RPP
Pendidikan Agama Katolik X
Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan
Sekolah : SMA Negeri 2
Banguntapan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Materi Pokok :
Kesetaraan laki-laki dan perempuan
Kelas/ Semester :
X / 1
Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 3 Jam Pelajaran)
A.
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan
perilaku (jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif
dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami
dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
B.
Kompetensi Dasar
Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
|
1.3. Menerima jati diri sebagai perempuan atau laki-laki
yang saling melengkapi dan sederajat
|
1.3.1. Menyadari akan keunikan
dirinya sebagai laki-laki dan perempuan dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
|
2.3 Berperilaku santun sebagai perempuan atau laki-laki
yang saling melengkapi dan sederajat
|
2.3.1.
Menghargai perbedaan antara pria dan
wanita sesuai dengan martabatnya yang saling melengkapi
|
3.3.
Memahami jati dirinya sebagai perempuan atau laki-laki yang saling melengkapi
dan sederajat
|
3.3.1.
Menginventarisir bentuk-bentuk
pelanggaran terhadap martabat perempuan yang sering terjadi dalam masyarakat
kita.
3.3.2.
Menjelaskan ajaran Gereja tentang sifat saling melengkapi dalam relasi antara
laki-laki dan perempuan.
3.3.3.
Menjelaskan ajaran Kitab Suci
(Alkitab) tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan, (misalnya dalam Kitab
Kejadian 2: 18 – 23)
|
4.3. Mensyukuri jati dirinya sebagai perempuan atau laki-laki yang
saling melengkapi dan sederajat
|
4.3.1.
Menuliskan refleksi
tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan.
4.3.2.
Membuat doa syukur
sebagai ungkapan syukur atas jati dirinya sebagai laki-laki dan
perempuan yang saling melengkapi dan sederajat
|
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah
mengamati berbagai perbedaan antara pria dan wanita serta menginventarisir
berbagai bentuk-bentuk pelanggaran dan mendalaminya melalui Kitab Suci peserta
didik mampu :
1.3.1.
Menyadari akan
keunikan dirinya sebagai laki-laki dan perempuan dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.
2.3.1.
Menghargai
perbedaan antara pria dan perempuan sesuai dengan martabatnya yang saling
melengkapi
3.3.1.
Mendalami cerita “Adat
Mengkondisikan Perempuan di bawah pria” dan sharing tentang perbedaan laki-laki
dan perempuan, peserta didik mampu menjelaskan sifat saling melengkapi antara
laki-laki dan perempuan.
3.3.2.
Menjelaskan kesetaraan antara laki-laki
dan perempuan bersumber dari Ajaran sosial Gereja dan teks Kej 2: 18 – 23.
4.3.1.
Menyusun serta merefleksikan tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan yang
diwujudkan membuat doa syukur atas jati dirinya sebagai laki-laki dan
perempuan.
D.
Materi Pembelajaran
v Pergaulan antar laki-laki dan
perempuan di kalangan para remaja sering
menyimpang. Misalnya : terjadinya pelecehan di
tempat tempat umum, pemerkosaan, kurang menghargai perempuan, dsb. Maka para remaja memerlukan bimbingan agar
mereka memiliki pengetahuan dan kesadaran yang memadai tentang hakekat kepriaan
dan kewanitaan serta daya tarik terhadap
lawan jenisnya. Sehingga remaja dapat
menghargai diri sendiri dan lawan jenisnya sebagai ciptaan Allah yang indah,
luhur dan suci.
v Dignitatis
Humanae art.1 tentang martabat
manusia :…..” MARTABAT PRIBADI MANUSIA semakin disadari oleh manusia zaman
sekarang bertambahlah juga jumlah mereka
yang menuntut, supaya dalam bertindak manusia sepenuhnya menggunakan
pertimbangannya sendiri serta kebebasannya yang bertanggung jawab, bukannya
terdorong oleh paksaan, melainkan karena menyadari tugasnya….
v Gaudium
et Spes art.12.
