Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Saturday, October 3, 2020

Hidup beriman di tengah masyarakat

 Apa itu arti iman?

Dalam PL, kata Iman berasal dari kata aman (memegang teguh). Dalam PL juga disebutkan bahwa beriman kepada ALLAH bukan hanya mengamini dengan akalnya, tetapi juga dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya.
Dalam PB, kata iman ditulis dengan pisteuo (percaya) dan diikuti kata eis, jika diartikan secara harafiah menjadi percaya ke dalam. Maksudnya ialah iman yang mengeluarkan seseorang dari dirinya sendiri, dan menaruh dirinya didalam YESUS KRISTUS . Iman ialah sikap yang didalamnya seseorang melepaskan andalan pada segala usahanya sendiri untuk mendapatkan keselamatan (seperti kelompok yudaisme, mereka percaya untuk memperoleh keslamatan mereka harus menggenapi hukum taurat Musa), yang kemudian sepenuhnya mengandalkan YESUS KRISTUS dan mengharap dari DIA segala sesuatu yang dimaksud oleh keslamatan.
                   Iman adalah kekuatan batin dimana manusia menanggapi sesuatu yang bermakna. Dalam Ibrani 11:1, Iman disebutkan sebagai dasar dari yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tak kita lihat.
                   Contoh Abraham, TUHAN berjanji untuk menjadikannya bangsa yang besar, Abraham percaya dan ia pergi meninggalkan tanah kelahiranya dan orang tuanya, dan hidup dibawah naungan kasih TUHAN.

          Apa itu hidup beriman?
1.    Ketaatan kepada ALLAH, yaitu sikap percaya kepada ALLAH (Rm 4:11)
2.    Pengetahuan tentang ALLAH, dasar iman adalah pengetahuan tentang ALLAH yang menyatakan diriNYA dalam YESUS KRISTUS (1 Kor 1:30)
3.    Harapan, iman menempatkan diri kita dalam kerangka janji keslamatan yang akan kita terima pada waktunya (Kol 1:30)

Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa iman?
1.    Iman bukanlah hasil usaha manusia, melainkan semata-mata anugrah TUHAN (Rm 12:3). Dalam Lukas 17:6, menyebutkan tentang kuasa memindahkan gunung (tentang iman sebesar biji sesawi). Sebaliknya orang-orang yang beriman besar terkadang tidak memiliki kuasa untuk melakukan perkara yang kecil. 1 Timotius 5:23, menceritakan Paulus tidak dapat menyembuhkan penyakit perut Timotius. Tinggi rendahnya iman tidak menentukan besar kecilnya kuasa yang ada, tetapi oleh besarnya kasih yang ada.
2.    Iman tidak dianugrahkan sekali sempurna, tetapi harus dikerjakan dengan takut dan gentar (Flp 2:12). Banyak dan lamanya orang memepelajari Alkitab tidak menjamin pertumbuhan imannya. Banyak orang yang tidak mengerti Alkitab tapi mempunyai iman yang besar, dan sebaliknya. Dalam Yohanes 20:24, TUHAN YESUS menperingatkan Thomas, meskipun Ia sudah melihat banyak tanda ajaib dan tahu tentang kebenaran Alkitab tetapi masih kurang beriman. Iman harus dipertanggung-jawabkan sesuai levelnya (yang diberi banyak dituntut banyak). Kita harus ingat kalau iman yang besar dapat merosot jika kita sengaja menutup diri dan tidak bersedia belajar mengenal Firman TUHAN.
3.    Iman harus dikerjakan, digunakan, diterapkan sesuai dengan Firman TUHAN (2 Timotius 3:16-17). Iman yang dianugrahkan harus menjadi tindakan (Yakobus 2:17), dan tindakan iman (act of believe) yang sejati hanya ada dalam sangkut pautnya dengan Firman TUHAN (respon terhadap Firman TUHAN). Iman tidak pernah terjadi dalam kevakuman Firman TUHAN, bohong berarti jika seseorang berkata bahwa ia beriman tanpa tahu kepada siapa ia percaya.
4.    Iman tidak sama dengan perasaan beriman (feeling, keyakinan). Banyak orang yang yakin TUHAN akan memberikan yang mereka minta, caranya dengan melakukan penipuan pada diri sendiri. Misalnya, cuma mencari dan memikirkan ayat-ayat Alkitab yang sesuai dengan keinginannya dan melupakan ayat-ayat yang bisa membimbangkan hatinya.
Contohnya, ada seseorang yang menginginkan sesuatu mereka mencari ayat-ayat yang bisa meneguhkan hatinya (carilah maka kamu akan mendapat, dan ketoklah maka pintu akan dibukakan..) dan mengabaikan ayat-ayat yang menuntut syarat (tetapi carilah dahulu kerajaanNYA dan kebenaranNYA..).
Perasaan atau feeling tidak menghasilkan iman, tetapi sebaliknya iman menghasilkan perasaan, keyakinan, damai, sukacita dan pengharapan. Yang kita percaya adalah iman bukan perasaan. Banyak orang yang merasa mempunyai iman yang teguh tetapi hanya perasaannya saja, begitu juga sebaliknya.

Bagaimana cara memperbarui masyarakat?
1.    Berpikir (dari berpikir jahat menjadi jernih)
Dalam iman kita diajarkan untuk menggunakan otak sebagai kemuliaan nama TUHAN. Hanya dengan bantuan kuasa TUHAN kita dapat berpikir yang baik, jika tidak kita akan cenderung berpikir yang negatif.
2.    Berkata-kata (dari berkata yang kotor menjadi sopan santun)
Dalam iman Kristen, manusia diajarkan bagaimana menjalani hidup sesuai dengan buah ROH sebagai wujud iman Kristen (Galatia 5:19-23).
3.    Tingkah laku (dari tingkah laku yang buruk menjadi baik)
Matius 22:37-40, mengatakan bahwa manusia harus mengasihi TUHAN dan sesamanya. Seperti KRISTUS yang telah melakukan terlebih dahulu dan telah menyatakan kasihNYA terlebih dahulu, demikian juga kita juga harus demikian.

          Kesimpulanya, iman mengarahkan manusia kepada kehidupan yang damai dan tentram. Merupakan semata-mata anugerah ALLAH.
          Dan dengan hidup beriman kita dapat memperbarui masyarakat menjadi lebih baik. Dengan berpikir, berkata, dan bertingkah laku yang baik sesuai kehendakNYA, kita akan dapat menghargai sesama dan memperbaruinya.

No comments:

Post a Comment