Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sunday, October 13, 2019

SAKRAMEN - INISIASI

Sakramen 
adalah 
tanda keselamatan/rahmat dan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia. 

Yesus Kristus adalah sakramen dasar
karena seluruh hidup Yesus Kristus menghadirkan Allah 
kepada manusia. rahmat dan kasih Allah 
menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. 

Rahmat dalam sakramen 
hanya akan menjadi efektif 
jika penerima sakramen memiliki iman dan keadaan batin 
yang siap dalam pelaksanaannya.


Mengapa tujuh (7) Sakramen?. 
Tujuh Sakramen dipilih 
karena ketujuh sakramen tersebut mewakili seluruh hidup manusia, dan karena angka tujuh merupakan 
angka sempurna yang memiliki makna khusus. 

Ke tujuh sakramen itu dihadirkan 
bersumber dari hidup dan karya Yesus.
  1. Sakramen Baptis (Permandian) = baptisan Yesus (Mat 3:13-17),
  2. Sakramen Ekaristi (Komuni Pertama) = perintah Yesus dalam perjamuan malam terakhir (Luk 22:19),
  3. Sakramen Penguatan (Krisma) = hubungan tak terpisahkan antara Yesus dgn Roh Kudus (Kis 2: 11),
  4. Sakramen Perkawinan = perhatian Yesus yg besar pada ikatan suci perkawinan (Mat 19:3-12),
  5. Sakramen Imamat = Yesus memilih 12 orang & memberi kuasa untuk mewartkan Injil (Mrk 3:13-15),
  6. Sakramen Rekonsiliasi (Tobat) =Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni (Mrk 2:5), dan Ia memberi mandat kepada para Rasul untuk menyatakan ada atau tidaknya dosa seseorang (Yoh 20:23),
  7. Sakramen Pengurapan orang sakit (Minyak Suci) = Yesus menyembuhkan banyak orang sakit & pengutusan para murid untuk pelayanan penyembuhan dengan menggunakan minyak (Mrk 6:13).
Sakramen yang hanya dapat diterimakan satu kali seumur hidup adalah Sakramen Baptis, sakramen Krisma, dan Sakramen Imamat. Gereja adalah sakramen keselamatan karena Gereja adalah tanda persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Gereja menghadirkan Kristus. Kristus menghadirkan Allah.

SAKRAMEN INISIASI
Kata inisiasi berasal dari bahasa Latin, 
Initium, yang berarti masuk atau permulaan, 
secara harafiah 
berarti masuk ke dalam atau memasukkan 
atau menerima seseorang ke dalam suatu kelompok. 

Inisiasi merupakan gejala yang sangat biasa di kalangan masyarakat. Setiap orang yang akan masuk ke kelompok tertentu selalu harus melalui tahap inisiasi. Kita bisa temui proses inisiasi pada diri seorang siswa yang masuk ke sekolah baru dia harus menjalani Ospek, seorang karyawan baru harus melewati masa training dan percobaan. 

Lalu bagaimana halnya dengan orang yang ingin menjadi warga Gereja Katolik?

Gereja memiliki inisiasi 
yang diwujudkan dalam penerimaan sakramen inisiasi 
yang diterima oleh siapa 
yang ingin menjadi warga Gereja Katolik. 

Sakramen inisiasi terdiri dari  
  1. Sakramen Baptis, 
  2. Krisma dan 
  3. Ekaristi

Sakramen-sakramen inisiasi ini membawa, 
membuat atau melantik seseorang menjadi orang katolik 
dengan segala hak dan kewajibannya. 

Ada unsur yang berbeda dengan inisiasi pada umumnya. 
Pada inisiasi kristen unsur ilahi menyertainya. 
Hal ini dipahami 
bahwa orang yang menerima sakramen inisiasi 
menjadi milik Kristus sepenuhnya. 

Maka ketiganya harus diterima secara penuh. 
Tidak bisa orang katolik menghilangkan salah satu dari sakramen tersebut.  

Baptis merupakan sakramen inisiasi pertama yang diterimakan. 

Baptis mempunyai dua makna. 
Pertama, diikutsertakan dalam kebangkitan Kristus dan diangkat menjadi putra-putri Allah. 
Kedua, menjadi anggota Gereja, keluarga Allah yang nampak di dunia. 

