Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Wednesday, September 18, 2019

IMAN DAN KEBERSAMAAN DALAM JEMAAT

Pemikiran Dasar
Iman pertama-tama dan terutama menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Alam iman manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya. Iman berarti jawaban atas pang-gilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi juga. 

Dalam iman manusia menyerahkan diri kepada Sang Pem-beri Hidup. Hidup beriman memperlihatkan dua aspek, yakni aspek pribadi dan aspek sosial. Di satu pihak, iman merupakan hubungan pribadi kita masing-masing sebagai individu dengan Allah. 

Di lain pihak, iman kita tidak mungkin berkembang tanpa kehadiran orang lain entah sebagai pribadi atau sebagai komunitas/kelompok jemaat. Maka iman tidak hanya menyangkut relasi pribadi antara manusia dengan Allah, tetapi juga menyangkut relasi kita dengan umat beriman yang lainnya.

Iman kita akan semakin berkembang dewasa dan berkembang dengan baik melalui perjumpaan dan kehadiran pribadi atau jemaat yang lain. Iman kita bertumbuh dan berkembang karena peran umat, baik dalam keluarga, lingkungan, maupun wilayah/ stasi dan paroki.

1) Keluarga
Keluarga disebut sebagai Gereja Kecil, merupakan jemaat yang paling dasar. Kita pertama kali mengenal kehidupan beriman melalui keluarga. Orang tua kitalah yang mengenal-kan iman kepada kita. Orang tua juga bertanggung jawab agar kita anak-anaknya dapat memulai perjalanan hidup dalam perhatian dan kasih, yang membuat kita menjadi yakin akan kasih Allah. 


Orang tua juga yang mulai mengenalkan Allah kepada kita. Mereka mempersiapkan diri kita sejak masih bayi untuk menerima penyucian melalui penerimaan Sakramen Baptis. 

Dengan tekun dan penuh kesabaran mereka mengajari kita untuk berdoa dan mengenalkan kepada kita nilai-nilai kebaikan, meneguhkan tekad moral serta memperoleh segala hal yang dapat membuat hidup menjadi bermakna dan bahagia. 

Melalui bimbingan orang tua kita juga semakin mengenal dan memahami kebiasaan hidup Kristiani.


Anggota keluarga yang lain juga ikut berperan dalam mengembangkan iman kita, sehingga iman kita dapat tumbuh subur dalam keluarga yang semua anggota keluarganya saling mendukung dalam kehidupan beriman.


2) Lingkungan
Lingkungan merupakan kumpulan keluarga-keluarga Kristiani yang tinggal berdekatan dalam suatu wilayah tertentu. Keluarga- keluarga Kristiani dalam lingkungan sering mengadakan pertemuan untuk berdoa bersama, mengadakan pendalaman iman maupun pendalaman kitab suci,mengadakan kegiatan latihankoor, dan pertemuan untuk meningkatkan karya pelayanan sosial kepada keluarga-keluarga Kristiani maupun kepada warga sekitar pada umumnya. Dalam kegiatan di lingkungan tersebut mereka juga saling membagi pengalaman iman mereka sehingga dapat saling belajar dari perjalanan dan pengalaman iman mereka, sehingga iman kita pun semakin diteguhkan dan dikuatkan. Maka jika kita berperan secara aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan tersebut maka kita yakin bahwa iman kita akan semakin berkembang berkat keterlibatan kita maupun berkat peran serta saudara seiman.

3) Stasi, Paroki dan Keuskupan
Stasi terdiri dari beberapa lingkungan. Stasi berada di bawah naungan Paroki yang dipimpin oleh seorang pastor paroki dengan dibantu beberapa imam. Paroki-paroki digembalakan oleh seorang Uskup dalam wilayah keuskupan. Kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan, stasi, paroki dan keuskupan secara umum sama, hanya wilayah cakupannya yang berbeda.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tersebut pada prinsipnya sebagai perwujudan iman kepada Yesus Kristus. Beberapa contoh kegiatan berikut ini dapat dijadikan acuan bagi kita para remaja untuk ikut terlibat secara aktif dan sekaligus dapat memberi gambaran kepada kita tentang pentingnya peran jemaat dalam pengembangan iman.

a) Pendalaman iman
Melalui pendalaman iman, Gereja ingin menimba kekuatan agar hidup iman mereka semakin diarahkan oleh Injil Yesus Kristus sehingga iman mereka berkembang.

b) Lektris/lektor
Lektor dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alkitab, kecuali Injil. Dapat juga ia membawakan ujud-ujud doa umat dan, jika tidak ada pemazmur, ia dapat pula membawakan mazmur tangggapan. Dalam Perayaan Ekaristi, ia harus menjalankan sendiri tugas khusus itu (bdk. no.194-198), biarpun pada saat itu hadir juga pelayan-pelayan tertahbis. Hendaknya umat beriman dengan senang hati melayani umat Allah, bila diminta untuk melakukan pelayanan atau tugas khusus dalam perayaan, sebagai bentuk tanggung jawab atas baptisan yang telah mereka terima.

