Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Wednesday, September 18, 2019

DOA JALAN SALIB

Tanda Salib

Kata Pengantar
P: Saudara-saudara terkasih, pada hari ini kita berkumpul untuk merenungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan mengenangkan kembali kesengsaraan Tuhan Yesus, kita ingin makin menyadari betapa besar kasih Allah kepada kita. Kecuali itu, kita berharap dapat makin sadar akan segala dosa yang sering kita lakukan, sebab dosa-dosa kitalah yang menyebabkan Tuhan Yesus menderita sengsara sampai wafat di kayu salib.
Doa Pembukaan
P: Marilah berdoa.
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari ini kami Kau kumpulkan. Lewat Jalan salib ini kami ingin mengenang kembali Yesus Kristus, yang menderita sengsara demi keselamatan kami.
Semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami, membuat kami semakin menyadari betapa besar cinta-Mu kepada kami.
Maka lewat Jalan salib ini ajarilah kami, agar kami tidak takut mencintai Engkau dan sesama kami. Demi  Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan persekutuan dengan Roh Kudus selalu mendampingi hidup kami, Allah sepanjang masa.
U: Amin.

Perhentian 1
Yesus dihukum mati
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sesudah ditangkap Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang Sanhedrin. Pada keesokan harinya Ia dibawa ke Pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya kepada orang-orang Yahudi, “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” Mereka menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus memanggil masuk ke dalam Gedung Pengadilan dan memanggil Yesus untuk ditanyai tentang tuduhan mereka.
Tetapi Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun seperti yang dituduhkan mereka kepada Yesus. Maka Pilatus berusaha melepaskan Yesus, namun oleh desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk disalibkan (Cfr. Yoh 18:38 ; Yoh 19:16).
“Salib bagi orang-orang yang akan binasa memang merupakan kebodohan, tetapi bagi kita yang diselamatkan Salib adalah kekuatan Allah.” (Cfr. 1Kor 1:18)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengurbanan-Mu demi keselamatan kami. Demi kami Engkau telah setia kepada kehendak Bapa meskipun Engkau harus menghadapi hukuman mati di Salib.
Semoga kami pun selalu setia kepada kehendak Bapa, juga kalau karena kesetiaan itu kami harus menderita seperti Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Anakdomba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu

Perhentian 2
Yesus memanggul Salib
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai duri dan disesah, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk disalibkan. “Sambil  memikul salib-Nya Yesus pergi ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.” (Cfr. Yoh 19:17)
Dengan memanggul sendiri Salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Cfr. Luk 9:23)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena boleh ambil bagian dalam Salib-Mu. Engkau mengizinkan kami seperasaan dan sependeritaan dengan Dikau. Semoga kami setia memanggul salib kami, yang kecil dan ringan jika dibandingkan dengan Salib-Mu, supaya kami patut disebut pengikut-Mu, Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Kayu Salib Dia panggul
mari kita pun memikul
salib kita di dunia

Perhentian 3
Yesus jatuh untuk pertama kalinya
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Perjalanan Yesus ke Golgota semakin lama semakin jauh meninggalkan kota. Banyak darah keluar dari luka-luka-Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban Salib pun terasa semakin berat. Apalagi masih diperberat dengan penderitaan batin:ditinggalkan oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi hukuman mati sekalipun tidak bersalah.
Sungguh bukan hanya Salib yang dipanggul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita, hukuman yang mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya.” ( Cfr. Yes 53:5)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau berkenan memanggul dosa-dosa kami. Kami yang berbuat dosa, tetapi Engkau yang menanggung hukuman-Nya. Semoga kami tidak lagi memperberat beban yang harus Kau tanggung. Sebaliknya semoga kami selalu berusaha meringankan-Nya dengan bertobat dan dengan meringankan beban orang lain, agar langkah kami pun lebih ringan mengikuti Engkau, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Tuhan Yesus tolong kami
bila kami jatuh lagi
karena salib yang berat

