Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Saturday, October 3, 2020

RPP AGAMA KATOLIK X - KESETARAAN LAKI DAN PEREMPUAN

 RPP

Pendidikan Agama Katolik X

Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan

 

Sekolah                                  : SMA Negeri 2 Banguntapan

Mata Pelajaran                       : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Materi Pokok                         : Kesetaraan laki-laki dan perempuan

Kelas/ Semester                     : X / 1

Alokasi Waktu                       : 1 pertemuan ( 3 Jam Pelajaran)

 

A.       Kompetensi Inti

KI   1    :    Menghargai dan menghayati  ajaran agama yang dianutnya.

KI   2    :    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI   3    :   Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI   4    :    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

 

B.        Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.3. Menerima  jati diri sebagai perempuan atau laki-laki yang saling melengkapi dan sederajat

1.3.1.  Menyadari akan keunikan dirinya sebagai laki-laki dan perempuan dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

2.3  Berperilaku  santun sebagai perempuan atau laki-laki yang saling melengkapi dan sederajat

2.3.1.  Menghargai perbedaan antara pria dan wanita sesuai dengan martabatnya yang saling melengkapi

3.3. Memahami jati dirinya sebagai perempuan atau laki-laki yang saling melengkapi dan sederajat

3.3.1.      Menginventarisir bentuk-bentuk pelanggaran terhadap martabat perempuan yang sering terjadi dalam masyarakat kita.

3.3.2.      Menjelaskan ajaran Gereja tentang sifat saling melengkapi dalam relasi antara laki-laki dan perempuan.

3.3.3.      Menjelaskan ajaran Kitab Suci (Alkitab) tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan, (misalnya dalam Kitab Kejadian 2: 18 – 23)

 

4.3. Mensyukuri jati dirinya sebagai perempuan atau laki-laki yang saling melengkapi dan sederajat

4.3.1.      Menuliskan refleksi tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan.

 

 

 

4.3.2.      Membuat doa syukur sebagai ungkapan syukur atas jati dirinya sebagai laki-laki dan

perempuan  yang saling melengkapi dan sederajat

 

 

C.    Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati berbagai perbedaan antara pria dan wanita serta menginventarisir berbagai bentuk-bentuk pelanggaran dan mendalaminya melalui Kitab Suci peserta didik mampu :

1.3.1.      Menyadari akan keunikan dirinya sebagai laki-laki dan perempuan dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

2.3.1.      Menghargai perbedaan antara pria dan perempuan sesuai dengan martabatnya yang saling melengkapi

3.3.1.      Mendalami cerita “Adat Mengkondisikan Perempuan di bawah pria” dan sharing tentang perbedaan laki-laki dan perempuan, peserta didik mampu menjelaskan sifat saling melengkapi antara laki-laki dan perempuan.

3.3.2.      Menjelaskan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan bersumber dari Ajaran sosial Gereja dan teks Kej 2: 18 – 23.

4.3.1.      Menyusun serta merefleksikan tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan yang diwujudkan membuat doa syukur atas jati dirinya sebagai laki-laki dan perempuan. 

 

D.    Materi Pembelajaran 

v Pergaulan antar laki-laki dan perempuan di kalangan para remaja sering menyimpang. Misalnya : terjadinya pelecehan di tempat tempat umum, pemerkosaan, kurang menghargai perempuan, dsb.  Maka para remaja memerlukan bimbingan agar mereka memiliki pengetahuan dan kesadaran yang memadai tentang hakekat kepriaan dan kewanitaan  serta daya tarik terhadap lawan jenisnya. Sehingga  remaja dapat menghargai diri sendiri dan lawan jenisnya sebagai ciptaan Allah yang indah, luhur dan suci.

