Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Wednesday, October 16, 2019

KONSEKUENSI PEWARTAAN YESUS


MENJADI SISWA BERPRESTASI

Pengertian Prestasi Belajar :
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. 

Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, 
yaitu : 
  1. kemampuan intelektual, 
  2. strategi kognitif, 
  3. informasi verbal, 
  4. sikap dan 
  5. keterampilan. 

Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (
1990:110) 
bahwa hasil belajar dibedakan menjadi 
tiga aspek yaitu 
  • kognitif, 
  • afektif dan 
  • psikomotorik.

Bagaiamana Menjadi Pelajar berprestasi?
Menjadi pelajar yang berprestasi adalah dambaan setiap orang, namun tidak semua orang bisa menjadi orang berprestasi. 
Prestasi belajar sesungguhnya bisa di capai oleh semua orang tak mengenal ia kaya,miskin, orang yang berasal dari kota atau pedesaan semuanya bisa berprestasi. 

Di bawah ini beberapa hal yang harus dilakukan agar kita menjadi orang berprestasi :

1. Sucikan Niat/Luruskan niat
Dalam ajaran Islam niat merupakan hal yang utama apabila sesorang akan melakukan pekerjaan atau aktvititas, terlebih aktivitas yang berhubungan yang bernilai ibadah. 

Mencari ilmu atau belajar dalam Islam adalah 
sebuah kewajiban yang telah ditentukan ketika manusia lahir sampai dengan masuk liang lahat kembali, serta mencari ilmu juga merupakan ibadah. 
Jadi mari kita luruskan niat kita dalam belajar selain 
untuk menambah wawasan juga adalah 
untuk ibadah kepada Allah.

2. Kesungguhan Dalam belajar
Menjadi pelajar yang berprestasi memerlukan kesungguhan dalam belajar, dalam Islampun dijarkan barang siapa yang bersunguh-sunguh maka ia akan berhasil. 

Oleh sebab itu sekolah bukanlah sekedar untuk bermain, mencari teman, Jajan dan lain sebagainya 
tetapi sekolah adalah aktvititas belajar yang memerlukan kesungguhan.

3. Disipin dalam menggunakan Waktu
Time Is money atau waktu adalah pedang, beberapa Istilah ini sangat populer dalam kehidupan kita sehingga orang barat sering mengatakan waktu adalah uang, oleh sebab itu mereka tak ingin menggunakan waktu dengan sia-sia. 
Disiplin dalam menggunakan waktu merupakan hal yang utama untuk mecapai sebuah keberhasilan secerdas dan sekaya apapun kita tanpa displin maka prestasi itu takan pernah kita bisa capai. 
Disiplin dalam waktu harus kita lakukan dalam kehidupan sehari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. 
Cobalah kita buat agenda kita seperti mulai dari aktivitas tidur, doa/sholat, beribadat/mengaji, belajar, bermain, berolahraga, ikut les dan lain sebagainya, apabila jadwal ini bisa kita lakukan dengan disiplin kita akan menjadi orang –orang yang berprestasi.

4. Percaya diri
Percaya diri merupakan hal yang penting bagi setiap orang, karena kita harus percaya pada kemampuan yang kiti miliki. Banyak orang yang tidak percaya diri 

karena merasa dirinya tidak padai, 
sehingga akhirnya harus tergantung pada orang lain. 
Setiap orang sesungguhnya harus merasa percaya dengan kemampuan yang dimilkinya betatapun hasil prestasinya tidak sebagus yang dicapai orang lain tetapi itulah hasil maksimal dari percaya diri yang dimiliki.

5. Tentukan Target
Pada perjalanan setiap manusia tentu selalu punya tujuan kemana kita akan melangkah dan apa yang akan kita lakukan. 

Jika kita ingin memiliki prestasi maka kita harus memilki target dalam belajar, berapa nilai yang harus kita capai. 
Misalnya kita memiliki target nilai Matekmatika 80, Bahasa Indonesia 90, menang kejuaran olimpiade, kejuaran Futsal dan lain-lain sebagainya. 
Semua target yang sudah kita tentukan harus dilakukan secara maksimal agar target-target tersebut bisa tercapai.