Perhentian 4
Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Para murid Yesus telah lari, sehingga Yesus harus menapaki jalan sengsara-Nya seorang diri. Tetapi dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia menderita bersama Dia. Ibu Yesus ternyata bukan hanya Maria. Yesus sendiri menegaskan, “Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!” (Cfr. Mat 12:50)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Bunda Maria dalam mendampingi orang yang menderita. Semoga karena teladan Bunda Maria, kami  didorong untuk lebih berani ambil bagian dalam keprihatinan sesama, lebih-lebih yang berada disekitar kami. Bantulah kami menjadi sahabat sejati bagi orang yang menderita, dan dengan demikian menjadi sahabat-Mu sendiri. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
O Maria bunda kudus
yang setia ikut Yesus
Kau teladan hidupku

Perhentian 5
Yesus ditolong oleh simon dari Kirene
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Yesus sangat letih dan lemah, padahal tempat yang dituju masih jauh. “Maka para serdadu menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib Yesus diatas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.” (Cfr. Luk 23:25)
Memanggul Salib merupakan ukuran kelayakan seorang pengikut Yesus, karena Yesus sendiri bersabda barangsiapa tidak memikul salib-Nya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Cfr. Mat 19:28)
Jadi, bagi orang Kristen salib sungguh tidak terelakkan. Salib adalah beban yang harus kita pikul. Namun, kita akan mampu memikul beban berat itu kalau kita saling membantu. “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Maka kamu memenuhi hukum Kristus!” (Cfr. Gal 6:2)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, melalui Simon dari Kirene engkau mengajar kami untuk meringankan beban penderitaan orang lain. Kami bersyukur karena, melalui hal-hal kecil yang kecil, kami Kau perkenankan untuk ambil bagian dalam Salib-Mu yang berat. Semoga demi Engkau kami tidak takut menolong sesama kami yang sedang menderita, apa pun resikonya, sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Apa pun yang kau lakukan
bagi para penderita
pada Tuhan berkenan

Perhentian 6
Wajah Yesus diusap oleh Veronika
 
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya terasa sirna. Tepatlah gambaran Yesaya, “Banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu buruk rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya; Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia.” (Cfr. Yes 52:14 ; Yes 53:2-3)
Kendati begitu masih ada orang yang bersimpati pada Yesus, yakni Veronika, Ia maju mendekati Yesus, lalu mengusap wajah-Nya. Dengan tindakannya yang sederhana Veronika telah menolong orang yang menderita. Ia memberi contoh kepada kita mengamalkan amanat salah seorang Rasul Yesus, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!” (Cfr. Rm 12:15)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami yang sering takut menolong orang yang menderita. Semoga teladan Veronika membuat kami berani berbuat sesuatu, meskipun kecil, untuk meirngankan beban mereka yang sedang menderita. Dengan demikian kami telah meringankan pula beban-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Bila kita meringankan
duka orang yang sengsara
Tuhan Allah berkenan


Perhentian 7
Yesus jatuh untuk kedua kalinya
 
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Kendati sudah ditolong oleh Simon dari Kirene dan wajah-Nya sudah dibersihkan, tubuh Yesus tidak bertambah segar. Salib yang menindih terasa semakin berat. Perjalanan masih jauh. Yesus semakin payah
Untuk kedua kalinya Yesus jatuh. Meskipun begitu dengan teguh hati Ia bangun. Diangkat-Nya lah kembali Salib berat itu; Ia meneruskan perjalanan tanpa mengeluh.
Apa yang dinubuatkan Yesaya kini menjadi kenyataan, “Dia dianiaya, Dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulut-Nya, seperti anakdomba yang dibawa ke tempat pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya.” (Cfr. Yes 53:7)

Marilah berdoa,
Ya Yesus yang tabah, bantulah kami agar mampu bangkit dari kelemahan-kelemahan kami. Semoga kami mampu memperbaiki diri, dan berani bangkit dari dosa-dosa kami, seperti Engkau bangkit kembali ketika jatuh tertimpa Salib. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Bilamana kami goyah
dan tercampak karena salah
ya Tuhan, tegakkanlah


Perhentian 8
Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Tatkala Yesus menapaki jalan Salib-Nya menuju Golgota, banyak orang mengikuti Dia; diantaranya banyak wanita yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata, “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah Engkau menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!” (Cfr. Luk 23:28)
Kita sering tidak punya waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk dengan diri kita sendiri saja. Apalagi kita merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat, dan orang lainlah penyebab penderitaan kita. “Kita sendiri susah, mana mungkin harus menghibur orang lain?” Beginilah kita sering membela diri.
Yesus memberi teladan supaya kita menghibur orang lain, meskipun kita sendiri sedang menderita. Tetapi lebih dari itu, kita perlu menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan mengajak orang lain untuk bertobat.