(Manusia diciptakan menurut gambar Allah) Kaum beriman maupun tak beriman
hampir sependapat, bahwa segala sesuatu di dunia ini harus diarahkan kepada
manusia sebagai pusat dan puncaknya. Apakah m anusia itu? Di masa silam dan
sekarang pun ia mengemukakan banyak pandangan tentang dirinya,
pendapat-pendapat yang beraneka pun juga bertentangan: seringkali ia menyanjung-nyanjung
dirinya sebagai tolok ukur yang mutlak, atau merendahkan diri hingga putusasa;
maka ia seraba bimbang dan gelisah. Gereja ikut merasakan kesulitan-kesulitan
itu secara mendalam. Diterangi oleh Allah yang mewahyukan Diri, Gereja mampu
menjawab kesukaran-kesukaran itu, untuk melukiskan keadaan manusia yang
sesungguhnya, menjelaskan kelemahan-kelemahannya, sehingga serta merta martabat
dan panggilannya dapat dikenali dengan cermat. Adapun kitab suci mengajarkan
bahwa manusia diciptakan “menurut gambar Allah”; ia mampu mengenal dan mengasihi
Penciptanya; oleh Allah manusia ditetapkan sebagai tuan atas semua makhluk di
dunia ini. untuk menguasainya dan menggunkannya sambil meluhurkan Allah .
“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga
Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya Lih. Kej 1:26; Keb
2:23.Lih. Sir 17:3-10. hampirsama seperti Allah, dan memahkotai-nya dengan
kemuliaan dan hormat. Engkau menjadikannya berkuasa atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya” (Mzm 8:5-7).
Tetapi Allah tidak
menciptakan manusia seoarng diri: sebab sejak awal mula “Ia menciptakan mereka pria dan wanita”
(Kej 1;27). Rukun hidup mereka merupakan bentuk pertama persekutuan antar
pribadi. Sebab dari kodratnya yang terdalam manusia bersifat sosial; dan tanpa
berhubungan dengan sesama ia tidak dapat hidup atau mengembangkan
bakat-pembawaannnya. Maka, seperti kita baca pula dalam Kitab suci, Aalah
melihat “segala sesuatu yang telah dibuat-Nya, dan itu semua amat baiklah
adanya” (Kej 1:31).
v Dalam
pembahasan ini peserta didik diajak untuk menyadari bahwa laki-laki dan
perempuan diciptakan semartabat dan sederajat. Keduanya diciptakan menurut
citra Allah: diciptakan menurut gambar dan rupa Allah yang satu dan sama ( kej
1, 26 -27). Lebih dari itu, mereka dianugarahi kepercayaan dan kesempatan yang
sama untuk mengambil bagian dalam karyaNya yang agung. Mereka dipanggil untuk
membangun persekutuan (communio) dan bekerja sama dalam pengelolaan dunia dan
seisinya serta pelestarian generasi umat manusia (kej 1, 31).
v Laki-laki dan perempuan saling melengkapi. Sifat korelatif itu sangat jelas
dalam bentuk pria dan wanita. Tetapi juga kelihatan dalam seluruh
kemanusiaannya, seperti: perasaan, cara berpikir, dan cara menghadapi
kenyataan, termasuk Tuhan. Tuhan mengatakan: “Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia” (Kej 2: 18).
v Laki-laki
dan perempuan diciptakan bukan pertama-tama sebagai tuan dan hamba atau atasan
dan bawahan, tetapi rekan yang sepadan. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kepada keduanya sama. Nilai karya dan peran mereka pada karya Allah pada
umumnya tidak berbeda: tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih
rendah. Sabda Allah yang berbunyi, :Baiklah kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa kita…”(kej 1, 26) dan “…yang dijadikanNya itu sungguh amat
baik” (kej 1, 31) menunjukkan perbedaan manusia dengan ciptaan lain. Sabda itu
menunjukkan keistimewaan mereka sebagai laki-laki dan perempuan di antara semua
ciptaan, bukan perbedaan mereka sebagai laki-laki dan perempuan.
