Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sunday, October 13, 2019

JADI KATOLIK = setia pada TUHAN, KRISTUS, GEREJA dan Diri SEndiri

Rasul Yohanes mengajarkan bahwa 
kesetiaan kepada Tuhan diukur dari kesetiaan 
kepada keseluruhan pengajaran yang dikenali sebagai wahyu ilahi sejak awal mula 
(lih. 1 Yoh 2:24). 
 
Jika Allah menghendaki 
agar kita menerima ajaran-Nya 
dengan menerima ajaran para nabi yang mencapai puncaknya 
pada penggenapannya dalam diri Kristus, 
kita menerima kehendak Allah ini, 
dengan menerima Kristus sepenuhnya. 
 
Sebab Kristus sepenuhnya menyatakan 
Allah dan kasih-Nya kepada kita 
(Kol 1:19; 2:9), 
sehingga Rasul Paulus mengatakan 
bahwa Kristus adalah segalanya 
(lih. Kol 3:11). 
 
Maka penerimaan Kristus sepenuhnya ini 
termasuk dengan menerima segala ajaran-Nya 
dan menjadi anggota Gereja yang didirikan-Nya. 
Jika Kristus menjamin kuasa mengajar Gereja 
yang dilaksanakan oleh para rasul, secara khusus, 
oleh Rasul Petrus dan para penerus mereka, 
maka demi ketaatan kita kepada Kristus, 
kita mentaati juga ajaran Gereja-Nya tersebut. 
 
Sebab kita mengingat 
perkataan Kristus sendiri kepada para murid-Nya, 
“Barangsiapa mendengarkan kamu, 
ia mendengarkan Aku; 
dan barangsiapa menolak kamu, 
ia menolak Aku; 
dan barangsiapa menolak Aku, 
ia menolak Dia yang mengutus Aku.” 
(Luk 10:16).

Dengan ketaatan yang menerima keseluruhan Kristus 
dan ajaran-Nya ini, 
maka seorang Katolik memberikan 
kata “Ya” tanpa syarat dalam iman kepada Allah. 
 
Pemberian persetujuan iman tanpa syarat ini, 
menjadi tanggapan yang mendamaikan bagi hati kita 
sebagai manusia yang senantiasa resah/ gelisah, 
sampai kita beristirahat di dalam Tuhan.[5] 
 
Sebab dengan menyerahkan pemahaman kita 
kepada Kristus melalui Gereja-Nya, 
kita tidak lagi perlu gelisah menginterpretasikan 
banyak hal menurut pemahaman sendiri, 
yang dapat berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain, 
bahkan bertentangan, terhadap suatu topik pengajaran yang sama. 
 
Dengan menerima sepenuhnya pengajaran Gereja, 
kita memperoleh kepenuhan makna ajaran Kristus, 
dan ini menghasilkan ketenangan bagi jiwa. 
 
Menarik jika kita menyimak tayangan Journey Home 
di situs EWTN (Eternal Word Television Network) 
yang mengisahkan tentang pencarian akan kepenuhan kebenaran yang membawa kepada Gereja Katolik,  
 
Di sana ada lebih dari 700 kisah kesaksian 
dari mereka yang non-Katolik, 
bahkan banyak di antaranya pendeta, 
yang akhirnya menjadi Katolik 
karena setia mencari 
apa yang dirindukan oleh hati nurani mereka sendiri, 
yang membawa mereka menemukan ‘rumah’ mereka 
yang sesungguhnya di Gereja Katolik.

No comments:

Post a Comment