v Dignitatis Humanae art.1 tentang martabat manusia :…..” MARTABAT PRIBADI MANUSIA semakin disadari oleh manusia zaman sekarang  bertambahlah juga jumlah mereka yang menuntut, supaya dalam bertindak manusia sepenuhnya menggunakan pertimbangannya sendiri serta kebebasannya yang bertanggung jawab, bukannya terdorong oleh paksaan, melainkan karena menyadari tugasnya….

v Gaudium et Spes art.12. (Manusia diciptakan menurut gambar Allah) Kaum beriman maupun tak beriman hampir sependapat, bahwa segala sesuatu di dunia ini harus diarahkan kepada manusia sebagai pusat dan puncaknya. Apakah m anusia itu? Di masa silam dan sekarang pun ia mengemukakan banyak pandangan tentang dirinya, pendapat-pendapat yang beraneka pun juga bertentangan: seringkali ia menyanjung-nyanjung dirinya sebagai tolok ukur yang mutlak, atau merendahkan diri hingga putusasa; maka ia seraba bimbang dan gelisah. Gereja ikut merasakan kesulitan-kesulitan itu secara mendalam. Diterangi oleh Allah yang mewahyukan Diri, Gereja mampu menjawab kesukaran-kesukaran itu, untuk melukiskan keadaan manusia yang sesungguhnya, menjelaskan kelemahan-kelemahannya, sehingga serta merta martabat dan panggilannya dapat dikenali dengan cermat. Adapun kitab suci mengajarkan bahwa manusia diciptakan “menurut gambar Allah”; ia mampu mengenal dan mengasihi Penciptanya; oleh Allah manusia ditetapkan sebagai tuan atas semua makhluk di dunia ini. untuk menguasainya dan menggunkannya sambil meluhurkan Allah . “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya Lih. Kej 1:26; Keb 2:23.Lih. Sir 17:3-10. hampirsama seperti Allah, dan memahkotai-nya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau menjadikannya berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya” (Mzm 8:5-7).

Tetapi Allah tidak menciptakan manusia seoarng diri: sebab sejak awal  mula “Ia menciptakan mereka pria dan wanita” (Kej 1;27). Rukun hidup mereka merupakan bentuk pertama persekutuan antar pribadi. Sebab dari kodratnya yang terdalam manusia bersifat sosial; dan tanpa berhubungan dengan sesama ia tidak dapat hidup atau mengembangkan bakat-pembawaannnya. Maka, seperti kita baca pula dalam Kitab suci, Aalah melihat “segala sesuatu yang telah dibuat-Nya, dan itu semua amat baiklah adanya” (Kej 1:31).

v Dalam pembahasan ini peserta didik diajak untuk menyadari bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan semartabat dan sederajat. Keduanya diciptakan menurut citra Allah: diciptakan menurut gambar dan rupa Allah yang satu dan sama ( kej 1, 26 -27). Lebih dari itu, mereka dianugarahi kepercayaan dan kesempatan yang sama untuk mengambil bagian dalam karyaNya yang agung. Mereka dipanggil untuk membangun persekutuan (communio) dan bekerja sama dalam pengelolaan dunia dan seisinya serta pelestarian generasi umat manusia (kej 1, 31).

v Laki-laki dan perempuan saling melengkapi. Sifat korelatif itu sangat jelas dalam bentuk pria dan wanita. Tetapi juga kelihatan dalam seluruh kemanusiaannya, seperti: perasaan, cara berpikir, dan cara menghadapi kenyataan, termasuk Tuhan. Tuhan mengatakan: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej 2: 18).

v Laki-laki dan perempuan diciptakan bukan pertama-tama sebagai tuan dan hamba atau atasan dan bawahan, tetapi rekan yang sepadan. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada keduanya sama. Nilai karya dan peran mereka pada karya Allah pada umumnya tidak berbeda: tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah. Sabda Allah yang berbunyi, :Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita…”(kej 1, 26) dan “…yang dijadikanNya itu sungguh amat baik” (kej 1, 31) menunjukkan perbedaan manusia dengan ciptaan lain. Sabda itu menunjukkan keistimewaan mereka sebagai laki-laki dan perempuan di antara semua ciptaan, bukan perbedaan mereka sebagai laki-laki dan perempuan.

