Sakramen
adalah
tanda keselamatan/rahmat dan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia.
Yesus Kristus adalah sakramen dasar,
karena seluruh hidup Yesus Kristus menghadirkan Allah
kepada manusia. rahmat dan kasih Allah
menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus.
Rahmat dalam sakramen
hanya akan menjadi efektif
jika penerima sakramen memiliki iman dan keadaan batin
yang siap dalam pelaksanaannya.
adalah
tanda keselamatan/rahmat dan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia.
Yesus Kristus adalah sakramen dasar,
karena seluruh hidup Yesus Kristus menghadirkan Allah
kepada manusia. rahmat dan kasih Allah
menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus.
Rahmat dalam sakramen
hanya akan menjadi efektif
jika penerima sakramen memiliki iman dan keadaan batin
yang siap dalam pelaksanaannya.
Mengapa tujuh (7) Sakramen?.
Tujuh Sakramen dipilih
karena ketujuh sakramen tersebut mewakili seluruh hidup manusia, dan karena angka tujuh merupakan
angka sempurna yang memiliki makna khusus.
Ke tujuh sakramen itu dihadirkan
bersumber dari hidup dan karya Yesus.
- Sakramen Baptis (Permandian) = baptisan Yesus (Mat 3:13-17),
- Sakramen Ekaristi (Komuni Pertama) = perintah Yesus dalam perjamuan malam terakhir (Luk 22:19),
- Sakramen Penguatan (Krisma) = hubungan tak terpisahkan antara Yesus dgn Roh Kudus (Kis 2: 11),
- Sakramen Perkawinan = perhatian Yesus yg besar pada ikatan suci perkawinan (Mat 19:3-12),
- Sakramen Imamat = Yesus memilih 12 orang & memberi kuasa untuk mewartkan Injil (Mrk 3:13-15),
- Sakramen Rekonsiliasi (Tobat) =Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni (Mrk 2:5), dan Ia memberi mandat kepada para Rasul untuk menyatakan ada atau tidaknya dosa seseorang (Yoh 20:23),
- Sakramen Pengurapan orang sakit (Minyak Suci) = Yesus menyembuhkan banyak orang sakit & pengutusan para murid untuk pelayanan penyembuhan dengan menggunakan minyak (Mrk 6:13).
Sakramen yang hanya dapat diterimakan
satu kali seumur hidup adalah Sakramen Baptis, sakramen Krisma, dan
Sakramen Imamat. Gereja adalah sakramen keselamatan karena Gereja adalah
tanda persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia.
Gereja menghadirkan Kristus. Kristus menghadirkan Allah.
SAKRAMEN INISIASI
Kata inisiasi berasal dari bahasa Latin,
Initium, yang berarti masuk atau permulaan,
secara harafiah
berarti masuk ke dalam atau memasukkan
atau menerima seseorang ke dalam suatu kelompok.
Inisiasi merupakan gejala yang sangat biasa di kalangan masyarakat. Setiap orang yang akan masuk ke kelompok tertentu selalu harus melalui tahap inisiasi. Kita bisa temui proses inisiasi pada diri seorang siswa yang masuk ke sekolah baru dia harus menjalani Ospek, seorang karyawan baru harus melewati masa training dan percobaan.
Lalu bagaimana halnya dengan orang yang ingin menjadi warga Gereja Katolik?
Initium, yang berarti masuk atau permulaan,
secara harafiah
berarti masuk ke dalam atau memasukkan
atau menerima seseorang ke dalam suatu kelompok.
Inisiasi merupakan gejala yang sangat biasa di kalangan masyarakat. Setiap orang yang akan masuk ke kelompok tertentu selalu harus melalui tahap inisiasi. Kita bisa temui proses inisiasi pada diri seorang siswa yang masuk ke sekolah baru dia harus menjalani Ospek, seorang karyawan baru harus melewati masa training dan percobaan.
Lalu bagaimana halnya dengan orang yang ingin menjadi warga Gereja Katolik?
Gereja memiliki inisiasi
yang diwujudkan dalam penerimaan sakramen inisiasi
yang diterima oleh siapa
yang ingin menjadi warga Gereja Katolik.
Sakramen inisiasi terdiri dari
- Sakramen Baptis,
- Krisma dan
- Ekaristi.
Sakramen-sakramen inisiasi ini membawa,
membuat atau melantik seseorang menjadi orang katolik
dengan segala hak dan kewajibannya.
Ada unsur yang berbeda dengan inisiasi pada umumnya.
Pada inisiasi kristen unsur ilahi menyertainya.
