Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Monday, September 23, 2019

YESUS : PEMENUHAN JANJI ALLAH

Dalam hidup bersama, manusia mengenal istilah janji. 
Ada berbagai bentuk janji. 
  • Ada yang muncul karena kemauan sendiri, 
  • ada janji yang muncul karena kemauan kedua belah pihak (kesepakatan), 
  • ada janji yang dibuat secara tertulis dan ada pula yang lisan
Alasan mengapa orang membuat janji juga bermacam-macam. 
Misalnya: 
  • karena rasa cinta atau belas kasih, 
  • karena rasa tanggung jawab, 
  • karena ingin memperbaiki situasi yang memprihatinkan menjadi situasi yang baik, 
  • karena ingin mewujudkan suatu cita-cita, 
  • karena ingin membahagiakan orang lain.

Janji yang telah diungkapkan atau diteguhkan membawa konsekuensi bagi orang yang berjanji atau bagi orang yang mengetahuinya. 
Oleh karena itu janji harus ditepati dan dijalankan dengan setia. Pengingkaran terhadap janji akan mendatangkan kekecewaan, tetapi janji yang ditepati akan mendatangkan kebahagiaan dan rasa syukur, memperbesar kepercayaan, dan menumbuhkan ikatan persaudaraan yang lebih erat.

Allah juga pernah mengungkapkan janji-Nya kepada manusia. 
Janji Allah itu muncul karena keprihatinan Allah terhadap situasi dosa yang melanda manusia (Kej 3: 1-15). 
Hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan dengan Allah yang mulanya sangat harmonis di Taman Firdaus, menjadi rusak setelah manusia “memakan buah terlarang”. 
Melihat situasi ini, Allah sungguh sedih dan prihatin. Namun Allah tidak ingin bila manusia terbelenggu oleh dosa. 
Oleh karena itu, Ia mengungkapkan janji-Nya untuk menyelamat-kan manusia. Allah selalu setia terhadap janji-Nya, Ia meng-inginkan agar manusia benar-benar selamat. 
Janji Allah itu terwujud/ digenapi dalam pribadi Putera-Nya, yaitu Yesus Kristus yang berkarya, wafat dan bangkit demi menebus dosa manusia.

MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH

Kata Citra dapat memiliki berbagai macam arti, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Kata Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang menunjuk pada identitas seseorang atau kelompok. Dikaitkan dengan nilai yang dianggap baik atau ideal.
  2. Kata Citra juga memiliki makna keserupaan, kesegambaran atau kemiripan antara seseorang atau kelompok yang dicitrakan. Misalnya seorang anak merupakan citra atau gambaran orang tuanya karena memiliki keserupaan, kemiripan dalam hal-hal tertentu.

Dalam kisah penciptaan dikatakan bahwa manusia diciptakan sebagai Citra Allah, artinya serupa dan segambar dengan Allah. Hal ini menegaskan bahwa manusia dan Allah berbeda.
  • Sebagai Citra Allah, Allah memiliki karunia khusus kepada manusia berupa akal budi, kebebasan dan hati nurani serta kemampuan untuk mengenal Sang Pencipta. Sehingga manusia memiliki martabat yang luhur dibandingkan dengan ciptaan lainnya, hanya kepada manusialah Allah menganugerahi karunia tersebut.
  • Karena semua manusia adalah Citra Allah, berasal dari Allah yang sama dan sama-sama dikasihi Allah, maka mereka harus saling mengasihi, saling menghormati dan saling membantu dalam mengembangkan martabatnya.
  • Sebagai Citra Allah manusia diberi tugas untuk : beranakcucu; bertambah banyak; memenuhi bumi; dan menguasai ciptaan Allah lainnya (Kej: 26-30).
  • Kuasa manusia terhadap alam dan isinya bersifat terbatas karena kuasa manusia tersebut berasal dari Allah; maka segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan alam harus berdasarkan pada rencana dan kehendak Allah.

MUKJIZAT : TANDA KEHADIRAN ALLAH