Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Monday, August 5, 2019

YESUS Janji Allah

Yesus Pemenuhan Janji Allah
  • Dalam hidup manusia, orang mengenal istilah atau perbuatan yang disebut “Janji”
  • Ada berbagai alasan yang mendorong seseorang untuk membuat atau mengucapkan janji, misalnya : karena rasa cinta atau belas kasih, karena rasa tanggung jawab, karena ingin memperbaiki situasi yang memprihatinkan menjadi situasi yang baik, karena mewujudkan suatu cita-cita, karena ingin membahagiakan orang lain dsb.
  • Bentuk sebuah janji bermacam-macam. Ada janji yang dibuat oleh diri sendiri, ada janji yang dibuat karena kemauan kedua belah pihak (kesepakatan), ada janji yang diucapkan secara lisan, ada pula janji yang dibuat secara tertulis.
  • Orang yang membuat/ mengucapkan sebuah janji diharapkan dapat setia untuk melaksanakan janjinya itu. Untuk mewujudkan sebuah janji memang dibutuhkan suatu perjuangan bahkan pengorbanan. Janji yang terwujud akan memnbahagiakan diri orang yang berjanji maupun orang lain.
 
  • Baca Kitab Kejadian 3 : 8-15
 
  • Tuhan sangat prihatin dengan situasi kedosaan manusia. Karena kasih-Nya kepada manusia, maka Tuhan menjanjikan suatu keselamatan bagi manusia (Kej 3 : 8-15). Janji ini mengandung arti bahwa suatu kelak, hal-hal yang menyangkut kejahatan dan dosa akan dimusnahkan, diganti dengan keselamatan bagi seluruh umat manusia.
  • Janji tersebut diungkapkan kembali oleh Nabi Yesaya dalam Yes 7 : 10-14, “sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia akan menamakan Dia Immanuel (ay 14)
  • Allah memenuhi janji-Nya. Allah tak ingin manusia hancur dalam kuasa dosa. Janji Allah terwujud dalam pribadi Yesus Kristus sang Putra Allah sendiri, yang selama hidup-Nya selalu mewartakan keselamatan bagi semua orang (Ibrani 1 :1-4)
  • Sebagai pihak yang telah diselamatkan, Allah menghendaki agar manusia memiliki hidup dan semangat baru. Yaitu hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa dan selalu mengarahkan diri pada keselamatan.