c) Misdinar
Putra altar atau misdinar (yang berarti ‘asisten misa’ dari Bahasa Belandamisdienaar) adalah mereka yang membantu Imamsaat mengadakan Perayaan Ekaristi. Selain untuk membantu imam dalam perayaan Ekaristi kegiatan misdinar juga bertujuan untuk membina persaudaraan, mengembangkan dan mendewasakan iman anak, juga untuk melatih anak untuk bertanggung jawab sebagai anggota Gereja dengan terlibat secara aktif dalam kegiatan pelayanan Gereja.

d) Perayaan Ekaristi
Kehidupan beriman Kristiani tidak dapat dipisahkan dan menjauh dari Perayaan Ekaristi. Ekaristi merayakan tindakan karya penyelamatan Allah, melalui korban Yesus Kristus. Gereja senantiasa digambarkan sebagai umat Allah yang berziarah, dalam perjalanan peziarahan sampai pada kepenuhannya kelak. Oleh karena itu senantiasa Ekaristi adalah undangan. Tidak saja undangan untuk perjamuan abadi kelak di Surga, namun Ekaristi adalah undangan untuk mendasarkan dan meletakkan perjalanan ziarah hidup umat beriman pada perayaan kurban persembahan diri Kristus. Ekaristi dengan demikian adalah teman perjalanan, namun juga sumber peneguh bagi pergulatan hidup manusia dalam peziarahan hidupnya.


Beberapa kegiatan tersebut merupakan beberapa contoh kegiatan Gerejani yang dapat dilakukan. Tentu saja masih banyak kegiatan Gerejani lainnya yang dapat diikuti untuk menimba pengalaman iman jemaat demi pengembangan iman bersama. 


Kegiatan semacam ini juga sudah dilakukan sejak masa Gereja Perdana. Kisah Para Rasul 2:41- 47 secara jelas melukiskan cara hidup Gereja Perdana. Orang-orang yang mendengar pengajaran para rasul menjadi percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Iman mereka dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima pembaptisan. 

Setelah dibaptis mereka selalu bertekun dalam pengajaran para rasul, bertekun dalam persekutuan, setiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah, mereka memecahkan roti secara bergilir di rumah masing-masing dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati. 

Selain itu mereka juga saling memperhatikan dan saling berbagi milik mereka sehingga tidak ada yang kekurangan.

Kehidupan yang dikembangkan dalam Gereja Perdana, hendaknya menjadi inspirasi bagi kita untuk terlibat secara aktif dalam pengembangan iman jemaat melalui peran serta kita dalam kegiatan kerohanian di keluarga, lingkungan maupun Gereja setempat di mana kita berada.

a. Anggota keluarga ikut berperan dalam mengembangkan iman kita sehingga iman kita dapat tumbuh subur dalam keluarga yang semua anggota keluarganya saling mendukung dalam kehidupan beriman.

b. Orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan iman kita. Orang tua mengenalkan dan mengajarkan kepada kita tentang doa dan kebiasaan hidup Kristiani sehingga iman dapat tumbuh dan berkembang.

c. Melalui kegiatan kerohanian yang diadakan di lingkungan atau Gereja setempat, misalnya ibadat sabda lingkungan, renungan APP, pendalaman iman, doa Rosario, dapat semakin meneguhkan dan mengembangkan iman kita terhadap karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus.

d. Kisah Para Rasul 2:41-47 secara jelas melukiskan cara hidup Gereja Perdana. Orang-orang yang mendengar pengajaran para rasul menjadi percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Iman mereka dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima pembaptisan. 


Setelah dibaptis mereka selalu bertekun dalam pengajaran para rasul, bertekun dalam persekutuan, berkumpul dalam Bait Allah setiap hari memecahkan roti secara bergilir di rumah masing-masing dan makan bersama dengan gembira dan tulus hati. Selain itu mereka saling memperhatikan dan berbagi milik mereka sehingga tidak ada yang kekurangan.

Sebagai remaja dapat juga terlibat dalam karya pelayanan Gereja agar iman kita semakin dapat berkembang lebih sempurna, misalnya melalui kegiatan sebagai berikut:

Pendalaman iman
Melalui pendalaman iman, Gereja ingin menimba kekuatan agar hidup iman mereka semakin diarahkan oleh Injil Yesus Kristus sehingga iman mereka berkembang.


Lektris/lektor
Lektor dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alki-tab, kecuali Injil. Ia juga dapat membawakan ujud-ujud doa umat dan membawakan mazmur tangggapan, (kalau tidak ada pemazmur).

Misdinar
Putra altar atau misdinar (yang berarti ‘asisten misa’ dari Ba-hasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi.

Perayaan Ekaristi
Ekaristi adalah undangan untuk mendasarkan dan meletak-kan perjalanan ziarah hidup umat beriman pada perayaan kurban persembahan diri Kristus. Ekaristi dengan demikian adalah teman perjalanan, namun juga sumber peneguh bagi pergulatan hidup manusia dalam peziarahan hidupnya.

No comments:

Post a Comment