v Dalam
Kitab Kejadian juga diceritakan bahwa pria dan wanita merupakan ciptaan Tuhan
yang paling indah. Pria dan wanita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi,
untuk menjadi teman hidup. Pria saja tidaklah lengkap. Allah sendiri berkata:
“Tidaklah baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
seorang penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej 2: 18). Untuk
menyatakan bahwa wanita sungguh-sungguh merupakan kesatuan dengan pria, maka
Tuhan menciptakan wanita itu bukan dari bahan lain, tetapi dari tulang rusuk
pria itu. Maka, pria itu kemudian berkata tentang wanita itu demikian: “Inilah
dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kej 2: 23). Dari kutipan Kitab Suci ini jelaslah bahwa
hubungan pria dan wanita adalah hubungan yang suci dan sepadan.
E.
Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan Saintifik
2.
Pendekatan Kateketis
F.
Media,
Alat, Sumber Pembelajaran
1. Media :
- Film Kisah Penciptaan Manusia Pertama “Adam dan Hawa”
- Gambar foto remaja laki-laki dan
perempuan
2. Alat:
-
LCD
Proyektor, Laptop, gambar manusia
laki-laki dan perempuan
3.
Sumber
pembelajaran
Ø Pengalaman
hidup peserta didik
Ø
Kitab Suci Kej 2: 18 – 23)
Ø
Komkat KWI, Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K
Kelas X. Yogyakarta:Kanisius, 2008.
Ø
Kristianto. Yoseph, dkk. 2010. Menjadi Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan
Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X.
Yogyakarta:Kanisius
Ø
Konperensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik,
Kanisius, Yogyakarta, 1995.
Ø
Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah,
Flores,
G.
Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
a.
Kegiatan Pendahuluan (15 menit )
1)
Guru mengajak peserta
didik mengawali pelajaran dengan doa bersama yg dipimpin oleh siswa (ditunjuk
guru).
2)
Apersepsi: Guru
bertanya:
·
Bagaimana situasi dunia
ini bila semua manusia itu sama secara fisik, kebiasaan, jenis kelamin ?
·
Bagaimana pandanganmu
tentang pria dan wanita?
3)
Guru menyampaikan garis
besar tujuan pembelajarantentang perlunya mengenal dan memahami keunikan
manusia (laki-laki dan perempuan)
b.
Kegiatan Inti (110
menit)
1)
Mengamati
a)
Melihat perbedaan laki-laki dan perempuan baik secara
biologis maupun secara psikologis (Peserta diajak melihat
film tentang kisah penciptaan manuusia pertama “Adam dan Hawa”
b)
Peserta diajak
mengamati gambar “Pria dan Wanita”,
2)
Menanya:
· Mengajukan
pertanyaan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan secara biologis dan
psikologis
·
Mengajukan pertanyaan tentang kesetaraan
atau kesederajatan laki-laki dan perempuan dalam perpektif ajaran iman Katolik.
3)
Mengeksplorasi:
· Mengumpulkan informasi dari buku-buku biologi dan psikologi dan buku
pendidikan seksualitas tentang perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi
biologis dan psikologis. Dapat juga di-browshing dari internet.
·
Mengumpulkan informasi dari buku-buku
ajaran Gereja tentang sifat saling melengkapi
dalam relasi antara laki-laki dan perempuan.
·
Mencari informasi dari ajaran
Kitab Suci (Alkitab) tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan, (misalnya
dalam Kitab Kejadian 2: 18 – 23)
4)
Mengasosiasi:
· Menganalisis informasi dari buku-buku biologi dan psikologi dan buku
pendidikan seksualitas tentang perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi
biologis dan psikologis. Dapat juga di-browshing dari internet.
·
Merumuskan ajaran Gereja
tentang sifat saling melengkapi dalam relasi
antara laki-laki dan perempuan.
