Setiap tahun, kita selalu merayakan perayaan ini. Namun, tahukah kamu, ada sejumlah fakta menarik tentang Hari Raya semua Orang Kudus. Berikut ulasannya:
1. Sejarah awal
Tradisi menghormati orang kudus (santo/santa) dalam Gereja Katolik telah dimulai sejak abad kedua. Seperti dikutip dari Katolisitas, hal ini terlihat dari sebuah catatan tentang St. Polycarpus pada abad kedua.“Para Prajurit lalu,…. menempatkan jenazahnya [Polycarpus] di tengah api. Selanjutnya, kami mengambil tulang- tulangnya, yang lebih berharga daripada permata yang paling indah dan lebih murni dari emas, dan menyimpannya di dalam tempat yang layak, sehingga setelah dikumpulkan, jika ada kesempatan, dengan suka cita dan kegembiraan, Tuhan akan memberikan kesempatan kepada kita untuk merayakan hari peringatan kemartirannya, baik untuk mengenang mereka yang telah menyelesaikan tugas mereka, maupun untuk pelatihan dan persiapan bagi mereka yang mengikuti jejak mereka.” (St. Polycarpus, Ch. XVIII, The body of Polycarp is burned, 156 AD).
Santo Cyril dari Yerusalem (313-386) mengajarkan perihal penghormatan kepada para kudus. Dia menjelaskan tentang pentingnya umat Katolik menghormati mereka yang telah berjuang demi Kerajaan Allah.
“Kami menyebutkan mereka yang telah wafat: pertama- tama para patriarkh, nabi, martir, bahwa melalui doa- doa dan permohonan mereka, Tuhan akan menerima permohonan kita. (Catechetical Lecture 23:9).
2. Penetapan resmi
Awalnya perayaan All Saints Day dirayakan dalam waktu yang berbeda oleh gereja-gereja lokal. Perayaan ini kemudian menjadi perayaan yang mendunia setelah St. Yohanes Krisostomus (407) menetapkan hari perayaannya yaitu Minggu pertama setelah Pentakosta. Perayaan setelah Pentakosta ini masih dilestarikan oleh umat Gereja Ortodoks Timur hingga kini.Gereja Barat kemudian menggeser perayaan itu ke tanggal 13 Mei oleh Paus Bonifasius IV. Setelah itu, pada masa Paus Gregorius III pad tahun 741, Gereja Katolik menetapkan perayaan Hari Semua Orang Kudus pada 1 November hingga saat ini.
No comments:
Post a Comment