Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sunday, October 13, 2019

JADI KATOLIK = yang LAHIR dari HATI KUDUS YESUS

Namun bagi saya sendiri, pengalaman yang tak terlupakan dan begitu mengena di hati saya, adalah ketika saya mendengar dan merenungkan kutipan pengajaran dari St. Yohanes Krisostomus tentang Gereja. 
 
Ia mengajarkan demikian:
“Mengalir dari rusuk-Nya, air dan darah”. Saudara saudari terkasih, jangan lewatkan misteri ini tanpa permenungan; ini mempunyai makna lainnya yang tersembunyi, yang akan kujelaskan kepadamu. Telah kukatakan bahwa air dan darah menandakan Pembaptisan dan Ekaristi kudus. 

Dari kedua sakramen ini, Gereja dilahirkan: dari Pembaptisan, [yaitu] “air pembasuh yang memberikan kelahiran kembali dan pembaharuan melalui Roh Kudus”, dan dari Ekaristi kudus. Karena simbol Pembaptisan dan Ekaristi mengalir dari rusuk-Nya, maka dari rusuk-Nyalah Kristus membentuk Gereja, seperti Ia telah membentuk Hawa dari rusuk Adam. 

Nabi Musa telah memberikan secercah tanda tentang hal ini, 
ketika ia menceritakan kisah 
tentang manusia pertama dan membuat Adam 
mengatakan: 
“Tulang dari tulangku dan daging dari dagingku!” 

Sebagaimana Tuhan mengambil 
sebuah tulang rusuk dari rusuk Adam 
untuk membentuk seorang perempuan, 
demikianlah Kristus telah memberikan kepada kita 
darah dan air dari rusuk-Nya untuk membentuk Gereja. 

Tuhan mengambil tulang rusuk tersebut ketika Adam sedang tertidur lelap, dan dengan cara yang sama Kristus memberikan darah dan air setelah kematian-Nya sendiri.

Maka, tidakkah kamu mengerti, 
betapa Kristus telah mempersatukan Mempelai-Nya 
dengan diri-Nya sendiri, 
dan santapan apakah yang Ia berikan 
kepada kita semua untuk kita makan? 

Dengan santapan yang satu dan sama, 
kita dilahirkan dan diberi makan. 
Seperti seorang wanita memberi makan anaknya 
dengan air susu dan darahnya sendiri, 
demikianlah Kristus terus menerus 
memberi Darah-Nya sendiri kepada mereka 
yang kepadanya Ia telah menyerahkan hidup-Nya

Sudah lama saya mendengar bahwa 
Gereja adalah Mempelai Kristus, 
tetapi saya tidak menyadari sedemikian eratnya 
hubungan Kristus dengan Gereja-Nya, 
sampai saya membaca tulisan St. Yohanes Krisostomus ini. 

Kristus adalah Adam yang baru, 
dan Gereja adalah Hawa yang baru, 
yang dibentuk dari rusuk/lambung Kristus, 
yang dihubungkan juga dengan hati kudus-Nya—
sebab maksud prajurit itu menikam 
adalah menikam jantung hati Kristus, 
untuk memastikan kematian-Nya. 

Hubungan Kristus dan Gereja sebagai Adam dan Hawa yang baru, merupakan penggenapan sempurna kisah Adam dan Hawa yang telah dikisahkan dalam Perjanjian Lama.

St. Yohanes Krisostomus 
bukan Bapa Gereja pertama yang mengajarkan 
bahwa Gereja lahir dari tubuh Kristus, 
sebagaimana Hawa dari tubuh Adam. 

St. Irenaeus (abad ke-2) 
mengajarkan 
bahwa Gereja bagaikan aliran mata air 
yang mengalir dari tubuh Kristus, 
dan dari air ini kita memperoleh santapan kehidupan.

St. Ambrosius juga 
mengajarkan demikian, 
sebagaimana dikutip dalam Katekismus:

KGK 766        
Tetapi Gereja muncul terutama 
karena penyerahan diri Kristus 
secara menyeluruh untuk keselamatan kita, 
yang didahului dalam penciptaan Ekaristi 
dan direalisasikan pada kayu salib. 

“Permulaan dan pertumbuhan itulah 
yang ditandakan dengan darah dan air, 
yang mengalir dari lambung Yesus yang terluka di kayu salib.”

“Sebab dari lambung Kristus yang berada di salib, 
muncullah Sakramen seluruh Gereja yang mengagumkan.”

Seperti Hawa dibentuk dari rusuk Adam yang sedang tidur, 
demikian Gereja dilahirkan dari 
hati tertembus Kristus yang mati di salib.