· Merumuskan ajaran
Kitab Suci (Alkitab) tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan, (misalnya
dalam Kitab Kejadian 2: 18 – 23)
5)
Mengomunikasikan:
· Menuliskan refleksi
tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan.
· Mengungkapkan syukur atas
jati dirinya sebagai perempuan
atau laki-laki yang saling melengkapi
dan sederajat dalam bentuk doa, atau puisi.
c. Kegiatan penutup (10 menit)
a.
Guru
memperjelas pemahaman kepada siswa tentang pria dan
wanita memiliki martabat sama dihadapan Allah
b.
Guru menjelaskan sikap
meghargai sebagai pria dan wanita
c. Guru mengadakan ulangan harian
d. Guru memberikan pesan-pesan moral
e. Guru menjelaskan materi yg akan datang secara singkat
f.
Guru
mengakhiri pertemuan dengan doa penutup sesuai dengan tema belajar
H.
Penilaian
1.
Sikap Spiritual
a.
Tehnik : Penilaian Diri
b.
Bentuk Instrumen : lembar Penilaian Diri
c.
Kisi-kisi :
No
|
Sikap/ nilai
|
Butir instrumen
|
1.
|
Menyadari pria
dan wanita mempunyai kelebihan dan kekurangan
|
1
|
2.
|
Bangga dengan
keadaan diriku sekarang ini.
|
2
|
3.
|
Menyadari
perbedaan pria dan wanita.
|
3
|
4.
|
Percaya diri
dan tidak rendah diri dengan keadaanku sekarang ini.
|
4
|
5.
|
Menyadari
bukti cinta Tuhan dalam hidup sebagai pria dan wanita.
|
5
|
6.
|
Merawat tubuh
sebagai karunia Tuhan.
|
6
|
7.
|
Meyakinkan
diri dalam berelasi tidak memandang keadaan fisik seseorang.
|
7
|
Instrumen :
lihat lampiran
2.
Sikap Sosial
a.
Tehnik : Observasi
b.
Bentuk Instrumen : lembar Observasi
c.
Kisi-kisi :
No
|
Sikap/ nilai
|
Butir instrumen
|
1.
|
Memupuk
kepercayaan diri
|
1
|
2.
|
Bergaul dengan
sesamanya tanpa memandang adanya perbedaan yang ada dalam dirinya.
|
2 – 4
|
3.
|
Menghargai dan
hormat terhadap hidup sesama yang ada disekitar kita.
|
5 – 7
|
Instrumen
: lihat lampiran
3 Pengetahuan
a.
Tehnik : Tertulis
b.
Bentuk Instrumen : Uraian
c.
Kisi-kisi :
No.
|
Indikator
|
Butir Instrumen
|
1.
|
3.1.1.
Menjelaskan ciri-ciri
pria dan wanita
|
1
|
2.
|
3.1.2.
Menjelaskan pria dan
wanita saling melengkapi
|
2
|
3.
|
3.1.3.
Mengidentifikasi
adanya ketidaksetaraan antara pria dan wanita.
|
3
|
4.
|
3.1.4.
Menemukan
pandangan siswa tentang kedudukannya sebagai pria dan wanita.
|
4
|
5.
|
3.1.5. Mencari
perikop kitab suci tentang pria dan wanita yang diciptakan dengan amat baik.
|
5
|
6.
|
3.1.6.
Melakukan
tindakan-tindakan yang menunjang kesetaraan pria dan wanita
|
6
|
3
Ketrampilan:
a.
Tehnik : Membuat Karya Tertulis
b.
Bentuk Instrumen` : Menyusun Doa Tertulis
c.