Baptis yang diterimakan kepada orang yang sudah dewasa langsung disertai dengan menerima ekaristi (komuni) pertama. Baptisan dewasa mengandaikan iman yang personal. 
Maksudnya ialah iman yang tumbuh merupakan iman dirinya sendiri. Atas kesadaran akal budinya seseorang menerima dan mengakui imannya terhadap Kristus. Iman personal inilah yang menjadi dasar dirinya layak dan pantas menerima Tubuh dan Darah Kristus.

Kategori baptisan dewasa 
adalah kelompok usia  anak-dewasa (10 tahun ke atas) 
menerima Sakramen Inisiasi secara lengkap. 

Mereka akan mengikuti pendampingan 
selama satu tahun (minimal 45 kali pertemuan). 

Proses yang harus dijalani para calon baptis 
yang ingin masuk menjadi warga Gereja Katolik 
adalah melewati empat masa 
  • (masa pra katekumenat, 
  • masa katekumenat, 
  • masa persiapan terakhir dan 
  • masa mistagogi).

Pengelompokan usia baptisan bayi 
adalah dibawah lima tahun. 

Bayi yang tergolong dalam kelompok usia tersebut hanya menerima satu sakramen saja yaitu Sakramen Baptis. 

Mengapa baptis bayi tidak langsung disertai dengan penerimaan ekaristi? 

Hal ini disebabkan bayi/anak-anak 
belum mempunyai iman personal. 
Iman yang ada pada bayi adalah iman Gereja, 
yang diwakili oleh orangtua dan wali baptisnya. 

Argumen teologis yang bisa dikatakan 
adalah bahwa Allah berkehendak menyelamatkan 
semua orang dengan perantaraan Yesus. 

Maka tidak ada yang dikecualikan, 
baik anak maupun orang dewasa 
yang tidak bisa menggunakan kehendak dan akal budinya 
secara normal. 

Keselamatan itu diyakini oleh Gereja 
akan diterima mereka lewat baptisan. 

Iman personal kiranya diharapkan akan menyusul kemudian. Setelah dianggap tumbuh iman personalnya 
maka anak diperkenankan menerima ekaristi. 
Hal ini dilaksanakan dalam penerimaan komuni pertama.

Penerimaan Sakramen Ekaristi diterimakan satu kali dalam satu tahun, yaitu pada Perayaan Tubuh dan Darah Kristus. 

Syarat pokok untuk menerima komuni pertama 
adalah  
sudah dibaptis secara Katolik

Sedangkan usia minimal adalah 10 tahun. 

Mengapa usia 10 tahun? 

Karena pada usia tersebut iman personal mulai bertumbuh. 
Selama tiga bulan (12 kali pertemuan) para calon penerima komuni pertama dipersiapkan agar semakin dewasa dalam imannya.


Sakramen Krisma diterimakan kepada 
mereka yang sudah dianggap dewasa dalam iman. 

Kedewasaan ini secara sederhana 
dinampakkan pada kemampuan orang 
untuk terlibat dalam kehidupan Gereja. 

Seseorang menerima krisma 
berarti diteguhkan 
untuk menunaikan tugasnya 
yaitu mengaktualkan keselamatan di dalam jemaat 
dengan terlibat aktif membina diri serta mewartakan Injil Tuhan. 

Seperti halnya dalam baptis, 
Roh Kudus yang sama juga hadir, 
namun berbeda dalam peran dan fungsinya. 

Kehadiran Roh Kudus dalam krisma 
lebih memampukan seseorang 
untuk menjadi amunisi Kristus 
serta secara penuh berpartisipasi dalam imamat Kristus. 

Dengan menerima sakramen krisma 
seseorang secara penuh dipersatukan dengan Kristus 
dan menjadi bagian yang utuh dari Gereja 
beserta segala hak dan kewajibannya.


Demikian pemahaman tentang sakramen dan sakramen inisiasi. Pertanyaan reflektif: 
  • Sudahkah saya menerima ketiganya? 
  • Jika sudah, apakah saya sudah mewujudkan kedewasaan iman dengan terlibat aktif dalam kehidupan dan tugas perutusan Gereja?

No comments:

Post a Comment