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus yang maharahim, kami bersyukur karena Engkau mengingatkan kami akan dosa kami. Memenuhi amanat-Mu, semoga kami berani meratapi dosa-dosa kami. Bantulah kami bangkit dari dosa dan kelemahan kami, lalu mengusahakan hidup yang berkenan kepada-Mu. Bantulah kami untuk memperhatikan orang-orang yang menderita di sekitar kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Dalam tobat yang sejati
kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran

Perhentian 9
Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Hari semkain panas. Jalan yang menuju puncak Golgota semakin menanjak. Tubuh Yesus yang semakin lemah tidak mampu menahan beban Salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus jatuh,
Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah kemblai mengucur dari luka-luka-Nya. Dengan sisa tenaga-Nya, Yesus berusaha bangun. Yesus mau menyelesaikan perjalanan sampai ke puncak Golgota.Cinta-Nya keapda manusia dan ketaatan kepada kehendak Bapa-Nya memberikan kekuatan yang begitu besar kepada Yesus.
Beban Yesus semakin berat kalau kita sering jatuh dalam dosa; atau kalau kita menjatuhkan orang lain. Dengan jatuh dan bangun lagi Yesus mengajar kita untu tidak putus asa. Kalau kita jatuh dalam dosa, kita bangun lagi.

Marilah berdoa,
Ampunilah dosa-dosa kami ,ya Yesus yang maharahim. Bebaskanlah kami dari belenggu dosa yang memenjarakan kami. Tuntunlah langkah kami mengikuti jalan-Mu; jalan menuju ke hidup kekal. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Bila hatiku gelisah
karna dosa dan derita
tangan-Mu ulurkanlah

Perhentian 10
Pakaian Yesus ditanggalkan
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sesampai di puncak Golgota para prajurit menanggalkan pakaian Yesus dengan paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian; untuk tiap-tiap prajurit satu bagian. Demikian juga jubah-Nya mereka amabil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah hanya satu tenunan. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain; “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkannya.” Maka genaplah yang ada tertulis dalam  Kitab Suci, “Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku diantara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.” (Cfr. Yoh 19:23-24)
Yesus telah menajdi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya? Sudahkah kita melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari penghakiman?- “Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang yang paling hina ini kamu melakukannya untuk Aku.” (Cfr. Mat 25:36)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena dengan dihinakan di Salib Engkau telah memulihkan martabat kami yang cemar akibat dosa. Semoga kami mampu menjaga martabat kami yang luhur dan suci, serta menghindari hal-hal yang merendahkan martabat kami. Terlebih, semoga kami selalu menaruh hormat dan menjaga martabat-Mu sendiri yang Kau pertaruhkan dalam diri sesama kami. Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Pakaian-Mu dibagikan
martabat-Mu direndahkan
Kau tinggikan harkatku

Perhentian 11
Yesus disalibkan
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sampailah mereka di tempat yang bernama Golgota, yang berarti tempat tengkorak. Para serdadu memberikan anggur bercampur mur kepada Yesus, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia. (Cfr. Mrk 15:22-24a)
“Manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Yesus, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Cfr. Rm 6:6)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur Engkau berkenan menanggung sengsara di Salib untuk membebaskan kami dari kekuasaan dosa. Berilah kami kekuatan untuk menyalibkan dosa-dosa kami, agar kami kelak Kau bangkitkan dan boleh menikmati kebahagiaan bersama Engkau. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Dari Salib Kau melihat
tak terbilang yang menghujat
berapakah yang taat

