Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Wednesday, March 10, 2021

Ketakwaan KRISTIANI 7 dan 8 SMPN 6 YK











KENALKAN DIRI

@slammy_widy

salam damai salam toleransi

♬ original sound - slamenda
R. SLAMET WIDIANTONO




MY FAM

Kata adalah sebuah doa karena itu hati-hatilah membuat kata Oleh karena itu saya mengajak kamu tuliskan 1 kata untuk dirimu

Disini saya akan menampilkan beberapa contoh 1 kata dan ini adalah sebuah doa untuk Indonesia Jogja Gunung Kidul dan Magelang


Silakan buat video singkat, 1 Kata Sebuah DOA untuk Diriku ....

KIRIM DISINI YA.....


Setiap orang mempunyai idolanya masing-masing Mari kita belajar dari tokoh idola kita apa saja yang dapat kita peroleh dari idola kita itu

Siapa tokoh idolaku?

Toko Idola memiliki keunikan dan keistimewaan kelebihan Mari kita belajar apa saja yang menjadi kelebihan dan keistimewaannya

Sisi positif dan istimewanya apa?

Bertumbuh

“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” (Efe. 4:13-15)

Pandangan Keliru

Banyak umat Kristen berpendapat, “Asal saya percaya pada Yesus dan dibaptis, cukuplah sudah. Untuk apa ikut persekutuan, memberitakan Injil, merenungkan Alkitab?  Saya cuma jemaat.”

Allah Punya Tujuan bagi Hidup Kita

Ketika kita diselamatkan, Allah tentu punya tujuan bagi hidup kita. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef. 2:10)

Gereja yang Menjadi Terang

Ada seorang hamba Tuhan pergi ke Yerusalem. Saat mengelilingi kota itu, dia tertarik pada dua gereja. Gereja yang satu megah, gereja yang lain kecil dan sederhana. Malam hari ketika berdoa, dia mendapat penglihatan. Gereja besar tampak gelap, tapi gereja kecil bercahaya terang. 

Hamba Tuhan ini bertanya-tanya, “Tuhan, apa maksud penglihatan itu?” Setelah diselidiki, ternyata gereja besar itu hanya sibuk membesarkan diri penuh kemegahan, sedangkan gereja kecil itu walau pun sederhana, mengirim banyak utusan dan dana bantuan ke berbagai negara untuk penginjilan. Gereja kecil itu telah menjadi terang bagi orang lain, sedangkan gereja besar itu hanya berbangga diri. Gereja manakah yang bertumbuh dalam Kristus?

Pertumbuhan Iman dan Pengetahuan 

Dalam kehidupan rohani, pertumbuhan iman dan pengetahuan harus berjalan seimbang. Iman adalah dasar dari pengetahuan tentang Firman Allah. Tanpa iman, kita tidak akan memperoleh pengetahuan yang benar tentang Kristus. Sebaliknya, pengetahuan yang benar harus menjadi dasar bagi iman kita. Tanpa didasari pengetahuan yang benar, iman kita bisa menyimpang dan tersesat. Hal itu amat berbahaya.

Jika ingin bertumbuh dalam Kristus, kita harus terus meningkatkan iman. Saat berkata, “Saya beriman pada Yesus.”, kita percaya sepenuh hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang akan membawa kita masuk dalam Kerajaan Sorga. Tidak hanya itu, kita juga mempercayakan seluruh kehidupan kita sepenuhnya dalam perlindungan dan pemeliharaan Tuhan tanpa keraguan sedikitpun sebab Bapa di Sorga selalu memelihara kita (Mat. 6:31-32) 

Namun jangan hanya berhenti disitu, kita juga perlu meningkatkan pengetahuan. Selidikilah dasar iman kita pada Yesus, mengenal siapakah Yesus, mengapa Dia disebut Tuhan, benarkah keselamatan hanya melalui Dia, carilah ayat-ayat yang mendukung. Belajarlah dalam bimbingan Roh Kudus disertai doa. Renungkan Firman Tuhan baik saat mendengar kotbah, membaca Alkitab dan buku rohani, belajarlah pada hamba Tuhan yang kompeten, sehingga kita bisa mendapat pengetahuan yang benar tentang Kristus dan ajaranNya. 

Setelah pengetahuan dasar kita kuat, tingkatkan dengan menyelidiki, apakah kehendak Tuhan dalam hidup kita, bagaimana menjadi saksi Kristus, bagaimana melakukan ajaran Tuhan dalam hidup sehari-hari. Jika iman dan pengetahuan makin kuat, kita tidak akan diombang-ambingkan pengajaran palsu.

Mencapai Kedewasaan Penuh

Kemudian kita menjadi Kristen dewasa. “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa” (Ibr 5:14a) Artinya, jika kita ingin bertumbuh menjadi Kristen dewasa, kita harus siap diajar dan dididik Firman Tuhan yang keras agar hidup berdisiplin dan sesuai kehendak Tuhan, dan siap dipakai Tuhan untuk melayani.