Pengajaran para Bapa Gereja ini 
membuka mata rohani saya, 
bahwa sejak awal mula, 
Allah telah merencanakan kesempurnaan ciptaan-Nya, 
dengan mempersatukan semua umat manusia ciptaan-Nya 
di dalam Kristus dan Gereja. 

Tiba-tiba pengajaran di Katekismus menjadi ‘make sense‘ buat saya, setelah merenungkan penggenapan kisah Adam dan Hawa di dalam diri Kristus dan Gereja sebagai Adam dan Hawa yang baru. 

Sebagaimana manusia pertama—Adam dan Hawa—menjadi puncak karya penciptaan Allah, 
demikianlah Kristus dan Gereja 
menjadi puncak karya keselamatan Allah. 

Persatuan manusia dengan Kristus tercapai secara sempurna 
dalam diri Bunda Maria, 
maka tak mengherankan, jika dalam tulisan yang lain para Bapa Gereja menyebut Bunda Maria juga sebagai Hawa yang baru. Sebab Bunda Maria adalah anggota pertama dan utama dari perkumpulan umat manusia di dalam Kristus, yang kemudian disebut Gereja.

KGK 760        
“Dunia diciptakan demi Gereja”, demikian ungkapan orang-orang Kristen angkatan pertama. 
Allah menciptakan dunia 
supaya mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya. 

Keikut-sertaan ini terjadi 
karena manusia-manusia dikumpulkan dalam Kristus, 
dan “kumpulan” ini adalah Gereja. 

Gereja adalah tujuan segala sesuatu. 
Malahan peristiwa-peristiwa yang menyakitkan hati, 
seperti jatuhnya para malaikat dan dosa manusia, 
hanya dibiarkan oleh Allah sebagai sebab dan sarana, 
untuk mengembangkan seluruh kekuatan tangan-Nya 
dan menganugerahkan kepada dunia cinta-Nya yang limpah ruah:

“Sebagaimana kehendak Allah 
adalah satu karya dan bernama dunia, 
demikian rencana-Nya adalah keselamatan manusia, 
dan ini namanya Gereja.”

Gereja yang dimaksud di sini 
adalah satu-satunya Gereja 
yang didirikan Kristus di atas Rasul Petrus 
(lih. Mat 16:18), 
dan bahwa Kristus menjamin akan menyertainya 
sampai akhir zaman 
(Mat 28:19-20). 

Sebagaimana hanya ada satu Hawa 
yang dibentuk dari Adam, 
demikian pula hanya ada satu Gereja 
yang dibentuk dari Kristus. 

Maka Gereja tak pernah terpisah dari Kristus. 
Gereja bukan sesuatu yang dibentuk sendiri 
oleh beberapa orang beriman, 
dan kemudian diklaim sebagai Gereja Kristus. 

Gereja adalah suatu ‘pemberian’ dari Kristus 
dan dibentuk sendiri oleh Kristus, 
yang ditandai oleh darah dan air 
yang mengalir keluar dari lambung-Nya yang terluka di kayu salib. 

Maka rencana Allah untuk mempersatukan 
seluruh dunia di dalam Kristus sudah ada sejak awal mula, 
namun rencana ini baru mulai terwujud pada saat 
Gereja dibentuk dari air dan darah 
yang keluar dari lambung Yesus yang tertikam di salib. 

Gereja ini kemudian ditampilkan kepada dunia 
pada hari Pentakosta, dengan datangnya Roh Kudus.

Satu-satunya Gereja yang didirikan oleh Kristus 
di atas Rasul Petrus, 
yang masih ada sampai sekarang 
di bawah pimpinan penerus Rasul Petrus 
adalah 
Gereja Katolik. 

Jika Kristuslah yang mendirikan Gereja ini, 
dan yang telah menyerahkan nyawa-Nya baginya, 
maka sudah selayaknya saya memutuskan untuk menjadi anggota Gereja-Nya ini.

Maka menjadi Katolik bagi saya 
tidaklah semata suatu kebetulan, 
karena dilahirkan oleh orang tua yang Katolik. 

Saya menjadi Katolik 
karena ingin mentaati Allah sepenuhnya, 
yang telah mewahyukan melalui Kristus, 
segala ajaran-Nya dan undangan-Nya 
untuk bersatu dengan-Nya dan dengan sesama umat manusia, 
di dalam Kristus dan melalui Gereja yang didirikan-Nya, 
yaitu Gereja Katolik.

Tuhan, bantulah aku untuk setia pada imanku ini, sampai akhir hayatku.

No comments:

Post a Comment