Hal ini dipahami
bahwa orang yang menerima sakramen inisiasi
menjadi milik Kristus sepenuhnya.
Maka ketiganya harus diterima secara penuh.
Tidak bisa orang katolik menghilangkan salah satu dari sakramen tersebut.
Baptis merupakan sakramen inisiasi pertama yang diterimakan.
Baptis mempunyai dua makna.
Pertama, diikutsertakan dalam kebangkitan Kristus dan diangkat menjadi putra-putri Allah.
Kedua, menjadi anggota Gereja, keluarga Allah yang nampak di dunia.
Baptis yang diterimakan kepada orang yang sudah dewasa langsung disertai dengan menerima ekaristi (komuni) pertama. Baptisan dewasa mengandaikan iman yang personal.
Maksudnya ialah iman yang tumbuh merupakan iman dirinya sendiri. Atas kesadaran akal budinya seseorang menerima dan mengakui imannya terhadap Kristus. Iman personal inilah yang menjadi dasar dirinya layak dan pantas menerima Tubuh dan Darah Kristus.
Kategori baptisan dewasa
adalah kelompok usia anak-dewasa (10 tahun ke atas)
menerima Sakramen Inisiasi secara lengkap.
Mereka akan mengikuti pendampingan
selama satu tahun (minimal 45 kali pertemuan).
Proses yang harus dijalani para calon baptis
yang ingin masuk menjadi warga Gereja Katolik
adalah melewati empat masa
- (masa pra katekumenat,
- masa katekumenat,
- masa persiapan terakhir dan
- masa mistagogi).
Pengelompokan usia baptisan bayi
adalah dibawah lima tahun.
Bayi yang tergolong dalam kelompok usia tersebut hanya menerima satu sakramen saja yaitu Sakramen Baptis.
Mengapa baptis bayi tidak langsung disertai dengan penerimaan ekaristi?
Hal ini disebabkan bayi/anak-anak
belum mempunyai iman personal.
Iman yang ada pada bayi adalah iman Gereja,
yang diwakili oleh orangtua dan wali baptisnya.
Argumen teologis yang bisa dikatakan
adalah bahwa Allah berkehendak menyelamatkan
semua orang dengan perantaraan Yesus.
Maka tidak ada yang dikecualikan,
baik anak maupun orang dewasa
yang tidak bisa menggunakan kehendak dan akal budinya
secara normal.
Keselamatan itu diyakini oleh Gereja
akan diterima mereka lewat baptisan.
Iman personal kiranya diharapkan akan menyusul kemudian. Setelah dianggap tumbuh iman personalnya
maka anak diperkenankan menerima ekaristi.
Hal ini dilaksanakan dalam penerimaan komuni pertama.
Penerimaan Sakramen Ekaristi diterimakan satu kali dalam satu tahun, yaitu pada Perayaan Tubuh dan Darah Kristus.
Syarat pokok untuk menerima komuni pertama
adalah
sudah dibaptis secara Katolik.
Sedangkan usia minimal adalah 10 tahun.
Mengapa usia 10 tahun?
Karena pada usia tersebut iman personal mulai bertumbuh.
Selama tiga bulan (12 kali pertemuan) para calon penerima komuni pertama dipersiapkan agar semakin dewasa dalam imannya.
Sakramen Krisma diterimakan kepada
mereka yang sudah dianggap dewasa dalam iman.
Kedewasaan ini secara sederhana
dinampakkan pada kemampuan orang
untuk terlibat dalam kehidupan Gereja.
Seseorang menerima krisma
berarti diteguhkan
untuk menunaikan tugasnya
yaitu mengaktualkan keselamatan di dalam jemaat
dengan terlibat aktif membina diri serta mewartakan Injil Tuhan.
Seperti halnya dalam baptis,
Roh Kudus yang sama juga hadir,
namun berbeda dalam peran dan fungsinya.
Kehadiran Roh Kudus dalam krisma
lebih memampukan seseorang
untuk menjadi amunisi Kristus
serta secara penuh berpartisipasi dalam imamat Kristus.
Dengan menerima sakramen krisma
seseorang secara penuh dipersatukan dengan Kristus
dan menjadi bagian yang utuh dari Gereja
beserta segala hak dan kewajibannya.
Demikian pemahaman tentang sakramen dan sakramen inisiasi. Pertanyaan reflektif:
- Sudahkah saya menerima ketiganya?
- Jika sudah, apakah saya sudah mewujudkan kedewasaan iman dengan terlibat aktif dalam kehidupan dan tugas perutusan Gereja?