Perhentian 12
Yesus wafat di kayu Salib
P: Kami mneyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Ketika itu hari sudahkira-kira pukul duabelas siang, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai pukul tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa , ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Cfr. Luk 23:44-46)

hening sejenak untuk menghormati wafat Tuhan

Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut menyaksikan wafat Yesus secara demikian. Mereka berkata, “Sungguh orang ini adalah Anak Allah!” (Cfr. Mat 27:54)
“Jika kita telah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga bersama Dia. Maka hendaklah kita semua sadar; kita telah mati bagi dosa, tetapi hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Cfr. Rm 6:8)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, melalui wafat-Mu di Salib, Engkau telah menyelamatkan kami. Semoga kami yang telah mengenal misteri Salib dan mengamalkannya di dunia ini kelak boleh menikmati buah-buah penebusan dalam Kerajaan Surga bersama Engkau Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Biji mati menghasilkan
buah yang berkelimpahan
wafat-Mu menghidupkan

Perhentian 13
Yesus diturunkan dari Salib
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Di dekat Salib Yesus berdirilah Maria, ibu-Nya, saudara ibu-Nya Maria istri  Kleopas, dan Maria Magdalena. Salah seorang prajurit menikam lambung Yesus, dan segera keluarlah darah serta air (Cfr. Yoh 19:25 ; Yoh 19:nbsp ; 34). Hari mulai malam. Maka Yusuf dari Arimatea, yang telah menjadi murid Yesus, memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar Yesus sudah mati. Setelah mendengar keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan jenazah Yesus (Cfr. Mrk 15:42-46)
Maria menerima jenazah Yesus di pangkuannya. Maria melaksanakan apa yang pernah dikatakannya, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah keapdaku menurut perkataanmu.” (Cfr..Luk 1:38) Maria memang pantas menjadi teladan setia orang beriman. Ketika Yesus menderita, ia tetap setia berada di samping-Nya.

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memperbaharui dunia lewat sengsara-Mu yang mengagumkan. Resapkanlah dalam diri kami karya belaskasih-Mu ini, sehingga kami selalu ingat akan misteri agung ini, dan boleh mengabdikan diri kami sepenuhnya hanya kepada-Mu. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Salib tanda kehinaan
jadi lambang kemenangan
karena Tuhan t’lah menang

Perhentian 14
Yesus dimakamkan
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

“Para murid mengambil jenazah Yesus dan mengafaninya dengan kain lenan, dan memburatinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat Yesus disalibkan ada sebuah kubur baru yang didalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Maka mereka membaringkan mayat Yesus disitu”. (Cfr. Yoh 19:40-42).
“Kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Oleh pembaptisan kita telah dikuburkan bersama-sama Dia, supaya, sama seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup secara baru.” (Cfr. Rm 6:3-4)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah turun ke bumi dan naik ke surga dengan mulia. Semoga kami yang telah dikuburkan bersama Engkau dalam pembaptisan, boleh bangkit pula bersama Engkau untuk hidup abadi. Engkaulah Tuhan kami sepanjang segala masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Tuhan Yesus dimakamkan
masuk alam kematian
sampai bangkit mulia

PERUMPAMAAN: ARTI, MAKSUD, TUJUAN

PENGERTIAN
  • Perumpamaan adalah penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa imajinatif, kiasan simbolis, atau perbandingan

TUJUAN / MAKSUD
  1. Orang yang mendengar sebuah perumpamaan diharapkan mampu menangkap pesan dibalik perumpamaan tersebut.
  2. Demikian juga Yesus, dengan menggunakan perumpamaan orang yang mendengarkan ajaran-Nya diharapkan dapat lebih mudah mengerti, memahami, dan melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata.
  3. Perumpamaan yang dipakai Yesus untuk menjelaskan tentang Kerajaan Allah biasanya diambil dari yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik berupa benda atau kejadian atau pengalaman atau kebiasaan.
  4. Latar belakang kehidupan masyarakat pada zaman Yesus di daerah palestina adalah petani, maka Yesus menggunakan perumpamaan dengan memakai hal-hal yang berkaitan dengan pertanian, misalnya sesawi, penabur benih dsb
  5. Jika berhadapan dengan yang berlatar belakang matapencahariannya nelayan, Yesus menggunakan perumpamaan pukat, jala, dan sebagainya
  6. Perumpamaan dipakai Yesus agar tidak ada pendengar yang merasa dituduh atau dikritik secara langsung, walaupun kadang-kadang perumpamaan yang digunakan Yesus itu memaksudkan untuk orang atau kelompok tertentu
  7. Perumpamaan diharapka dapat diambil pesannya oleh siapa pun yang mendengarnya: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” (Mat 13:45). Yesus tidak pernah menjelaskan isi perumpamaan itu. Orang yang mendengar perumpamaan Yesus diharapkan menafsirkan, menanggapi, dan mengambil sikap sendiri

