Kasih
AGAPE
(Kasih
Tak Bersyarat, Kasih Tak Sebanding)
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang. (Mrk. 10:45)
Berdasarkan tradisi dunia, tanggal 14 februari
adalah hari kasih sayang yang biasa disebut Valentine. Sudah menjadi tradisi
khususnya bagi kawula muda untuk merayakan hari yang sudah dijadikan menjadi
hari yang sangat penting ini. Berbagai acara digelar yang semuanya sarat dengan
‘cinta kasih’ dengan berbagai terjemahan atau versi.
Sebagai orang percaya, tentu tidak ada salahnya
jika kita menjadikan moment ini untuk saling menyatakan cinta kasih kepada
sesama dengan terjemahan atau versi yang dirindukan oleh Tuhan.
Sebagai anak-anak terang, Allah merindukan kita
menjadi orang-orang yang mengasihi dengan cinta kasih yang berbeda dengan dunia
ini, yaitu dengan cinta kasih ilahi.
Setiap kita terikat dalam suatu hubungan dengan
orang lain.
Ada hubungan yang didasari oleh ketertarikan
kepada lawan jenis, karena kecantikan, pesona, kharisma, atau daya pikat, yang
berada dalam bingkai keinginan untuk memiliki (eros).
Ada hubungan yang didasari oleh ikatan darah atau
kekeluargaan (philia) yang berada dalam bingkai tanggung jawab dan kewajiban.
Ada hubungan yang didasari oleh ikatan
persahabatan (storge), yang berada dalam bingkai saling menguntungkan (take and
give).
Semua ikatan itu adalah ikatan yang sanggup
melahirkan cinta kasih. Tetapi cinta kasih yang lahir berdasarkan ikatan-ikatan
tersebut sangatlah terbatas sekali, sama sekali tidak ada jaminan untuk
keberlanjutan dan ketiadaakhirannya.
Cinta kasih eros hanya akan bertahan jika orang
yang kita cintai itu mau menjadi milik kita dan bisa memenuhi keinginan kita.
Cinta kasih philia dan storge hanya akan bertahan jika ada timbal-balik (teke
and give). Ketika satu pihak hanya menerima atau memberi, maka cinta kasih itu
akan lenyap. Cinta kasih eros, philia, dan storge, adalah cinta kasih yang
menuntut syarat (conditional love) dan menuntut keseimbangan (balanced love).
Cinta kasih ini mewarnai kehidupan kita, tetapi bukan cinta kasih yang demikian
yang dirindukan Tuhan atas kita.
Sebagai anak-anak Allah, kita diciptakan untuk
hidup dalam cinta kasih ilahi, yang bersumber dari cinta kasih Allah yang sudah
kita terima.
Bagaimanakah cinta kasih yang telah Allah berikan
kepada kita?
Dia telah memberikan cinta kasih Agape kepada
kita, yaitu cinta kasih yang tak bersyarat dan cinta kasih yang tak seimbang.
Kasih-Nya tak
Bersyarat (Unconditional Love)
Allah telah menyatakan cinta kasihnya tanpa syarat
kepada kita. Dia tidak membiarkan kita menanggung segala penderitaan yang
seharusnya kita terima, melainkan Dia mengambil alih dan menanggungnya sendiri
(1Kor. 15:3; 2Kor. 5:21).
Allah tidak menuntut sesuatu apa pun dari kita
atas setiap hal yang telah diberikan-Nya kepada kita. Kasih Allah kepada kita
sama sekali tidak tergantung pada kasih kita kepada-Nya.
Allah mengasihi kita karena Dia memang mengasihi
kita (Yoh. 3:16), bukan karena kita juga telah mengasihi-Nya. Justru
sebaliknya, kita dikasihi-Nya ketika kita tidak mengashi-Nya, yaitu ketika kita
masih hidup mengikuti keinginan keberdosaan kita.
Allah tidak membiarkan kita berada dalam belenggu
dan kutuk dosa, yaitu kebinasaan kekal (neraka), melainkan Dia menginginkan
kita berada dalam kehidupan kekal (surga).
Allah tidak menuntut kesalehan atau
ketidakberdosaan kita untuk memperoleh kehidupan kekal itu, melainkan Dia
memberikan-Nya secara Cuma-Cuma kepada kita sebagai anugerah (Ef. 2:8-9).
Kasih-Nya tak
sebanding (Unbalanced Love)
Allah tidak memberi untuk selanjutnya menuntut
kita membayar apa yang telah Dia berikan kepada kita. seandainya pun Allah
menuntutnya, seorang pun dari antara kita tidak akan pernah bisa membayar atau
memberikan ganti rugi atas pengorbanan-Nya.
Kita harus selalu ingat bahwa kita diberi anugerah
yaitu kehidupan kekal sebagai tanda cinta kasih Allah adalah karena kita tidak
sanggup membelinya dengan dengan cara apapun dari Allah.
Kita diberi, tanpa harus membayar. Allah datang ke
dunia dalam Kristus Yesus untuk melayani kita dan memberikan nyawa-Nya untuk
tebusan atas dosa kita. Tidak ada sesuatu yang telah kita berikan atau lakukan
kepada-Nya, tapi Dia memberikan dan melakukan yang terbaik bagi kita.
Tidak akan pernah ada sesuatu yang dapat kita
berikan dan lakukan kepada-Nya untuk membalas kebaikan-Nya, tetapi Dia terus
memeberikan dan melakukan yang terbaik dalam hidup kita, hari ini sampai
selamanya.
Sungguh kasih yang sangat tak sebanding.
Marilah kita melihat dan menyadari bagaimana kasih
Allah telah mengasihi kita, menjadikan kita menjadi ciptaan baru, yang
dipersiapkan Allah untuk melakukan setiap perbuatan-perbuatan baik, untuk
mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita (lih. Ef.2:10).
Sebagai orang-orang percaya, yang oleh iman kita
telah dijadikan sebagai anak-anak Allah, haruslah memiliki cinta kasih
sebagaimana Bapa telah mengasihi kita (Flp. 2:5). Marilah kita mengasihi dengan
kasih agape, yaitu kasih ilahi, mengasihi tanpa syarat dan mengasihi walaupun
tidak sebanding. Mengasihi bukan karena ada maunya, mengasihi bukan supaya
mendapat sesuatu imbalan, melainkan mengasihi dengan kasih sebagaimana Allah
telah mengasihi kita. Baiklah suami mengasihi istri walaupun istri tidak
secantik dan semenarik dulu lagi. Biarlah istri mengasihi suami walaupun suami
tidak segagah dan semenarik dulu lagi. Biarlah orang tua mengasihi anak-anak
walaupun anak-anak sering mengecewakan. Biarlah anak-anak mengasihi orang tua
walaupun orang tua tidak dapat memenuhi setiap yang anak perlukan. Biarlah
seorang sahabat mengasihi sahabat walaupun sahabat sering melupakannya.
Selamat mengasihi, Amin!