v Dalam Kitab Kejadian juga diceritakan bahwa pria dan wanita merupakan ciptaan Tuhan yang paling indah. Pria dan wanita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi, untuk menjadi teman hidup. Pria saja tidaklah lengkap. Allah sendiri berkata: “Tidaklah baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan seorang penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej 2: 18). Untuk menyatakan bahwa wanita sungguh-sungguh merupakan kesatuan dengan pria, maka Tuhan menciptakan wanita itu bukan dari bahan lain, tetapi dari tulang rusuk pria itu. Maka, pria itu kemudian berkata tentang wanita itu demikian: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kej 2: 23).  Dari kutipan Kitab Suci ini jelaslah bahwa hubungan pria dan wanita adalah hubungan yang suci dan sepadan.

 

 

E.       Metode Pembelajaran

1.   Pendekatan  Saintifik

2.   Pendekatan Kateketis

 

F.     Media, Alat, Sumber Pembelajaran

1.     Media :

-        Film Kisah Penciptaan Manusia Pertama “Adam dan Hawa

-        Gambar foto remaja laki-laki dan perempuan

2.     Alat:

-                LCD Proyektor, Laptop,  gambar manusia laki-laki dan perempuan

 

 

 

3.          Sumber pembelajaran

Ø Pengalaman hidup peserta didik

Ø Kitab Suci Kej 2: 18 – 23)

Ø Komkat KWI, Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X.  Yogyakarta:Kanisius, 2008.

Ø Kristianto. Yoseph, dkk. 2010. Menjadi Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X.  Yogyakarta:Kanisius

Ø Konperensi  Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik, Kanisius, Yogyakarta, 1995.

Ø Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores,

 

G.       Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran  

a.         Kegiatan Pendahuluan (15 menit )

1)      Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan doa bersama yg dipimpin oleh siswa (ditunjuk guru).

2)      Apersepsi: Guru bertanya:

·   Bagaimana situasi dunia ini bila semua manusia itu sama secara fisik, kebiasaan, jenis kelamin ?

·   Bagaimana pandanganmu tentang pria dan wanita?

 

3)      Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajarantentang perlunya mengenal dan memahami keunikan manusia (laki-laki dan perempuan)

b.         Kegiatan Inti (110 menit)

1)      Mengamati

a)      Melihat perbedaan laki-laki dan perempuan baik secara biologis maupun secara psikologis (Peserta diajak melihat film tentang kisah penciptaan manuusia pertama “Adam dan Hawa”

b)      Peserta diajak mengamati gambar “Pria dan Wanita”,

2)        Menanya:

·      Mengajukan pertanyaan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan secara biologis dan psikologis

·      Mengajukan pertanyaan tentang kesetaraan atau kesederajatan laki-laki dan perempuan dalam perpektif ajaran iman Katolik.

 

3)        Mengeksplorasi:

·      Mengumpulkan informasi dari buku-buku biologi dan psikologi dan buku pendidikan seksualitas tentang perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi biologis dan psikologis. Dapat juga di-browshing dari internet.

·      Mengumpulkan informasi dari buku-buku ajaran Gereja tentang sifat saling melengkapi dalam relasi antara laki-laki dan perempuan.

·      Mencari informasi dari ajaran Kitab Suci (Alkitab) tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan, (misalnya dalam Kitab Kejadian 2: 18 – 23)

 

4)        Mengasosiasi:

·      Menganalisis informasi dari buku-buku biologi dan psikologi dan buku pendidikan seksualitas tentang perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi biologis dan psikologis. Dapat juga di-browshing dari internet.

·      Merumuskan ajaran Gereja tentang sifat saling melengkapi dalam relasi antara laki-laki dan perempuan.

