Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Tuesday, September 24, 2019

GEREJA : TUGAS DAN MISI DI DUNIA

Tugas Gereja adalah 
melanjutkan karya Kristus sendiri yang datang ke dunia untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran, untuk menyelamatkan dan bukan untuk menghakimi, untuk melayani dan bukan dilayani (GS art 3). 

Misi dan perang Gereja di dunia adalah 
mewartakan Kerajaan Allah kepada seluruh umat manusia. Dengan melalui berbagai cara Gereja menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah masyarakat. Kerajaan Allah sebagaimana yang diwartakan dan diperjuangkan oleh Yesus memang baru akan terwujud secara sempurna pada akhir jaman. Namun Kerajaan Allah itu sudah mulai mendatangi manusia dan ada diantara kita. 
Dalam Injil tersirat kesadaran bahwa misi atau tugas Gereja pertama-tama bukan “penyebaran agama”, melainkan Kabar Gembira (Kerajaan Allah) yang relevan dan mengena pada situasi konkret manusia dalam dunia yang majemuk ini. 
Menjadi pelayan Kerajaan Allah berarti 
berusaha dengan segala macam cara ke arah terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah masyarakat, misalnya 
  • persaudaraan, 
  • kerjasama, 
  • dialog, 
  • solidaritas, 
  • keterbukaan, 
  • keadilan, 
  • hormat kepada hidup, 
  • memperhatikan yang lemah, miskin, tertindas, tersingkirkan, dsb. 
Bagi Gereja, mewartakan Injil berarti membawa Kabar Gembira ke segenap lapisan umat manusia, sehingga berkat dayanya kabar tersebut masuk ke dalam lubuk hati manusia dan membaharui umat manusia dari dalam. 
“Lihatlah Aku memperbaharui seluruh ciptaan” (EN 18).

Berikut disebutkan beberapa hal pokok seperti yang disarankan oleh Gaudium et Spes yang harus menjadi perhatian Gereja masa kini, yakni :
1. Martabat Manusia
Manusia dewasa ini berada di jalan menuju pengembangan kepribadiannya yang lebih penuh dan menuju penemuan serta penebusan hak-haknya yang makin hari makin bertambah. 
Untuk itu Gereja dapat berperan antara lain :
 
a. Membebaskan martabat kodrat mausia dari segala perubahan paham, misalnya terlalu menekankan dan mendewasakan tubuh manusia atau sebaliknya.
 
b. Menolak dengan tegas segala macam perbudakan dan pemerkosaan martabat dan pribadi manusia
 
c. Menempatkan dan memperjuangkan martabat manusia sesuai dengan maksud Penciptanya.  
2. Peran Gereja dalam Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, Gereja dapat berperan antara lain sebagai berikut :
a. Membangkitkan karya-karya yang melayani semua orang, terutama yang miskin, seperti karya-karya amal, dsb.
 
b. Mendorong semua usaha ke arah persatuan, sosialisasi, dan persekutuan yang sehat di bidang kewargaan dan ekonomi.
 
c. Karena universalitasnya, Gereja dapat menjadi pengantara yang baik antara masyarakat dan negara-negara yang berbeda-beda hidup budaya dan politik.


3. Usaha dan Karya Manusia
a. Gereja akan tetap meyakinkan putra-putrinya dan dunia bahwa semua usaha manusia, betapapun kecilnya bila sesuai dengan kehendak Tuhan mempunyai nilai yang sangat tinggi, karena merupakan sumbangan pada pelaksanaan rencana Tuhan.
b. Gereja akan tetap bersikap positif dan mendorong setiap kemajuan ilmiah dan teknik di dunia ini asal tidak menghalangi melainkan secara positif mengusahakan tercapainya tujuan akhir manusia.
c. Akhirnya, Konsili Vatikan II mencatat masalah-masalah yang dilihatnya sebagai masalah yang mendesak, yakni martabat pernikahan dan kehidupan keluarga, pengembangan kemajuan kebudayaan, kehidupan sosial ekonomi dan politik serta perdamaian dan persatuan bangsa-bangsa.


3. Hubungan antara Gereja dan Dunia

Menyangkut hubungan antara gereja dan dunia dapat diangkat satu dua hal berikut ini :
a. Gereja setelah Konsili Vatikan II (Gereja postkonsilier) melihat dirinya sebagai “Sakramen Keselamatan” bagi dunia. Gereja menjadi terang, garam, dan ragi bagi dunia. Dunia menjadi tempat atau lading. Dimana Gereja berbakti. Dunia tidak dihina dan dijauhi, tetapi didatangi dan ditawari keselamatan.
 
b. Gereja dijadikan Mitra Dialog. Gereja dapat menawarkan nilai-nilai injili dan dunia dapat mengembangkan kebudayaannya, adat istiadat, alam pikiran, ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Gereja dapat lebih efektif menjalankan misinya di dunia.
 
c. Gereja tetap menghormati otonomi dunia dengan sifatya yang sekuler, karena didalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat mensejahterakan manusia dan membangun sendi-sendi Kerajaan Allah.



Sebenarnya, Gereja dan dunia manusia merupakan realitas yang sama, seperti mata uang yang ada dua sisinya. Berbicara tentang Gereja berarti berbicara tentang dunia manusia. Bagi seorang Kristen berbicara tentang dunia manusia berarti berbicara tentang Gereja sebagai umat Allah yang sedang berziarah didunia ini.

No comments:

Post a Comment