6. Tumbuhkan Motivasi
Motivasi atau dorongan perlu dimilki oleh setiap orang baik motivasi dari diri sendiri ataupun dari orang lain. 

Pelajar yang berprestasi adalah 
pelajar yang memiliki motivasi besar untuk maju, 
maka dia akan selalu memberi semangat pada hatinya 
untuk semangat dalam belajar.

7. Ikuti kegiatan berorganisasi dan Ekstrakulikuler
Berorganisasi merupakan hal yang menyenangkan agapan organisasi dapat mengganggu pelajaran adalah anggapan yang salah. 

Justru banyak orang yang berprestasi dengan berorganisasi, para pemimpin negeri ini atau para intelektual yang ada pada bangsa ini juga adalah para alumni organisasi baik organisasi kesiswaa, mahasiswa, masyarakar, pemuda dan lain-lain. Ikut berorganisasi dapat melatih kemandirian,disiplin dan kepekaan siswa dalam hidup ber sosial. 
Bagi para pelajar yang ikut organisasi juga mempunyai prestasi merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

8. Kita semua punya prestasi
Sesungguhnya setiap diri kita memilki prestasi karena prestasi itu bukan dilihat dari kemampuan itelektual atau kognitif saja, tetapi setiap kelebihan yang kita milki dan berguna bagi orang banyak adalah prestasi juga. 

Ingat tak mungkin Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sama, oleh karena itu dalam prestasipun kita memilki perbedaan ada yang berprestasi dalam akademik, kesenia, olahraga dan lain sebagainya.

9. Minta doa dari orang tua
Ridho Allah tergantung ridho orang tua, jadi mintalah doa dari orang tua dalam setiap langkah yang kita lakukan Agar Allah memberi kemudahan dalam aktivitas belajar kita.

10. Berdoa/sholat
Segala Ikhtiar atau usaha sudah kita Lakukan yang terakhir adalah kewajiban kita melaksanakan perintah Allah salah satunya adalah berdoa/sholat, semoga semakin sering kita mendekatkan diri kita pada Allah semakin Allah memberi kemudahan kepada kita.

MENDALAMI GEREJA : ARTI, ISTILAH

Gereja 
(bahasa Inggris: Church;  
bahasa Portugis: Igreja) adalah 
suatu kata bahasa Indonesia yang berarti 
suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut iman Kristiani

Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat/umat". 

Istilah ini muncul dalam 

Etimologi

Kata "gereja" merupakan kata ambilan dari 
bahasa Portugis: igreja
yang berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia
yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo= memanggil); 
kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia 
memiliki beberapa arti:
  1. Arti pertama adalah "umat" atau lebih tepatnya "persekutuan" orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah gedung.
  2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi.
  3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katholik, Gereja Protestan, dan lain-lain.
  4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
  5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta
yaitu 
ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah 
diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus.

MENDALAMI MASYARAKAT: ARTI

Masyarakat adalah 
sekelompok orang dalam sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka yang sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. 

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. 
Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. 

Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. 

Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak
Secara abstrak, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan antar entitas-entitas. 

Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). 

Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan mata pencaharian utamanya. 

Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan berbagai tipe masyarakat, seperti 
masyarakat pemburu
masyarakat pastoral nomadis, 
masyarakat bercocok tanam, dan 
masyarakat agrikultural intensif (masyarakat peradaban). 

Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

Masyarakat dapat pula diorganisasikan 
berdasarkan struktur politiknya: 
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, 
terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.


Untuk menganalisis secara ilmiah tentang proses terbentuknya masyarakat sekaligus masalah-masalah yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. 

Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisis proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan, serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika sosial (social dynamic). 

Konsep-konsep penting tersebut antara lain:
  • Internalisasi (internalization)
  • Sosialisasi (socialization)
  • Enkulturasi (enculturation).