·      Merumuskan ajaran Kitab Suci (Alkitab) tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan, (misalnya dalam Kitab Kejadian 2: 18 – 23)

 

 

 

5)        Mengomunikasikan:

·  Menuliskan refleksi tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan.

·  Mengungkapkan syukur atas jati dirinya sebagai perempuan atau laki-laki yang  saling melengkapi dan sederajat dalam bentuk doa,  atau puisi.

 

c.       Kegiatan penutup (10 menit)

a.       Guru memperjelas pemahaman kepada siswa tentang pria dan wanita memiliki martabat sama dihadapan Allah

b.      Guru menjelaskan sikap meghargai sebagai pria dan wanita

c.       Guru mengadakan ulangan harian

d.      Guru memberikan pesan-pesan moral

e.       Guru menjelaskan materi yg akan datang secara singkat

f.       Guru mengakhiri pertemuan dengan doa penutup sesuai dengan tema belajar

 

H.       Penilaian

1.         Sikap Spiritual

a.          Tehnik                        : Penilaian Diri

b.         Bentuk Instrumen      : lembar Penilaian Diri

c.           Kisi-kisi                    :

No

Sikap/ nilai

Butir instrumen

1.       

Menyadari pria dan wanita mempunyai kelebihan dan kekurangan

1

2.       

Bangga dengan keadaan diriku sekarang ini.

2

3.       

Menyadari perbedaan pria dan wanita.

3

4.       

Percaya diri dan tidak rendah diri dengan keadaanku sekarang ini.

4

5.       

Menyadari bukti cinta Tuhan dalam hidup sebagai pria dan wanita.

5

6.       

Merawat tubuh sebagai karunia Tuhan.

6

7.       

Meyakinkan diri dalam berelasi tidak memandang keadaan fisik seseorang.

7

Instrumen : lihat lampiran

2.         Sikap Sosial

a.          Tehnik                        : Observasi

b.         Bentuk Instrumen      : lembar Observasi

c.           Kisi-kisi                    :

No

Sikap/ nilai

Butir instrumen

1.       

Memupuk kepercayaan diri

1

2.       

Bergaul dengan sesamanya tanpa memandang adanya perbedaan yang ada dalam dirinya.

2 – 4

3.       

Menghargai dan hormat terhadap hidup sesama yang ada disekitar kita.

5 – 7

Instrumen : lihat lampiran

 

3      Pengetahuan

a.          Tehnik                         : Tertulis

b.         Bentuk Instrumen       : Uraian

c.           Kisi-kisi                      :

 

No.

Indikator

Butir Instrumen

1.       

3.1.1.   Menjelaskan ciri-ciri pria dan wanita

1

2.       

3.1.2.   Menjelaskan pria dan wanita saling melengkapi

2

3.       

3.1.3.   Mengidentifikasi adanya ketidaksetaraan antara pria dan wanita.

3

4.       

3.1.4.   Menemukan pandangan siswa tentang kedudukannya sebagai pria dan wanita.

4

5.       

3.1.5. Mencari perikop kitab suci tentang pria dan wanita yang diciptakan dengan amat baik.

5

6.       

3.1.6.   Melakukan tindakan-tindakan yang menunjang kesetaraan pria dan wanita

6

 

 

                                                                                               

 

 

3              Ketrampilan:

a.          Tehnik                        : Membuat Karya Tertulis

b.         Bentuk Instrumen`    : Menyusun Doa Tertulis

c.          Kisi-kisi                     :

No

Sikap/ nilai

Butir instrumen

1.       

Doa tertulis yang mengungkapkan rasa syukur sebagai laki-laki dan perempuan yang diciptakan Allah dengan kelebihan dan kekukurannya.

