Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Wednesday, October 16, 2019

SEKOLAH: JENIS, STATUS

Sekolah menurut jenis

 

Sekolah konvensional

Sekolah Konvensional, yakni sekolah yang kita kenal selama ini, ada wujud gedung yang dibangun khusus untuk keperluan penyelenggaraan pendidikan. 

Siswa dari sekolah jenis ini, biasanya masuk pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola sekolah. Siswa diarahkan masuk kelas masing-masing untuk melaksanakan pembelajaran. 

Siswa peserta didik kemudian pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat pembelajaran sesuai jam yang telah ditentukan. Tetapi ada pula sekolah jenis ini yang siswanya diasramakan, misalnya sekolah-sekolah dilingkungan pondok pesantren. Hingga saat ini, 

Sekolah Konvensional, seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA yang dikemas dalam satu unit lingkungan sekolah, dinilai sebagai bentuk sekolah yang paling ideal oleh sebagian pemerhati pendidikan. 

Di dalamnya ada Perpustakaan, Koperasi Sekolah hingga kantin dan tempat parkir kendaraan serta tempat ibadah. 

Di lingkungan sekolah ini, 
para siswa dididik selama sekitar enam jam dalam sehari, kecuali pada hari-hari libur. 

Di luar jam sekolah tersebut, 
siswa berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat. 

Sekolah terbuka

Sebuah universitas terbuka di Melaka, Malaysia.
Sekolah Terbuka adalah salah satu bentuk sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah. 
Sekolah jenis ini biasanya berkantor di Sekolah Konvensional yang sudah ada sebelumnya. 
Antara Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka pada dasarnya sama dari sisi proses pendaftaran, bahan pelajaran dan ujian. 

Perbedaan pokok antara Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka adalah terutama dari sisi jumlah pertemuan antara tenaga pengajar atau guru dengan murid. 
Kalau pada Sekolah Konvensional antara guru dan murid ada tatap muka setiap hari, kecuali pada hari libur. 
Sedangkan pada Sekolah Terbuka antara guru dan murid tidak ada tatap muka setiap hari. 
Murid pada Sekolah Terbuka lebih mandiri dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.[butuh rujukan]

 

Sekolah kejar paket

Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB (International Baccalureate). 
Kegiatan belajar fleksibel, maksudnya tidak penuh belajar 1 minggu penuh hanya dengan pertemuan 3 kali dalam seminggu. 
Kegiatan Belajar dibagi 2 kelompok usia yaitu 
Usia Dewasa artinya di luar usia belajar Formal, tetapi dapat melanjutkan di Pendidikan PNFI yang diselenggarakan oleh Kelompok Belajar Masyarakat dalam bentuk PKBM, Yayasan, LSM dan Lembaga Sejenisnya. 
Untuk Usia Dewasa mengikuti jenjang belajar selama 4 Semester (2 tahun, sedangkan yang masih Usia Belajar mengikuti Kegiatan Belajar selama 6 Semester (3 tahun). 

Warga Belajar yang LULUS dari Paket B untuk melanjutkan ke Paket C dengan rata-rata Nilai 7,0 dapat mengikuti KBM 4 semester tetapi masuk pada katagori Usia Dewasa, Tetapi yang masih Usia Belajar tetap mengikuti 6 semester. 

Sekolah Kejar Paket dibagi menjadi: 
  1. Sekolah Kejar Paket A setara dengan SD, 
  2. Kejar Paket B setara tingkat SLTP dan 
  3. Kejar Paket C setara SMU/SMK/MA. 

Sebagaimana siswa atau pelajar dari sekolah pada umumnya, peserta kejar Paket A, paket B maupun paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan.

Ujian kesetaraan diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Oktober. 
Setiap peserta yang lulus berhak memiliki sertifikat (ijazah) yang setara dengan pendidikan formalnya. 
  • Ijazah Sekolah Kejar Paket A setara dengan ijazah SD, 
  • ijazah Kejar Paket B setara ijazah tingkat SLTP dan 
  • ijazah Kejar Paket C setara ijazah SMU/SMK/MA. 
 
 

Sekolah rumah dan sekolah alternatif

Yang termasuk dalam sekolah jenis ini adalah lembaga-lembaga kursus atau lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang tertentu saja. 
Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. 
Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. 

Perbedaanya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu. 
Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain sebagainya. 
Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. 
Contoh lain dari sekolah jenis ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis Al-Quran di rumahnya. 


Sekolah elektronik

Sekolah jenis ini belum diterapkan. Sekolah jenis ini bisa kita sebut sebagai Sekolah Berbasis Teknologi Internet (SBTI). 
Dengan sekolah jenis ini, siswa tidak perlu pergi ke sekolah setiap hari seperti halnya sekolah konvensional. 
Siswa melakukan proses pendaftaran sebagai siswa dan pembelajaran langsung melalui media internet.


 

Sekolah menurut status

Menurut status sekolah terbagi dari:

No comments:

Post a Comment