MENDALAMI SEKOLAH : ARTI

Sekolah adalah 
lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru.[1]

Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah.  

Nama-nama untuk sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.[2]

Selain sekolah inti, 
siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. 
TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah bagi anak-anak (biasanya umur 3-5 tahun). 
Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. 

Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari

Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.[3]


Ada juga sekolah non-pemerintah
yang disebut sekolah swasta

Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus 
  • ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau 
  • sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. 

Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer.


Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin
skhole, scola, scolae atau skhola 
yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, 
di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan 
di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. 

Kegiatan dalam waktu luang itu adalah 
mempelajari cara berhitung
cara membaca huruf dan 
mengenal tentang moral (budi pekerti) dan 
estetika (seni). 

Untuk mendampingi dalam kegiatan scola 
anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, 
sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.


Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: 
merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.

Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah.  

Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.
Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya

Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. 

Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.

SEKOLAH: JENIS, STATUS

Sekolah menurut jenis

 

Sekolah konvensional

Sekolah Konvensional, yakni sekolah yang kita kenal selama ini, ada wujud gedung yang dibangun khusus untuk keperluan penyelenggaraan pendidikan. 

Siswa dari sekolah jenis ini, biasanya masuk pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola sekolah. Siswa diarahkan masuk kelas masing-masing untuk melaksanakan pembelajaran. 

Siswa peserta didik kemudian pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat pembelajaran sesuai jam yang telah ditentukan. Tetapi ada pula sekolah jenis ini yang siswanya diasramakan, misalnya sekolah-sekolah dilingkungan pondok pesantren. Hingga saat ini, 

Sekolah Konvensional, seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA yang dikemas dalam satu unit lingkungan sekolah, dinilai sebagai bentuk sekolah yang paling ideal oleh sebagian pemerhati pendidikan. 

Di dalamnya ada Perpustakaan, Koperasi Sekolah hingga kantin dan tempat parkir kendaraan serta tempat ibadah. 

Di lingkungan sekolah ini, 
para siswa dididik selama sekitar enam jam dalam sehari, kecuali pada hari-hari libur. 

Di luar jam sekolah tersebut, 
siswa berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat. 

Sekolah terbuka

Sebuah universitas terbuka di Melaka, Malaysia.
Sekolah Terbuka adalah salah satu bentuk sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah. 
Sekolah jenis ini biasanya berkantor di Sekolah Konvensional yang sudah ada sebelumnya. 
Antara Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka pada dasarnya sama dari sisi proses pendaftaran, bahan pelajaran dan ujian. 

Perbedaan pokok antara Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka adalah terutama dari sisi jumlah pertemuan antara tenaga pengajar atau guru dengan murid. 
Kalau pada Sekolah Konvensional antara guru dan murid ada tatap muka setiap hari, kecuali pada hari libur. 
Sedangkan pada Sekolah Terbuka antara guru dan murid tidak ada tatap muka setiap hari. 
Murid pada Sekolah Terbuka lebih mandiri dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.[butuh rujukan]

 

Sekolah kejar paket

Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB (International Baccalureate). 
Kegiatan belajar fleksibel, maksudnya tidak penuh belajar 1 minggu penuh hanya dengan pertemuan 3 kali dalam seminggu. 
Kegiatan Belajar dibagi 2 kelompok usia yaitu 
Usia Dewasa artinya di luar usia belajar Formal, tetapi dapat melanjutkan di Pendidikan PNFI yang diselenggarakan oleh Kelompok Belajar Masyarakat dalam bentuk PKBM, Yayasan, LSM dan Lembaga Sejenisnya. 
Untuk Usia Dewasa mengikuti jenjang belajar selama 4 Semester (2 tahun, sedangkan yang masih Usia Belajar mengikuti Kegiatan Belajar selama 6 Semester (3 tahun). 

