KEPEMIMPINAN: CORAK GEREJA
- Kepemimpinan dalam Gereja merupakan suatu panggilan khusus, dimana campur tangan Tuhan merupakan unsur yang dominan. Oleh sebab itu, kepemimpinan dalam Gereja tidak diangkat oleh manusia berdasarkan suatu bakat, kecakapan atau prestasi tertentu. Kepemimpinan dalam Gereja tidak diperoleh oleh kekuatan manusia sendiri. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Kepemimpinan dalam masyarakat dapat diperjuangkan oleh manusia, tetapi di dalam Gereja tidaklah demikian.
- Kepemimpinan dalam Gereja bersifat mengabdi dan melayani dalam arti semurni-murninya, walaupun ia sungguh mempunyai wewenang yang berasal dari Kristus sendiri. Kepemimpinan gerejani adalah kepemimpinan untuk melayani, bukan untuk dilayani. Kepemimpinan untuk menjadi orang yang terakhir, bukan yang pertama. Kepemimpinan untuk mencuci kaki sesama saudara. Ia adalah pelayan (Paus dikatakan : Servus Servorum Dei = Hamba dari hamba-hamba Allah). Kepemimpinan dalam masyarakat diangkat untuk memerintah dalam arti yang sesungguhnya. Ia memiliki kedudukan yang “pertama”. Kepemimpinan dalam masyarakat merupakan suatu “pangkat”, tidaklah demikian dalam Gereja
- Kepemimpinan hierarki berasal dari Tuhan, maka tidak dapat dihapus oleh manusia. Kepemimpinan masyarakat dapat diturunkan oleh manusia karena ia memang diangkat dan diteguhkan oleh manusia.
No comments:
Post a Comment