Ada 5 tugas pelayanan, yaitu 

a. Koinonia: persekutuan dalam doa dan ibadah ex

b. Diakonia: pelayanan/membantu orang yang membutuhkan ex

c. Martiria: bersaksi memberitakan Injil. ex Yesus Jalan

d. Liturgia : perayaan liturgi   ex solis di Gereja

e. Kerygma : mewartakan kabar suka cita  ex Tuhan Bentengku

Bertumbuh menjadi Kristen dewasa berarti siap melakukan ketiga tugas itu. Rajin dalam persekutuan untuk meningkatkan iman dan pengetahuan, jadilah berkat dengan memberi bantuan bagi orang lain, dan beritakanlah Injil sesuai Amanat Agung Tuhan.


Berkarakter seperti Yesus 

Satu hal lagi yang amat penting agar kita bertumbuh ke arah Kristus, yaitu memiliki karakter seperti Yesus. Karakter adalah sikap kita dalam hidup sehari-hari saat bergaul dengan orang lain, baik dalam keluarga, lingkungan tetangga, gereja, tempat kerja, sekolah, dan dalam masyarakat. 

Karakter Kristus harus terpancar dalam hidup kita, yaitu kasih, rendah hati, pengampunan dan kemurahan, jujur, berkorban, hidup kudus, bertanggung-jawab, disertai buah-buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri. (Gal 5:22-23).

Kasih terlihat dalam diri kita dalam hal sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran,  menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharap-kan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. (1 Kor 13:4-7) Itulah karakter Kristus yang akan terlihat dalam kehidupan orang Kristen dewasa.

Tuhan memilih kita

Tuhan memilih kita bukan sekedar agar masuk dalam Sorga, tapi Dia juga ingin kita bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus menjadi Kristen dewasa yang teguh pada kebenaran Kristus dalam kasih. Tuhan memberkati. Amin

“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:8)

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15:16)

Melalui Firman Tuhan, kita belajar bahwa Tuhan ingin agar kita berbuah banyak. Dan bukan hanya berbuah banyak, melainkan juga berbuah terus hingga akhir (menghasilkan buah dan buahmu itu tetap—Yoh 15:16). Tuhan menjelaskan bahwa buah kita lah yang akan menunjukkan apakah kita sebenarnya sungguh adalah murid-Nya atau bukan. Nah, apa sih arti dari berbuah itu sebenernya?

Berbuah dapat diartikan sebagai melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Contohnya, mengasihi sesama, menceritakan sesama tentang Kristus, menolong sesama, jujur kepada sesama, memperhatikan sesama, dan lain-lain. Tuhan mengatakan bahwa tujuan kita di dunia ini seharusnya bukanlah menjadi orang-orang yang kaya, melainkan orang-orang yang berbuah. Dunia mungkin menilai kita berdasarkan seberapa banyak uang yang kita hasilkan, tetapi Tuhan menilai kita berdasarkan seberapa banyak buah yang kita hasilkan.



Hari ini kita ingin belajar tiga cara agar kita dapat berbuah banyak di dalam hidup:

MELEKATKAN DIRI PADA POKOK ANGGUR

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5)

Yesus mengatakan bahwa Dia lah pokok anggurnya, dan kita lah ranting-rantingnya. Jika kita ingin berbuah, kita harus melekatkan diri kepada pokok anggur, yaitu diri-Nya. Jika tidak, kita tidak mungkin dapat berbuah, kita malah hanya akan mati dan pada akhirnya dibuang.

Teman-teman, jika kita melekatkan diri kepada Yesus setiap hari melalui pembacaan Firman dan pengucapan doa, hidup kita pasti akan lebih berbuah. Namun, jika kita terus menolak untuk berdoa dan membaca Firman, hidup kita pasti cenderung tidak akan berbuah, malah akan kering.

Kebenarannya, kekuatan kita dalam mengalahkan dosa, ketenangan kita dalam menghadapi masalah, dan kebijaksanaan kita dalam memecahkan persoalan, semuanya akan sangat bergantung pada hubungan kita dengan Tuhan Yesus. Semakin kita mau melekatkan diri kepada-Nya, semakin kita dapat melakukan hal-hal benar di dalam hidup. Begitu pula sebaliknya, semakin kita menjauhkan diri dari-Nya, semakin kita akan melakukan hal-hal salah di dalam hidup.


HARUS MEMILIKI AKAR YANG DALAM

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:7-8)

Kita harus memiliki akar yang kuat; dan caranya agar memiliki akar yang kuat adalah dengan percaya kepada Tuhan. Semakin kita percaya kepada Tuhan, semakin kita dapat bertahan melewati segala macam kesusahan di dalam hidup. Orang yang percaya dengan Tuhan, ketika menghadapi badai, bukan hanya akan bertahan, melainkan juga berbuah.

Contohnya: Ketika seseorang yang percaya kepada Tuhan menghadapi penyakit yang mematikan, dia tidak akan frustasi karena takut mati; melainkan, dia akan tetap dapat mengatakan kepada orang-orang bahwa Tuhan itu baik.

