Ada tuntutan bahwa pemberitaan Firman Tuhan itu bukan hanya melalui khotbah saja, tetapi juga melalui metode-metode yang lain. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika dewasa ini, kekreativitasan dari seorang Pelayan Tuhan sangat dibutuhkan.
Pasalnya, ketika ia membawakan firman dengan tidak menarik, maka pendengar (jemaat) akan merasa mengantuk dan bosan. Akibatnya, firman yang ia bawakan bisa saja tidak didengarkan oleh jemaat.
Terutama untuk ibadah kategorial, metode diluar khotbah adalah hal yang tepat untuk dicoba. Mengingat bahwa yang hadir di ibadah kategorial adalah orang-orang dengan tingkat kebutuhan yang sama, sehingga bisa diperkirakan secara tepat apa yang menjadi kebutuhan mereka. Artinya adalah jika ibadah kategorial perempuan, maka kita bisa memperkirakan apa yang menjadi kebutuhan kaum perempuan. Hal yang sama pun berlaku untuk ibadah anak-anak, pemuda, remaja, bapak-bapak, atau lansia. Kita bisa memperkirakan apa yang menjadi kebutuhan mereka sesuai dengan tingkatan usia masing-masing. Hal ini membuat pelayanan ibadah kategorial akan dirasa lebih efektif dengan menggunakan metode diluar khotbah. Namun ini bukan berarti bahwa sama sekali lepas dari khotbah. Penggunaan berbagai metode selain khotbah ditujukan sebagai selingan, supaya pemberitaan Firman tidak membosankan.
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode permainan. Metode ini sangat cocok jika diterapkan di ibadah pemuda dan remaja. Tetapi tidak menutup kemungkinan bisa diterapkan di ibadah kategorial lainnya. Berikut beberapa permainan yang bisa diterapkan sebagai salah satu metode pemberitaan Firman Tuhan :
- Berpacu dalam Kidung
Mazmur 150; Tujuan permainan ini adalah menyadarkan bahwa kita harus memuji Tuhan dalam hidup ini. Mengapa kita harus memuji Tuhan? Tentu saja karena ada banyak hal-hal yang luarbiasa yang Tuhan nyatakan bagi kita disepanjang kehidupan kita. oleh karena itu sudah sepatutnya bagi kita untuk terus menerus memuji dan memuliakan Tuhan. Bukan hanya dengan kata-kata atau dengan lagu pujian, tetapi juga dengan keseluruhan aspek kehidupan kita. kita punya dua mata, dua tangan, dua kaki, tubuh, dan lain sebagainya yang bisa kita gunakan untuk memuji Tuhan melalui perbuatan nyata, yakni perbuatan kasih kepada sesama.
Aturan Main :
- Bagi peserta menjadi dua kelompok saja.
- Masing-masing kelompok memilih lima lagu dari Kidung Jemaat (atau sesuai keperluan/sesuai jumlah peserta). Beri mereka waktu sekitar 5-10 menit untuk memilih lagu.
- Jika sudah dipilih, bacakan aturan main selanjutnya.
- Kelompok atau perwakilan kelompok menyanyikan lagu yang telah dipilihnya. Caranya adalah dengan menyanyikan lirik terakhir dari lagu tersebut. misalnya Kidung Jemaat no. 392, yang dinyanyikan adalah bagian “Aku bernyanyi bahagia, memuji Yesus selamanya”
- Ketika salah satu kelompok tengah menyanyikan lagunya, kelompok lain mendengarkan dan tidak boleh membuka Kidung Jemaatnya.
- Sepakati batas waktu untuk menebak, misalnya 20 detik atau satu menit.
2. Nama Baik
Amsal 22:1; Tujuan permainan ini adalah mengingatkan kita bahwa nama yang baik itu lebih penting dari harta kekayaan. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga nama baik kita dengan perbuatan yang baik dan berkenan kepada Tuhan. Sehingga akhirnya nanti, nama kita bisa dikenang dan diingat oleh orang lain karena perbuatan baik tersebut.
Aturan Main :
- Semua peserta berdiri atau duduk secara melingkar (membentuk lingkaran).
- Sebelum permainan dimulai, minta semua peserta untuk menyebutkan namanya sendiri. Tidak usah nama lengkap, bisa nama panggilan atau nama pertama saja.
- Setiap peserta akan menyebutkan kalimat-kalimat dibawah, dengan menyebutkan nama teman yang sesuai dengan kalimat tersebut. Nama teman di sebelah kanan saya adalah xxxx. Kesulitan games ini terletak pada semakin lama kata yang digunakan akan semakin banyak dan terulang.