Kisi-kisi :
No
|
Sikap/ nilai
|
Butir instrumen
|
1.
|
Doa tertulis
yang mengungkapkan rasa syukur sebagai laki-laki dan perempuan yang
diciptakan Allah dengan kelebihan dan kekukurannya.
|
1 – 4
|
Yogyakarta, 25 Juli 2020
Mengetahui
Kepala SMAN 2 Banguntapan Guru Mata Pelajaran
Tri Hargo R. Slamet Widiantono, SS
Lampiran :INSTRUMEN PENILAIAN
Penilaian Sikap Spiritual :
Petunjuk : Nilailah dirimu sendiri: seberapa sering
dirimu menyadari hal-hal berikut dalam kehidupanmu sehari-hari
4= selalu
3= sering (dalam 1 tahun minimal 12 kali)
2= kadang-kadang (dalam 1 tahun kurang dari 4 kali)
1=tidak pernah
Nomor
|
Pernyataan
|
Nilai
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Saya menyadari bahwa saya berbeda dengan teman saya
|
|
|
|
|
2.
|
Saya bangga terhadap diri saya yang ada sekarang ini
|
|
|
|
|
3.
|
Saya berbeda dengan
teman saya
|
|
|
|
|
4.
|
Saya merasa bersikap rendah diri atas keadaan fisik yang saya
miliki
|
|
|
|
|
5.
|
Saya sadar bahwa apapun yang melekat pada diri saya merupakan
bukti cinta Tuhan terhadap diri saya
|
|
|
|
|
6.
|
Saya merawat tubuh saya sebaik mungkin sebagai ungkapan syukur
saya atas kebaikan Tuhan dalam diri saya
|
|
|
|
|
7.
|
Saya bergaul dengan siapa saja tanpa terpengaruh pada keadaan
fisik saya maupun orang lain
|
|
|
|
|
Nilai:
7-12 = Kurang
13-18 = Cukup
19-24 = Baik
24-28 = Sangat Baik
4= selalu
3= sering (dalam 1 tahun minimal 12 kali)
2= kadang-kadang (dalam 1 tahun kurang dari 4 kali)
1=tidak pernah
No.
|
Sikap/nilai
|
Butir Instrumen
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Menghargai perbedaan antara pria dan wanita sesuai dengan martabatnya
yang saling melengkapi
|
Peserta didik tidak minder dalam bergaul
|
|
|
|
|
2
|
|
Peserta didik bergaul secara merata dengan temannya tanpa
terganggu dengan adanya perbedaan.
|
|
|
|
|
3
|
|
Peserta didik selalu merawat dirinya dengan baik
|
|
|
|
|
Nilai:
7-12 = Kurang
13-18 = Cukup
19-24 = Baik
24-28 = Sangat Baik
No.
|
Butir Instrumen
|
Score
|
1
|
Sebutkan ciri-ciri kepriaan dan kewanitaan !
|
15
|
2
|
Jelaskan dengan bahasa Anda sendiri mengapa pria dan wanita harus saling melengkapi!
|
20
|
3.
|
Menemukan
contoh-contoh adanya ketidaksetaraan
antara pria dan wanita dalam masyarakat dan akibat-akibatnya
!
|
15
|
4.
|
Rumuskanlah
dengan bahasa Anda sendiri tentang
kedudukan pria dan wanita pada zaman sekarang
ini !
|
25
|
5.
|
Carilah
perikop Kitab Suci yang menyebutkan bahwa pria dan wanita diciptakan dengan
amat baik!
|
10
|
6.
|
Cari
dan temukanlah bentuk-bentuk tindakan
yang menunjang kesetaraan antara pria dan wanita!
|
15
|
Nilai = Score yang diperoleh x 100 %
Score total
Penilaian Ketrampilan:
No.
|
Indikator penilaian
|
Score Total
|
1.
|
Struktur doa memuat: pujian, syukur dan permohonan
|
20
|
2.
|
Doa sesuai dengan tema/materi
|
10
|
3.
|
Isi mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai pria atau
wanita
|
50
|
4.
|
Bahasa, kata tepat, jelas dan bisa dipahami
|
20
|
Score total
|
100
|
Nilai:
21-40 : Kurang
41-60 : Cukup
61-80 : Baik
81-100 : Sangat Baik