Makna Perumpamaan dalam Kitab Suci

Seorang Penabur - 
  • Kerajaan Allah itu proses, 
  • maksudnya adalah hendak menjelaskan bahwa dalam karya Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan, karya- Nya itu akan menghasilkan buah panen yang berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia. Oleh karena itu pengikut Yesus tidak perlu berkecil hati dan mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan.

Benih yang tumbuh, 
  • maksudnya tumbuhnya Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati secara pasti, tergantung sepenuhnya pada Allah, bukan usaha manusia. 
  • Bahkan, manusia tidak bisa memaksa supaya cepat, atau memperlambat pertumbuhannya. Pada saatnya yang tepat Allah sendiri yang akan menegakkan Kerajaan Allah.

Lalang diantara Gandum, 
  • kerajaan Allah diwartakan dan ditawarkan kepada semua orang. 
  • Untuk tegaknya Kerajaan Allah tidak harus dengan cara segera menghabisi yang jahat, melainkan memberi kesempatan mereka bertobat, sebab kelak Allah sendiri yang akan menghakimi mereka, bukan manusia. 
  • Yang baik dan yang jahat bisa hidup bersama dengan penuh kesabaran serta mendorong yang jahat menjadi baik.

Pukat – 
  • Kerajaan Allah terbuka bagi semua orang. 
  • Dalam Kerajaan Allah harus dikembangkan sikap tidak mudah mengadili orang lain, seolah dirinyalah yang paling layak, orang lain dengan kejahatannya tidak layak masuk Kerajaan Allah. 
  • Biarlah Allah sendiri yang memilah-milah antara yang baik dan yang tidak baik, itu bukan urusan manusia

Mutiara dan Harta yang Terpendam, 
  •  maksudnya adalah Demi Kerajaan Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga. 
  • Untuk itu ia harus berani meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling berharga dalam hidupnya. 
  • Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup yang penuh suka cita, sekalipun untuk mencapainya seseorang harus berani meninggalkan segalanya.

IMAN DAN KEBERSAMAAN DALAM JEMAAT

Pemikiran Dasar
Iman pertama-tama dan terutama menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Alam iman manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya. Iman berarti jawaban atas pang-gilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi juga. 

Dalam iman manusia menyerahkan diri kepada Sang Pem-beri Hidup. Hidup beriman memperlihatkan dua aspek, yakni aspek pribadi dan aspek sosial. Di satu pihak, iman merupakan hubungan pribadi kita masing-masing sebagai individu dengan Allah. 

Di lain pihak, iman kita tidak mungkin berkembang tanpa kehadiran orang lain entah sebagai pribadi atau sebagai komunitas/kelompok jemaat. Maka iman tidak hanya menyangkut relasi pribadi antara manusia dengan Allah, tetapi juga menyangkut relasi kita dengan umat beriman yang lainnya.

Iman kita akan semakin berkembang dewasa dan berkembang dengan baik melalui perjumpaan dan kehadiran pribadi atau jemaat yang lain. Iman kita bertumbuh dan berkembang karena peran umat, baik dalam keluarga, lingkungan, maupun wilayah/ stasi dan paroki.

1) Keluarga
Keluarga disebut sebagai Gereja Kecil, merupakan jemaat yang paling dasar. Kita pertama kali mengenal kehidupan beriman melalui keluarga. Orang tua kitalah yang mengenal-kan iman kepada kita. Orang tua juga bertanggung jawab agar kita anak-anaknya dapat memulai perjalanan hidup dalam perhatian dan kasih, yang membuat kita menjadi yakin akan kasih Allah. 


