Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Wednesday, April 12, 2023

Mantilla Kerudung Wanita KATOLIK




Kerudung adalah   kain yang berfungsi untuk menutupi kepala seorang perempuan. Pada gambar di atas, ada banyak kerudung yang dipakai oleh para wanita dengan tujuan dan maksud  yang mulia. Mantilla adalah kerudung yang dipakai oleh Wanita Katolik setiap akan menghadiri Adorasi maupun Misa Kudus. 

Pemakaian Mantilla pernah diwajibkan pada praKonsili Vatikan II kemudian direvisi dan diganti menjadi anjuran sehingga tidak ada salahnya jika ada umat yang memakainya di gereja saat misa atau pun melayani di altar. 

Dasar Kitab Suci mengenai penggunaan kerudung dalam liturgi terdapat dalam 1 Korintus 11:2-16 dimana dikatakan “Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat… 


Pertimbangkanlah sendiri: patutkah seorang perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?” Walaupun dalam suratnya tersebut, St Paulus  ingin menegur jemaat di Korintus tapi tidak ada salahnya bukan jika tradisi ini dibangkitkan kembali.

Sebenarnya Tradisi ini sudah begitu lama di dalam Gereja bagi seorang wanita untuk memakai kerudung Misa (Mantilla) saat Perayaan Ekaristi. Bahkan sudah ada sejak zamannya Rasul Paulus, Namun kelihatannya tradisi ini sudah mulai hilang termakan oleh zaman modern saat ini.



Pertama, St. Paulus telah mengingatkan kita dalam 1 Tim 2:9 “Demikianlah juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana”

Kedua, St. Paulus juga mengingatkan kita dalam 1 Kor 11:2-16 bahwa ketika seorang wanita mengerudungi dirinya sendiri saat Misa, dia mengakui Kristus sebagai kepalanya dan otoritas dari suaminya, di mana sang suami dipanggil untuk menampilkan kepemimpinan Kristus dalam hidup sang wanita tersebut. “Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.” (Efesus 5:23)

St. Paulus juga berkata bahwa rambut panjang wanita adalah “kehormatannya” (1 Kor 11:15). Tetapi ketika didalam Misa, di mana kita semua dipanggil untuk secara sederhana hadir di hadapan Allah. Kita harus ingat akan perkataan St. Yohanes Pembabtis Yoh 3:30“Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil.

Ketiga, didalam Perjanjian Lama Tabut Perjanjian selalu dipisahkan didalam Bait Allah oleh sebuah tabir yang mengerudunginya tabut tersebut. Dalam Misa, piala yang berisi Darah Kristus ditudungi sampai ke Offertorium. Dalam Misa juga, Sibori yang berisi Tubuh Kristus ditudungi di dalam Tabernakel. Bunda Maria pun selalu digambarkan dengan sebuah kerudung di kepalanya. Oleh karena itu, wanita mengerudungi dirinya sendiri dalam Misa, sebagai cara untuk menunjukkan kehormatan mereka,yang telah Allah sendirilah yang memberikan kehormatan tersebut.



Perayaan Ekaristi Pelajar Katolik di Gereja Pugeran

Hari ini kami para pelajar Katolik yang berdekatan dengan Gereja Katolik Pugeran mengadakan perayaan Ekaristi dan pesta Paskah bersama.

Biasanya kami misa setiap Jumat pertama namun kali ini lain dari biasanya dan lebih istimewa.


Setelah misa kami makan bersama nasi bungkus. Kami bertukar nasi bungkus untuk menikmati kebersamaan dalam merayakan Paskah.





Rekoleksi Pawitikra 23

Kami para pelajar Katolik pawitikra bersama-sama menyelenggarakan acara rekoleksi yang dipandu dan didampingi oleh frater Aditya SG dan frater Bagas sy 



Tempat kami rekoleksi yakni di santikara dengan mengangkat tema bangkit bersukacita bersama Yesus 




Kami mendalami tema tersebut untuk bersama-sama memaknai perayaan Paskah yang telah kami lakukan dan merefleksi kembali bagaimana perjuangan kami untuk menjadi murid-murid Kristus di mana kami berada 


Terima kasih kepada sekolah dan para orang tua yang telah mendukung acara kami ini 


Terima kasih juga kepada bu Arina kepala Sekolah SMP Negeri 5 yang telah kerso rawuh memberikan dorongan motivasi serta semangat untuk kami semua 


Juga kepada waka kesiswaan Ibu Anna yang juga ikut bersamai kami 





Terima kasih kepada Ibu Maria dan Ibu Arta yang juga ikut serta di dalam proses pendampingan di santikara.