Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sunday, September 15, 2019

MODEL GEREJA

1. Institusional

  • Orgnasisasi (lahiriah) yang berstruktur pyramidal tertata rapi.
  • Ada kepemimpinan yakni dari para tertahbis atau hierarki hampir identik dengan Gereja itu sendiri. Suatu institusi, apalagi institusi besar seperti Gereja Katolik, tentu membutuhkan kepemimpinan yang kuat.
  • Hukum dan peraturan digunakan untuk menata dan menjaga kelangsungan suatu institusi. Suatu institusi, apalagi yang berskala besar, tentu saja membutuhkan hukum dan peraturan yang jelas.

2. Gereja Umat Allah

  • Hidup persaudaraan karena iman dan harapan yang sama. Persaudaraan ini adalah persaudaraan kasih.
  • Semua umat ikut aktif dalam hidup menggereja.
  • Hukum dan peraturan memang perlu, tetapi dibutuhkan pula peranan hati nurani dan tanggung jawab pribadi.
  • Sikap miskin, sederhana dan terbuka. Rela berdialog dengan pihak mana saja, sebab Gereja yakin bahwa di luar Gereja Katolik terdapat pula kebenaran dan keselamatan.
  • Terbuka bagi peran kharisma / karunia-karunia

HIERARKI or AWAM

Hierarki dalam Gereja Katolik
  • Kata hierarki berasal dari bahasa Yunani “hierarchy” yang berarti jabatan (hieros) suci (archos). 
  • Jadi mereka yang masuk dalam jajaran hierarki adalah mereka yang disucikan melalui tahbisan.
b. Gereja St. Ignatius dari Antiokhia yang mengenal sebutan
  1. Penilik (episkopos)
  2. Penatua (prebyteros)
  3. Pelayan (diakonos).

Struktur inilah yang selanjutnya menjadi struktur hierarki Gereja yang menjadi Uskup, Imam, dan diakon.
Tugas Khusus Hierarki
  • Menjalankan tugas pemeliharaan iman umat : melayani sakramen-sakramen, mengajar agama, dll.
  • Menjalankan tugas kepemimpinan dalam komunikasi iman : mempersatukan umat, memberi petunjuk, nasehat dan teladan

Awam
  • Secara Teologis : 
  • Awam adalah umat Allah yang tidak tertahbis : Umat biasa dan biarawan/ wati tak tertahbis (suster, frater/ bruder).
 
  •  Secara Etimologis : 
  • Awam adalah umat Allah selain imam dan biarawan/wati.

Tugas Awam 
Menjalankan tugas kerasulan :
  • Internal membangun hidup iman jemaat :
  • misalnya : menjadi katekis / guru agama, aktif dalam kegiatan lingkungan dan organisasi gereja di paroki
  • Eksternal, membangun tata Dunia. Gereja menjadi tanda keselamatan dunia. Awam diutus terlibat dalam masyarakat, dalam karya sosial atau politik.

Hubungan Awam dan Hierarki sebagai 
Patner Kerja
Awam dan Hierarki memiliki kedudukan yang sama 
dengan tugas yang berbeda.
Karena itu hubungan yang ideal 
adalah hubungan KESALINGAN – Kerja sama

SIFAT GEREJA

1. Gereja yang SATU
  1. Satu Tuhan (kesatuan iman – Ef 4: 3 – 6)
  2. Satu pimpinan - tahta kepausan
  3. Persatuan umat Katolik Semesta dalam wujud persaudaraan dan tata sakramen. 
Memperjuangkan Gereja yang Satu, misalnya
a. Aktif dalam kegiatan gereja
b. Setia dan taat pada persekutuan.
c. Terbuka dan menghormati perbedaan.

2. Gereja yang KUDUS
a. Berasal dari Allah yang adalah kudus
b. Menuju kepada Allah yang adalah kudus
c. Jiwa gereja adalah Roh Kudus
d. Ajaran dan praktek ritual sakramennya kudus
e. Anggotanya kudus karena dibasuh oleh pembabtisan (Yoh 17:11)

Memperjuangkan Gereja yang Kudus
a. Saling mengampuni
b. Saling mendokan
c. Aktif dalam kegiatan liturgi gereja
d. Hidup menurut Kristus
e. Memperjuangkan Gereja yang Kudus
3. Gereja yang KATOLIK
  • Katolik = terbuka pada semua umat manusia dan pelbagai macam cara dan persoalan hidup mereka.
  • Gereja memiliki misi untuk mewartakan injil kepada seluruh makhluk di seluruh dunia
Memperjuangkan Gereja yang Katolik
a. Menghormati kemajemukan budaya, adat-istiadat, 
agama dan bangsa.
b. Memperjuangkan keadilan bagi semua orang.
c. Ikut terlibat aktif dalam kehidupan masyarakat.
4. Gereja yang APOSTOLIK
  1. Dibangun atas dasar para nabi dan para rasul. Gejera merupakan warisan dari para Rasul (ef. 20, why 21:14)
  2. Roh Kudus yang diam di dalamnya tetap menjaga tradisi, ajaran serta pedoman-pedoman dari para rasul (2 Tim 1: 13 – 14)
  3. Menjalankan dan melanjutkan tugas-tugas para Rasul.
  4. Ia TETAP diajarkan dan dibimbing oleh para Rasul hingga saat ini.
Memperjuangkan Gereja yang Apostolik
a. Rajin merenung dan mengamalkan ajaran Kitab Suci.
b. Aktif dalam karya pelayanan gereja.
c. Setia dan loyal kepada hierarki sebagai penggati para rasul

SEBUAH KESAKSIAN