Warga Belajar yang LULUS dari Paket B untuk melanjutkan ke Paket C dengan rata-rata Nilai 7,0 dapat mengikuti KBM 4 semester tetapi masuk pada katagori Usia Dewasa, Tetapi yang masih Usia Belajar tetap mengikuti 6 semester. 

Sekolah Kejar Paket dibagi menjadi: 
  1. Sekolah Kejar Paket A setara dengan SD, 
  2. Kejar Paket B setara tingkat SLTP dan 
  3. Kejar Paket C setara SMU/SMK/MA. 

Sebagaimana siswa atau pelajar dari sekolah pada umumnya, peserta kejar Paket A, paket B maupun paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan.

Ujian kesetaraan diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Oktober. 
Setiap peserta yang lulus berhak memiliki sertifikat (ijazah) yang setara dengan pendidikan formalnya. 
  • Ijazah Sekolah Kejar Paket A setara dengan ijazah SD, 
  • ijazah Kejar Paket B setara ijazah tingkat SLTP dan 
  • ijazah Kejar Paket C setara ijazah SMU/SMK/MA. 
 
 

Sekolah rumah dan sekolah alternatif

Yang termasuk dalam sekolah jenis ini adalah lembaga-lembaga kursus atau lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang tertentu saja. 
Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. 
Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. 

Perbedaanya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu. 
Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain sebagainya. 
Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. 
Contoh lain dari sekolah jenis ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis Al-Quran di rumahnya. 


Sekolah elektronik

Sekolah jenis ini belum diterapkan. Sekolah jenis ini bisa kita sebut sebagai Sekolah Berbasis Teknologi Internet (SBTI). 
Dengan sekolah jenis ini, siswa tidak perlu pergi ke sekolah setiap hari seperti halnya sekolah konvensional. 
Siswa melakukan proses pendaftaran sebagai siswa dan pembelajaran langsung melalui media internet.


 

Sekolah menurut status

Menurut status sekolah terbagi dari:

KELUARGA: ARTI, JENIS

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.[1]

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.[2]
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).

Jenis

Ada beberapa jenis keluarga, yakni:
  • Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
  • Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.[3]
  • Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.[4] Keluarga luas meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.[5]
 

Keluarga inti

Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. 

Keluarga inti merupakan bagian dari lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat primitif yang mata pencahariaannya adalah berburu dan bertani, keluarga sudah merupakan struktur yang cukup memadai untuk menangani produksi dan konsumsi. 

Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting.[6]

KELUARGA: PERAN, TUGAS, FUNGSI

Peranan

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.[5]
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
  1. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.[5]
  2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.[5]
  3. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.[5]

Tugas

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:[butuh rujukan]
  • Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
  • Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  • Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  • Sosialisasi antar anggota keluarga.
  • Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  • Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
  • Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
  • Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:
  • Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.[3]
  • Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.[3]
  • Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.[3]
  • Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.[3]
  • Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.[3]
  • Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.[3]
  • Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.[3]
  • Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.[3]
  • Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.[3]

BENTUK KELUARGA

Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas 

Berdasarkan lokasi

  • Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;
  • Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
  • Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
  • Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
  • Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
  • Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
  • Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

Berdasarkan pola otoritas

  • Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
  • Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
  • Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

KELUARGA SEJAHTERA

Ciri-ciri keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :
  • saling terbuka antar anggota keluarga
  • terciptanya rasa saling percaya
  • terpenuhinya segala kebutuhan
  • adanya saling kerja sama antar keluarga
  • adanya keseimbangan dalam memberikan pendidikan untuk bekal didunia dan akhirat
  • terciptanya keharmonisan dalam keluarga
  • terjalinnya komunikasi yang baik antar keluarga.s
Faktor Yang perlu diberikan orang tua kepada anak agar anak mencapai dewasa yang bertanggung jawab moral :
  • Aktif melakukan komunikasi dengan anak
  • Memberikan teladan
  • Melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri
  • Mengejar prestasi
  • Mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain
  • Mampu berpikir
  • Kreatif dan penuh inisiatif
  • Mampu mengatasi masalah yang dihadapi
  • Mampu mengendalikan tindakan-tindakan
  • Mampu mempengaruhi lingkungan
  • Percaya kepada diri sendiri
  • Menghargai keadaan dirinya
  • Memperoleh kepuasan dari usahanya
Selain itu agar anak dapat bertanggung jawab moral, maka orang tua dapat melakukan :
  • Biarkan anak-anak membuat pilihan-pilihan masukan sendiri
  • Tunjukkan rasa hormat terhadap upaya anak
  • Jangan mengajukan terlalu banyak pertanyaan
  • Jangan langsung menjawab pertanyaan anak
  • Dorong anak-anak menggunakan sesuatu/bahan dari luar rumah
  • Jangan menyirnakan harapan anak.