Orang tua juga yang mulai mengenalkan Allah kepada kita. Mereka mempersiapkan diri kita sejak masih bayi untuk menerima penyucian melalui penerimaan Sakramen Baptis. 

Dengan tekun dan penuh kesabaran mereka mengajari kita untuk berdoa dan mengenalkan kepada kita nilai-nilai kebaikan, meneguhkan tekad moral serta memperoleh segala hal yang dapat membuat hidup menjadi bermakna dan bahagia. 

Melalui bimbingan orang tua kita juga semakin mengenal dan memahami kebiasaan hidup Kristiani.


Anggota keluarga yang lain juga ikut berperan dalam mengembangkan iman kita, sehingga iman kita dapat tumbuh subur dalam keluarga yang semua anggota keluarganya saling mendukung dalam kehidupan beriman.


2) Lingkungan
Lingkungan merupakan kumpulan keluarga-keluarga Kristiani yang tinggal berdekatan dalam suatu wilayah tertentu. Keluarga- keluarga Kristiani dalam lingkungan sering mengadakan pertemuan untuk berdoa bersama, mengadakan pendalaman iman maupun pendalaman kitab suci,mengadakan kegiatan latihankoor, dan pertemuan untuk meningkatkan karya pelayanan sosial kepada keluarga-keluarga Kristiani maupun kepada warga sekitar pada umumnya. Dalam kegiatan di lingkungan tersebut mereka juga saling membagi pengalaman iman mereka sehingga dapat saling belajar dari perjalanan dan pengalaman iman mereka, sehingga iman kita pun semakin diteguhkan dan dikuatkan. Maka jika kita berperan secara aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan tersebut maka kita yakin bahwa iman kita akan semakin berkembang berkat keterlibatan kita maupun berkat peran serta saudara seiman.

3) Stasi, Paroki dan Keuskupan
Stasi terdiri dari beberapa lingkungan. Stasi berada di bawah naungan Paroki yang dipimpin oleh seorang pastor paroki dengan dibantu beberapa imam. Paroki-paroki digembalakan oleh seorang Uskup dalam wilayah keuskupan. Kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan, stasi, paroki dan keuskupan secara umum sama, hanya wilayah cakupannya yang berbeda.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut pada prinsipnya sebagai perwujudan iman kepada Yesus Kristus. Beberapa contoh kegiatan berikut ini dapat dijadikan acuan bagi kita para remaja untuk ikut terlibat secara aktif dan sekaligus dapat memberi gambaran kepada kita tentang pentingnya peran jemaat dalam pengembangan iman.

a) Pendalaman iman
Melalui pendalaman iman, Gereja ingin menimba kekuatan agar hidup iman mereka semakin diarahkan oleh Injil Yesus Kristus sehingga iman mereka berkembang.

b) Lektris/lektor
Lektor dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alkitab, kecuali Injil. Dapat juga ia membawakan ujud-ujud doa umat dan, jika tidak ada pemazmur, ia dapat pula membawakan mazmur tangggapan. Dalam Perayaan Ekaristi, ia harus menjalankan sendiri tugas khusus itu (bdk. no.194-198), biarpun pada saat itu hadir juga pelayan-pelayan tertahbis. Hendaknya umat beriman dengan senang hati melayani umat Allah, bila diminta untuk melakukan pelayanan atau tugas khusus dalam perayaan, sebagai bentuk tanggung jawab atas baptisan yang telah mereka terima.

c) Misdinar
Putra altar atau misdinar (yang berarti ‘asisten misa’ dari Bahasa Belandamisdienaar) adalah mereka yang membantu Imamsaat mengadakan Perayaan Ekaristi. Selain untuk membantu imam dalam perayaan Ekaristi kegiatan misdinar juga bertujuan untuk membina persaudaraan, mengembangkan dan mendewasakan iman anak, juga untuk melatih anak untuk bertanggung jawab sebagai anggota Gereja dengan terlibat secara aktif dalam kegiatan pelayanan Gereja.

d) Perayaan Ekaristi
Kehidupan beriman Kristiani tidak dapat dipisahkan dan menjauh dari Perayaan Ekaristi. Ekaristi merayakan tindakan karya penyelamatan Allah, melalui korban Yesus Kristus. Gereja senantiasa digambarkan sebagai umat Allah yang berziarah, dalam perjalanan peziarahan sampai pada kepenuhannya kelak. Oleh karena itu senantiasa Ekaristi adalah undangan. Tidak saja undangan untuk perjamuan abadi kelak di Surga, namun Ekaristi adalah undangan untuk mendasarkan dan meletakkan perjalanan ziarah hidup umat beriman pada perayaan kurban persembahan diri Kristus. Ekaristi dengan demikian adalah teman perjalanan, namun juga sumber peneguh bagi pergulatan hidup manusia dalam peziarahan hidupnya.


