Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Thursday, October 31, 2019

FAKTA HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS

Hari ini, tepat 1 November, umat Nasrani di seluruh dunia merayakan All Saints Day atau Hari Raya Semua Orang Kudus. Gereja merayakan sebagai penghormatan kepada para kudus, baik yang telah dikanonisasi maupun yang belum  dan tidak diketahui banyak orang.

Setiap tahun, kita selalu merayakan perayaan ini. Namun, tahukah kamu, ada sejumlah fakta menarik tentang Hari Raya semua Orang Kudus. Berikut ulasannya:

1. Sejarah awal

Tradisi menghormati orang kudus (santo/santa) dalam Gereja Katolik telah dimulai sejak abad kedua. Seperti dikutip dari Katolisitas, hal ini terlihat dari sebuah catatan tentang St. Polycarpus pada abad kedua.
“Para Prajurit lalu,…. menempatkan jenazahnya [Polycarpus] di tengah api. Selanjutnya, kami mengambil tulang- tulangnya, yang lebih berharga daripada permata yang paling indah dan lebih murni dari emas, dan menyimpannya di dalam tempat yang layak, sehingga setelah dikumpulkan, jika ada kesempatan, dengan suka cita dan kegembiraan, Tuhan akan memberikan kesempatan kepada kita untuk merayakan hari peringatan kemartirannya, baik untuk mengenang mereka yang telah menyelesaikan tugas mereka, maupun untuk pelatihan dan persiapan bagi mereka yang mengikuti jejak mereka.” (St. Polycarpus, Ch. XVIII, The body of Polycarp is burned, 156 AD).

Santo Cyril dari Yerusalem (313-386) mengajarkan perihal penghormatan kepada para kudus. Dia menjelaskan tentang pentingnya umat Katolik menghormati mereka yang telah berjuang demi Kerajaan Allah.

“Kami menyebutkan mereka yang telah wafat: pertama- tama para patriarkh, nabi, martir, bahwa melalui doa- doa dan permohonan mereka, Tuhan akan menerima permohonan kita. (Catechetical Lecture 23:9).

2. Penetapan resmi

Awalnya perayaan All Saints Day dirayakan dalam waktu yang berbeda oleh gereja-gereja lokal. Perayaan ini kemudian menjadi perayaan yang mendunia setelah St. Yohanes Krisostomus (407) menetapkan hari perayaannya yaitu Minggu pertama setelah Pentakosta. Perayaan setelah Pentakosta ini masih dilestarikan oleh umat Gereja Ortodoks Timur hingga kini.
Gereja Barat kemudian menggeser perayaan itu ke tanggal 13 Mei oleh Paus Bonifasius IV. Setelah itu, pada masa Paus Gregorius III pad tahun 741, Gereja Katolik menetapkan perayaan Hari Semua Orang Kudus pada 1 November hingga saat ini.

3. Dirayakan bersama

Hari Raya Semua Orang Kudus tidak saja dirayakan oleh umat Katolik Roma saja. Perayaan ini juga dibuat oleh Gereja-gereja Ortodoks Timur dan beberapa denominasi Protestan. Semua orang tidak saja merayakan penghormatan kepaad para Santo/Santa yang telah diakui Gereja, tetapi juga mereka yang telah berjuang demi Kristus namun tidak tercatat dalam sejarah.

4. Delapan ucapan bahagia

Setiap tahun, Misa Hari Raya Semua orang Kudus ditandai dengan pembacaan Ucapaan Bahagia, delapan kabar gembira yang diwartakan Yesus Kristus dalam Injil Matius. Bacaan ini menjadi pesan penting bagaimana menjadi bagian dari Kerajaan Allah.

5. Tradisi bakar lilin

Setelah merayakan misa kudus memperingati Hari Raya semua Orang Kudus, biasanya umat Katolik tak lupa untuk pergi berziarah ke makam leluhur juga keluarga yang telah meninggal. Puncaknya dirayakan pada tanggal 2 November, tepat pada Hari Raya Arwah semua Orang Beriman.

No comments:

Post a Comment