Hari raya Paskah puncak dari rangkaian Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci) umat Katolik. Umumnya orang mengenal paskah sebagai hari kebangkitan Isa Almasih. Dahulu kala, orang Ibrani merayakan paskah sebagai bentuk peringatan akan peristiwa pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir. Kini paskah bagi orang Katolik dimaknai sebagai pembebasan manusia dari perbudakan dosa.
Salah satu peristiwa penting dalam perayaan Paskah adalah Tuhan bangkit dari kematian. Bagi umat Katolik, lewat peristiwa ini kemuliaan dan keagungan Tuhan dibuktikan, Kuasa dan kerja tangan Tuhan dipercayai lebih berkuasa dari kematian dan dosa yang selama ini telah membawa keterpurukan dan penderitaan bagi manusia. Kebangkitan Tuhan membuktikan keberadaanya ditengah-tengah manusia. Momentum kebangkitan Tuhan itu benar-benar di luar akal sehat manusia. Sampai sekarang orang-orang Yahudi belum mempercayainya. Setidaknya ada beberapa bukti empiris yang menunjukkan bahwa Tuhan sudah bangkit dari alam maut. Pertama, makam kosong. Pada hari ketiga setelah kematian, jenasah Tuhan Yesus tidak ditemukan lagi di kuburNya.
Batu sudah terguling dan ketika murid-murid Yesus mengecek isi makam, jenasah Tuhan tidak ditemukan di sana. Ketika dua orang wanita pergi pertama kali ke makam Yesus, seorang malaikat Tuhan menampakan diri kepada mereka katanya “janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti telah dikatakanNya” (Mat 28:5-6). Kedua, setelah Yesus bangkit, Ia menampakkan DiriNya kepada murid-muridNya selama tiga kali (Yoh 20:11-28). Ketiga, Setelah Yesus bangkit, Ia makan bersama dengan murid-muridNya (Yoh 21:15-19).
Batu sudah terguling dan ketika murid-murid Yesus mengecek isi makam, jenasah Tuhan tidak ditemukan di sana. Ketika dua orang wanita pergi pertama kali ke makam Yesus, seorang malaikat Tuhan menampakan diri kepada mereka katanya “janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti telah dikatakanNya” (Mat 28:5-6). Kedua, setelah Yesus bangkit, Ia menampakkan DiriNya kepada murid-muridNya selama tiga kali (Yoh 20:11-28). Ketiga, Setelah Yesus bangkit, Ia makan bersama dengan murid-muridNya (Yoh 21:15-19).
Peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus merupakan bukti bahwa Yesus itu benar-benar manusia dan benar-benar Tuhan. Ia manusia karena Ia merasa lapar dan haus seperti manusia. Ia juga hidup sebagai manusia, merasakan penderitaan sebagaimana manusia mengalaminya. Tetapi di sisi lain, Dia adalah Tuhan. Dia bisa menyembuhkan mata orang buta, orang lumpuh dibuatNya berjalan, orang kusta ditahirkan, dan membangkitkan orang yang sudah mati. Pekerjaan-pekerjaan seperti ini tidak bisa dilakukan oleh manusia. Bukti ke-Allah-anNya yang paling kuat adalah Dia bangkit dari kematian. Kebangkitan itulah inti paling dasar dari iman Katolik.
Bagi orang Katolik, peristiwa Paskah merupakan langkah pertama untuk memulai kehidupan yang baru, kehidupan yang lebih bermakna dan lebih bermanfaat bagi Tuhan dan sesama. Menjadi pribadi yang baru yang lebih beriman dan percaya. Iman Katolik adalah Iman yang hidup, iman yang disertai harapan.
Belajar dari Sejarah
Melansir dari Ensiklopedia Britannica via Merdeka.com, arti paskah adalah kemenangan Yesus Kristus atas kematian. Paskah merupakan tiga hari setelah kematian Yesus Kristus di kayu salib. Dengan kata lain, kebangkitan Yesus Kristus berarti kehidupan kekal yang diberikan kepada umat manusia yang percaya.
Di dalam Perjanjian Lama, Paskah adalah perayaan orang-orang Israel saat memperingati Passover atau bulan purnama pertama setelah ekuinoks vernal.
Secara harfiah, Passover memiliki arti 'melewati' dan secara khusus dalam tradisi Yahudi merujuk pada perayaan pembebasan orang-orang Yahudi dari perbudakan Mesir.
Sejalan dengan arti dalam Perjanjian Lama, Paskah dalam Perjanjian Baru juga menunjukan kuasa Allah atas kasih dan anugerah yang meluputkan umat milik-Nya dari maut. Dengan kata lain, Allah memberikan kepastian kebangkitan kekal di akhir zaman, melalui kebangkitan Kristus.
Paskah adalah kebangkitan Yesus yang telah mengubah jalan hidup manusia. Kebangkitan Yesus telah membawa perubahan status dan memberikan transformasi dalam hidup. Dalam keyakinan umat Kristiani, penyaliban dan kebangkitan Yesus dipercaya terjadi ketika Passover tahun 30.
Di samping itu, terdapat penjelasan lain tentang arti Paskah, merujuk pada kata 'eostur Norse' atau 'ostara', yang memiliki arti musim kelahiran baru. Dengan kata lain, paskah sering dikaitkan dengan pergantian musim.
Mencoba untuk Memaknai PASKAH
Manusia yang sering kali masih berpengaruh dalam dunia gelap dan tidak mempunyai pengharapan dalam hidupnya, Yesus memberikan suatu pengharapan yang baru kepada tiap-tiap orang yang percaya bahwa Dia telah bangkit.
Bangkit dari Kehidupan Lama dan Mulai Kehidupan yang Baru
Sering kali manusia mengalami banyak masalah kehidupannya dan membuat dosa, setelah Tuhan bangkit dari kematian-Nya, Dia ingin mengajarkan perubahan dari perbuatan yang jelek yang dulu dilakukan.
Apa yang pernah dilakukan, terutama perlakuan buruk dan yang melibatkan dosa, harus dibuang dan harus mulai sadar dan bangkit untuk memulai kehidupan yang baru sesuai ajaran Tuhan.
Batu Penghalang Sudah di Singkirkan
Tuhan memberitahukan kepada umat-Nya di momen Paskah ini bahwa batu penghalang bertemu dengan Allah sudah dihapuskan dan sudah disingkirkan.
Semua halangan yang dilakukan iblis untuk menjauhkan umat Kristiani dengan Tuhan, sudah disingkirkan. Dengan begitu, bisa berhasil melangkah ke tempat Tuhan Allah, kemudian bisa menjadi murid teladan untuk Tuhan dan menuruti perintah ajaran dari Allah.
Batu penghalang yang sudah disingkirkan akan membuat jalinan hubungan dengan Allah makin dekat.