Beberapa kegiatan tersebut merupakan beberapa contoh kegiatan Gerejani yang dapat dilakukan. Tentu saja masih banyak kegiatan Gerejani lainnya yang dapat diikuti untuk menimba pengalaman iman jemaat demi pengembangan iman bersama. 


Kegiatan semacam ini juga sudah dilakukan sejak masa Gereja Perdana. Kisah Para Rasul 2:41- 47 secara jelas melukiskan cara hidup Gereja Perdana. Orang-orang yang mendengar pengajaran para rasul menjadi percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Iman mereka dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima pembaptisan. 

Setelah dibaptis mereka selalu bertekun dalam pengajaran para rasul, bertekun dalam persekutuan, setiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah, mereka memecahkan roti secara bergilir di rumah masing-masing dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati. 

Selain itu mereka juga saling memperhatikan dan saling berbagi milik mereka sehingga tidak ada yang kekurangan.

Kehidupan yang dikembangkan dalam Gereja Perdana, hendaknya menjadi inspirasi bagi kita untuk terlibat secara aktif dalam pengembangan iman jemaat melalui peran serta kita dalam kegiatan kerohanian di keluarga, lingkungan maupun Gereja setempat di mana kita berada.

a. Anggota keluarga ikut berperan dalam mengembangkan iman kita sehingga iman kita dapat tumbuh subur dalam keluarga yang semua anggota keluarganya saling mendukung dalam kehidupan beriman.

b. Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan iman kita. Orang tua mengenalkan dan mengajarkan kepada kita tentang doa dan kebiasaan hidup Kristiani sehingga iman dapat tumbuh dan berkembang.

c. Melalui kegiatan kerohanian yang diadakan di lingkungan atau Gereja setempat, misalnya ibadat sabda lingkungan, renungan APP, pendalaman iman, doa Rosario, dapat semakin meneguhkan dan mengembangkan iman kita terhadap karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.

d. Kisah Para Rasul 2:41-47 secara jelas melukiskan cara hidup Gereja Perdana. Orang-orang yang mendengar pengajaran para rasul menjadi percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Iman mereka dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima pembaptisan. 


Setelah dibaptis mereka selalu bertekun dalam pengajaran para rasul, bertekun dalam persekutuan, berkumpul dalam Bait Allah setiap hari memecahkan roti secara bergilir di rumah masing-masing dan makan bersama dengan gembira dan tulus hati. Selain itu mereka saling memperhatikan dan berbagi milik mereka sehingga tidak ada yang kekurangan.

Sebagai remaja dapat juga terlibat dalam karya pelayanan Gereja agar iman kita semakin dapat berkembang lebih sempurna, misalnya melalui kegiatan sebagai berikut:

Pendalaman iman
Melalui pendalaman iman, Gereja ingin menimba kekuatan agar hidup iman mereka semakin diarahkan oleh Injil Yesus Kristus sehingga iman mereka berkembang.


Lektris/lektor
Lektor dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alki-tab, kecuali Injil. Ia juga dapat membawakan ujud-ujud doa umat dan membawakan mazmur tangggapan, (kalau tidak ada pemazmur).

Misdinar
Putra altar atau misdinar (yang berarti ‘asisten misa’ dari Ba-hasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi.

Perayaan Ekaristi
Ekaristi adalah undangan untuk mendasarkan dan meletak-kan perjalanan ziarah hidup umat beriman pada perayaan kurban persembahan diri Kristus. Ekaristi dengan demikian adalah teman perjalanan, namun juga sumber peneguh bagi pergulatan hidup manusia dalam peziarahan hidupnya.