1 – 4

 

Yogyakarta, 25 Juli  2020

Mengetahui                                                                

Kepala SMAN 2 Banguntapan                                       Guru Mata Pelajaran

 

 

Tri Hargo                                                             R. Slamet Widiantono, SS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                   


 

Lampiran :INSTRUMEN PENILAIAN

 

Penilaian Sikap Spiritual :

Petunjuk     : Nilailah dirimu sendiri: seberapa sering dirimu menyadari hal-hal berikut dalam kehidupanmu sehari-hari

 

4= selalu

3= sering (dalam 1 tahun minimal 12 kali)

2= kadang-kadang (dalam 1 tahun kurang dari 4 kali)

1=tidak pernah

Nomor

Pernyataan

Nilai

1

2

3

4

1.       

Saya menyadari bahwa saya berbeda dengan teman saya

 

 

 

 

2.       

Saya bangga terhadap diri saya yang ada sekarang ini

 

 

 

 

3.       

Saya berbeda dengan teman saya

 

 

 

 

4.       

Saya merasa bersikap rendah diri atas keadaan fisik yang saya miliki

 

 

 

 

5.       

Saya sadar bahwa apapun yang melekat pada diri saya merupakan bukti cinta Tuhan terhadap diri saya

 

 

 

 

6.       

Saya merawat tubuh saya sebaik mungkin sebagai ungkapan syukur saya atas kebaikan Tuhan dalam diri saya

 

 

 

 

7.       

Saya bergaul dengan siapa saja tanpa terpengaruh pada keadaan fisik saya maupun orang lain

 

 

 

 

 

Nilai:

7-12    =    Kurang

13-18  =    Cukup

19-24  =    Baik

24-28 =    Sangat Baik

 

Penilaian Sikap Sosial

 

4= selalu

3= sering (dalam 1 tahun minimal 12 kali)

2= kadang-kadang (dalam 1 tahun kurang dari 4 kali)

1=tidak pernah

 

No.

Sikap/nilai

Butir Instrumen

1

2

3

4

1

Menghargai perbedaan antara pria dan wanita sesuai dengan martabatnya yang saling melengkapi

 

Peserta didik tidak minder dalam bergaul

 

 

 

 

2

 

Peserta didik bergaul secara merata dengan temannya tanpa terganggu dengan adanya perbedaan.

 

 

 

 

3

 

Peserta didik selalu merawat dirinya dengan baik

 

 

 

 

 

 

Nilai:

7-12    =    Kurang

13-18  =    Cukup

19-24  =    Baik

24-28 =    Sangat Baik

Penilaian Pengetahuan

 

No.

Butir Instrumen

Score

1

 

Sebutkan ciri-ciri kepriaan dan kewanitaan !

 

15

 

 

2

 

Jelaskan dengan bahasa Anda sendiri mengapa pria dan wanita harus saling melengkapi!

 

20

 

 

3.

Menemukan contoh-contoh adanya ketidaksetaraan antara pria dan wanita dalam masyarakat dan akibat-akibatnya !

 

15

 

4.

Rumuskanlah dengan bahasa Anda sendiri tentang kedudukan pria dan wanita pada zaman sekarang ini !

 

25

 

5.

Carilah perikop Kitab Suci yang menyebutkan bahwa pria dan wanita diciptakan dengan amat baik!

 

10

 

6.

 Cari dan temukanlah bentuk-bentuk tindakan yang menunjang kesetaraan antara pria dan wanita!

 

15

      

Nilai = Score yang diperoleh  x 100 %

                                          Score total

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penilaian Ketrampilan:

 

No.

Indikator penilaian

Score Total

1.

Struktur doa memuat: pujian, syukur dan permohonan

20

2.

Doa sesuai dengan tema/materi

10

3.

Isi mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai pria atau wanita

50

4.

Bahasa, kata tepat, jelas dan bisa dipahami

20

Score total

100

 

Nilai:

21-40      : Kurang

41-60      : Cukup

61-80      : Baik

81-100    : Sangat Baik

No comments:

Post a Comment