7 WAKTU "SHOLAT" KATOLIK


Doa sholat wajib 5 waktu dalam Islam sudah diketahui umum di Indonesia, bahkan semua orang sudah mengetahui itu.

Pertanyaannya,
apakah kita mengetahui juga kalau dalam Katolik juga terdapat waktu-waktu berdoa?
Dalam Katolik berdoa tidak hanya 5 waktu dalam sehari, tetapi 7 waktu dalam sehari.

Benarkah demikian?

Sholat seperti yang sudah kita ketahui bersama dalam Islam, tentu terdapat juga dalam Katolik, hanya di sebut 'ibadat harian'.

Ibadat harian adalah doa publik universal bagi umat Katolik. Meski banyak umat Katolik sendiri kurang menyadari atau bahkan memang tidak mengetahui perihal ini, namun 'sholat' a la Katolik ini ada. Tidak hanya dilakukan oleh para biarawan atau biarawati, atau bukan juga hanya para pertapa Katolik yang kerjanya hanya berdoa, tetapi juga seluruh umat Katolik di seluruh dunia.

Dalam tradisi Islam kita mengenal sholat wajib 5 waktu yang di antaranya adalah sholat subuh, sholat zhuhur, sholat ashar, sholat maghrib, dan sholat isya.

Berikut 'sholat' atau ibadat harian 7 waktu a la Katolik
(bdk. Youcat Indonesia: Katekismus Populer, no. 188):

1.     Matina (ibadat dini hari atau tuguran dilakukan saat subuh)

2.     Laudes (ibadat pagi)

3.     Tersia (pada pukul 9 pagi, ibadat perempat hari)

4.     Sexta (pada pukul 12 siang, doa tengah hari)

5.     Nona (pukul 3, doa awal sore)

6.     Vesper (ibadat sore)

7.     Completorium (ibadat malam)

Doa-doa ini 'sebenarnya' dilakukan juga oleh umat Katolik.

Dan doa doa ini tidak perlu dihafalkan, karena tersedia dalam buku yang sangat tebal berlaku sepanjang tahun (sesuai kalender liturgi Gereja).

Buku doa ibadat harian Katolik ini di sebut Brevir.

Sesuai dengan peraturan Gereja, dalam Brevir ini
terdapat berbagai teks Mazmur dan Kidung yang dipilih dari Alkitab.

Perlu diketahui bahwa juga terdapat bacaan-bacaan lain dan doa permohonan yang seolah-olah secara 'kebetulan' sesuai dengan pengalaman hidup yang sedang dialami baik itu senang, sedih, susah dan sebagainya.

Teks-teks Mazmur dan Kidung serta bacaan lain dalam Brevir ini seolah-olah menjawab setiap doa yang dihaturkan.

Semoga dengan mengenali 'sholat' 7 waktu a la Katolik
umat Muslim semakin mengenal sesamanya dan semoga umat Katolik mengetahui atau menyadari kalau mereka memiliki waktu-waktu tertentu untuk berdoa.

Marilah kita setia berdoa!
Meluangkan barang sejenak untuk memuji dan memuliakan TUHAN setiap saat, tidak hanya ketika hari Minggu ke gereja saja!

TUHAN MEMBERKATI!