- Permainan akan dimulai dengan salah satu peserta, yang kemudian dilanjutkan ke peserta yang berada di sebelah kanannya, demikian seterusnya hingga sampai pada peserta yang pertama tadi. ketika sudah sampai peserta yang pertama, maka gantilah kalimatnya, demikian seterusnya. Jika ada peserta yang salah dalam pengucapan maka ia harus keluar dari lingkaran tersebut dan diberi hukuman ketika permainan telah selesai.
Kalimat :
- Nama teman di sebelah kanan saya adalah xxxx
- Nama teman di sebelah kanan teman saya adalah xxxx
- Nama teman di sebelah kanan teman dari teman saya adalah xxxx
- Nama teman di sebelah kanan teman dan teman di kanan teman saya adalah xxxx
- Broken Words
Permainan ini bisa berupa kata-kata atau kalimat yang dipecah-pecah. Cocok jika dibawakan di ibadah SHM, terutama untuk anak-anak yang sudah bisa membaca. Untuk nast bisa Anda tentukan sendiri, akan lebih baik jika dibuat dengan tema. Aturan Main :
- Pembawa metode menentukan tema yang akan dibawakan. Misalnya, kita gunakan tema dosa (Roma 6:23) dan menggunakan kata-kata yang dipecah persuku kata. Tulislah 7 kata yang menunjukkan perbuatan dosa dan 5 kata yang menunjukkan perbuatan baik dalam selembar kertas. Gandakan. Potong/pisahkan kata-kata tersebut. satu potong kertas berisi dua atau tiga huruf saja.
MENCURI = MEN CU RI
KASIH = KA SIH
BERBOHONG = BER BO HO NG
Kumpulkan kertas-kertas yang telah dipotong tadi, jangan sampai tercampur dengan kopiannya.
- Sebelum permainan dimulai pembawa metode menjelaskan tentang dosa, contoh perbuatan dosa, akibat dosa, bagaimana pandangan Tuhan jika kita berbuat dosa, dan hal lain yang dirasa perlu.
- Setelah penjelasan selesai, bagi peserta menjadi dua kelompok.
- Berikan kumpulan kertas tadi kepada mereka.
- Kelompok harus berlomba untuk menyusun potongan-potongan kata tadi menjadi kata yang utuh. Seraya mengelompokkan kata tersebut kedalam kategori perbuatan dosa atau perbuatan baik.
- Kelompok yang lebih dulu menyelesaikan tugasnya adalah pemenang dari permainan ini.
Binatang dalam bahtera
Jika Anda kehabisan bahan cerita untuk anak SHM, Anda bisa membawakan permainan ini. Nast : Kejadian 6:14-21. Aturan Main :
- Pembawa metode menyiapkan nama-nama binatang yang mudah ditirukan suaranya. Buatlah masing-masing dua. Misalnya, Kucing, Kucing, Anjing. Anjing, Kambing, Kambing, dll. Tulis/ketik di kertas. Potong kemudian gulung. Ingat masing-masing binatang berjumlah dua. Jadi, perkirakan berapa orang peserta yang hadir dan itu harus berjumlah genap.
- Pembawa metode bercerita tentang Nuh yang diperintahkan Allah untuk membuat bahtera, apa saja isi bahtera. Katakan bahwa binatang juga diperintahkan Allah untuk dimasukkan ke dalam bahtera. Berapa banyak? Sepasang! (silahkan Anda bercerita secara menarik, tekankan cerita pada binatang yang dimasukkan ke dalam bahtera).
- Jika sudah selesai bercerita ajak peserta untuk bermain. Sebelumnya, pembawa metode harus ingat binatang-binatang apa saja yang ia tulis sebelumnya. Ajak peserta untuk mencoba membunyikan suara binatang-binatang tersebut secara bersama-sama. Pembawa metode menyebutkan nama binatangnya. Jika peserta tidak tahu suara binatang tersebut, pembawa metode wajib membantu.
- Jika dirasa peserta sudah siap dengan suara-suara binatang tersebut. Persilahkan mereka untuk mengambil gulungan kertas yang telah disiapkan tadi. jangan dulu dibuka sampai semua mendapatkan kertas tersebut.
- Setelah semua mendapatkan kertas, pembawa metode menjelaskan bahwa ketika mereka membuka kertas, mereka harus membunyikan suara hewan yang tertulis di situ. Kemudian mencari teman yang membunyikan suara yang sama, sehingga ia menemukan pasangannya. *) jika ada orang tua yang hadir, libatkan mereka untuk membantu anak-anak yang belum bisa membaca.
- Jika peserta sudah paham, pembawa metode mempersilahkan peserta untuk membuka kertas dan mencari pasangannya.