Contoh lainnya: Ketika seseorang yang percaya kepada Tuhan baru saja ditolak oleh orang yang dia sukai, dia tidak akan marah kepada Tuhan atau pun marah kepada orang itu; melainkan, dia akan tetap mengucap syukur dan tidak putus asa dalam mencari pasangan yang benar.

MEMBUANG SEMAK DURI DI DALAM HIDUP

“Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.” (Lukas 8:14)

Semak duri adalah hal-hal yang menjauhkan kita dari Tuhan—cinta akan uang, kesombongan, iri hati, hawa nafsu, dan lain-lain. Hal-hal seperti ini adalah hal-hal yang dapat menahan kita dalam berbuah; maka itu kita harus membuangnya jauh-jauh dari kehidupan kita.

Hal pertama yang harus kita lakukan dalam membuangnya adalah dengan berdoa kepada Tuhan. Mintalah kekuatan kepada Tuhan agar Dia membantumu dalam membuang setiap semak duri yang ada di dalam hidupmu. Tuhan mengatakan pada Firman-Nya bahwa Dia akan menolong siapa pun yang mau berseru meminta pertolongan kepada-Nya.

Hal kedua yang harus kita lakukan adalah dengan berusaha sekeras mungkin. Jangan sekedar berdoa dan berharap tiba-tiba semak-semak duri itu akan hilang begitu saja. Tuhan akan memberikan kita sumber daya yang dibutuhkan untuk menghilangkan semak-semak duri itu, tetapi kita sendiri lah yang harus bergerak dan berusaha membuang semak-semak duri itu.

Do your best, and God will do the Best.

Allah yang sudah menyelamatkan kita, akan mempersiapkan kita untuk menjadi mitraNya dalam melakukan pekerjaan baik. Allah menghendaki agar kita tidak hanya selamat saja tapi agar seluruh kehidupan kita dipulihkan dan bertumbuh ke arah Kristus.


BELAJAR SEPERTI KRISTUS ZAMAN NOW

Bila Yesus hidup di zaman sekarang, tentu akan mengalami seperti yang kita alami kemajuan zaman era digital dan medsos yang luar biasa.

Oleh karena itu, mari kita belajar untuk menggunakan sarana yang ada sekarang ini secara bijak, positif. baik dan benar.

Facebook sarana komunikasi yang luar biasa ini apakah kita pernah menggunakan sarana ini untuk belajar atau metode belajar memasukkan atau materi pembelajaran tidak hanya ajang mencari teman atau membentuk kelompok tertentu namun terlebih menggunakan sarana ini berbagi berkat dan bersaksi dan sekaligus mewartakan iman dan kabar gembira.

Juga IG atau Instagram Apakah kita menggunakan sarana ini tidak hanya menunjukkan eksistensi kita tetapi terlebih untuk misalnya mewartakan kasih, berbagi kesaksian Iman terutama melalui Sabda dan karya Yesus atau melalui ayat Alkitab yang kita upload dan kita mengutip mengirimkannya dapat menjadikan ini sebagai sarana kita wartakan sekaligus kita membawa kabar sukacita bagi teman, sahabat kawan dan sesama kita di media ini

Tiktok, video singkat, melalui sarana beberapa detik ini: Apakah kita hanya menampilkan kesukaan hal-hal yang tidak begitu berarti, tetapi kita menggunakan sarana ini dengan hal-hal yang positif misalnya membuat video tentang pembelajaran misalnya kalau matematika memasukkan rumus Matematika serta rumus-rumus pengetahuan ataukah dalam kita juga sering memberikan kesaksian Iman melalui cerita-cerita dari kitab suci atau hal lain 

Oleh karena itu Mari kita penuhi video-video kecil ini dengan hal-hal yang positif.

Dan masih banyak lagi media sosial lain yang ada ini kita gunakan sebagai sarana belajar dan mewartakan dan bersaksi tentang Kerajaan Allah sebagaimana Yesus telah memberikan banyak contoh dan keteladan dalam belajar menggunakan sarana yang ada.

Bagaimana sekarang sekarang alat digital ini tidak hanya berurusan dengan hal duniawi namun diimbangi dengan hal rohani sebagaimana kita adalah Murid Kristus. Menggunakan sarana ini menjadi media kita belajar sekaligus bersaksi sebagai murid Kristus di zaman sekarang sekaligus mewartakanNYA yang tidak hanya verbal tetapi melalui dunia maya  melalui medsos kita.

Sebagai murid Yesus dan pengikutNYA mulailah dari sekarang. Kita menampilkan hal-hal positif dan kebaikan dan mencurahkannya di dunia digital sebagai sarana pewartaan dan kesaksian. Oleh karena itu Mari kita belajar dari Yesus Kristus yang menjadi juru selamat yang menjadi sumber kehidupan yang menjadi Puncak iman kita daripadanya kita akan memperoleh segala sesuatu yang luar biasa.

TUHAN YESUS MEMBERKATI. AMIN.