- Jika sudah menemukan, pembawa metode akan berposisi sebagai Nuh. Ia akan mengabsen semua binatang yang ada di bahtera. Pembawa metode menyebutkan satu nama binatang. Peserta yang mendapatkan kertas bertuliskan nama tersebut, segera bersuara sesuai dengan suara binatang itu. demikian seterusnya, sebutkan nama binatang tersebut satu-persatu. Variasikan menjadi dua nama sekaligus. Pada akhirnya, minta mereka semua untuk menyuarakan bunyi binatang masing-masing. Dijamin, suasana akan sangat ramai dan menyenangkan!
5. Tebak Ayat/Tafsir Ayat
Permainan ini mengajarkan untuk belajar menafsirkan ayat. Menunjukkan bahwa dalam 1 ayat saja bisa memiliki banyak makna. Selain itu juga mengingatkan kita untuk senantiasa membaca dan merenungkan serta melakukan Firman Tuhan. Nast : Yosua 1:8 atau yang berkenaan dengan kesukaaan membaca Alkitab.
Aturan Main :
- Terlebih dahulu, pembawa metode harus menyiapkan ayat-ayat Alkitab yang mudah untuk ditafsirkan. Ketik atau tulis di kertas, yang kemudian dipotong-potong. Satu kertas berisi satu ayat. Persiapkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya 12 kertas.
- Selain menyiapkan potongan kertas berisi ayat, pembawa metode juga harus menyiapkan lembaran yang berisikan isi ayat seluruhnya. Misalnya ada duabelas ayat yang telah dipotong-potong, maka duabelas ayat tadi juga harus ada dalam lembaran ini. Ketik atau tulis semuanya. Gandakan sesuai dengan keperluan (untuk pembawa metode dan berapa jumlah kelompok)
- Saat pemberitaan Firman Tuhan, bagi kelompok menjadi dua atau beberapa kelompok. Minta mereka untuk memilih ayat alkitab yang telah dipotong-potong tadi. Misalnya dalam satu kelompok mengambil empat buah ayat saja. usahakan agar ada kertas ayat yang tersisa.
- Kelompok harus menafsirkan ayat-ayat tersebut secara singkat. misalnya, Amsal 15:18, si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. Kelompok bisa menafsirkan sebagai berikut : nast ini menyatakan bahwa sifat seseorang menentukan bagaimana dia dalam pergaulannya dengan kawan-kawannya.
Berikan waktu selama 10-15 menit untuk mereka mempersiapkannya. Jika peserta kebingungan, pembawa metode bisa menjelaskannya atau memberi contoh dengan menggunakan ayat yang tidak dipilih oleh peserta.
- Jika sudah siap. Bagikan lembaran kertas yang berisi semua ayat tadi kepada kelompok beserta sebuah pulpen.
- Ketika kelompok tengah menyampaikan tafsirannya, kelompok lain menandai salah satu ayat di lembaran kertas yang telah dibagikan tadi yang kira-kira sesuai dengan tafsiran kelompok lawan. Demikian seterusnya sampai kedua kelompok bermain dan menyelesaikan tafsirannya.
- Jika sudah selesai, periksa hasilnya secara bersama-sama. Kelompok membacakan semua ayat yang mereka tebak dan kelompok lain menyatakan benar atau salah (sesuai atau tidak)dengan ayat yang mereka tafsirkan.
Terkhususnya untuk permainan yang saya tulis diatas adalah bagian dari metode ibadah yang saya bawakan selama saya menjalani masa PPL 2 bulan Juni – Juli 2015 yang lalu. Dalam keterbatasan, dimana tempat saya menjalani PPL termasuk dalam wilayah “sulit” sinyal dan listrik, maka saya benar-benar dituntut untuk berkreasi sendiri.
Apa yang telah saya bagikan di atas masih bisa diubah sesuai dengan kebutuhan atau situasi kondisi. Selain permainan ini, masih ada banyak permainan lagi yang bisa dimainkan. Sekarang sudah tersedia banyak referensi mengenai hal ini. Mungkin juga Anda adalah seorang yang kreatif dan punya pemikiran yang inovatif, sehingga mampu menciptakan games-games sederhana menarik lainnya.
Keberhasilan Anda dalam membawakan Firman Tuhan melalui metode permainan atau games ini ditentukan dari bagaimana permainan tersebut bisa menjadi suatu hal yang aplikatif.Jangan membawakan suatu permainan/games yang tidak jelas apa maknanya bagi jemaat. Oleh karena itu, persiapan Anda sebelum membawakan permainan/games ini harus benar-benar matang. Selamat melayani!