Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Tuesday, February 28, 2023

ASG Ajaran sosial Gereja

Pengertian Ajaran Sosial Gereja

Ada beberapa pokok yang akan disampaikan pada bagian ini. Sebutan 'ajaran sosial Gereja' muncul bersamaan dengan keprihatinan dan keterlibatan Gereja dalam bidang sosial, tetapi nama atau sebutan tersebut bukanlah tanpa kontroversi, sebelum akhirnya nama/sebutan 'ajaran sosial Gereja menjadi umum dikenal.

Selanjutnya kita akan berkenalan dengan dokumen-dokumen yang digolongkan ke dalam ajaran sosial Gereja. Kami hanya akan membatasi diri pada dokumen-dokumen yang umum dikenal dan selalu menjadi acuan. Bagaimana membaca dokumen-dokumen itu? Apa makna dan hal-hal positif dari ajaran sosial Gereja? Hal-hal itulah yang akan disajikan di sini.



Ajaran Sosial Gereja


Sebutan yang kurang lebih konvesional "ajaran sosial Gereja" bukanlah suatu istilah (nama) dengan makna tunggal. Leo XII misalnya menyebutnya dengan: "doktrin yang digali dari Injil dan dari "filsafat Kristiani Pius XI menggunakan nama "filsafat sosial" dan "doktrin dalam bidang ekonomi dan sosial Baru Pius XII yang pertama kali menyebut Ajaran Sosial Gereja yang kemudian selalu digunakan sampai sekarang.


Yang menarik adalah bahwa istilah 'ajaran sosial Gereja ditolak dalam Vatikan II. Istilah atau sebutan tersebut dikritik karena memberi kesan menyindir "corpus" ajaran dogmatis, dan memberi kesan bahwa Gereja mempunyai dua jenis ajaran: dogma dan ajaran sosial. Karena itu penggunaan sebutan "ajaran sosial Gereja dihindari


Ketika merumuskan Gaudium Et Spes ada perintah agar istilah tersebut tidak digunakan. Kendati demikian, sambil mendengar perintah tersebut, GS no 76 mencoba mempertahankan sebutan ajaran sosial Tetapi selalu dan di mana-mana hendaknya ia diperbolehkan dengan kebebasan yang sejati mewartakan iman, menyampaikan ajaran sosialnya... (G5 76 par 5).

GS no 76 dipungut suara dan sebenarnya cuma disetujui secara individual oleh peserta Konsili; tetapi atas permintaan kelompok Uskup dari Brasil, sebutan "ajaran sosial Gereja tetap digunakan dalam GS.

Sebutan "ajaran sosial Gereja" muncul juga dalam dua dokumen lain dari Konsili yaitu dalam Apostolicam Actuositatem 31 (AA) dan Inter Merifica 15 (IM). Selebihnya sebutan itu muncul kembali dalam surat Apostolik Octogesima Adveniens no. 1.4.42.

Sebagai alternatif untuk istilah "ajaran sosial Gereja" digunakan istilah "pemikiran sosial kristiani", "pengajaran sosial Gereja", "magisterium sosial". Kemudian, setelah pidato Yohanes Paulus II dalam Sinode III Uskup Amerika Latin di Puebla tahun 1979, sebutan "Ajaran Sosial Gereja" digunakan secara resmi dan tidak lagi dapat ditolak.

Kata sosial sebagai kata sifat dalam frase "ajaran sosial Gereja" mempunyai arti jamak sesuai dengan konteks dan maksud pemakaiannya: pada waktu tertentu artinya lebih mengacu ke ekonomi tetapi kemudian meluas mencakup semua saja yang berkaitan dengan relasi antara pribadi dan relasi sosial-politik dalam keseluruhan masyarakat.


Istilah ajaran sosial Gereja, mendapat macam-macam interpretasi. Ada dua makna yangdimaksudkan dengan apa yang disebut ajaran sosial Gereja:



"Ajaran sosial Gereja adalah keseluruhan ajaran Gereja pada masa modern (XIX-XX) yang berkaitan dengan masalah-masalah pengaturan kehidupan sosial (ekonomi, politik, budaya, dll). Ajaran sosial Gereja mencakup ajaran sosial Para Paus sejak Leo XIII terutama dalam ensiklik-ensiklik (RN, QA, MM PT, PP, LE, SRS dan CA), juga pidato Pius XII dan Surat Apostolik OA Termasuk dalam daftar ini adalah Goudium et Spes. Pengertian yang lain lebih luas adalah: Ajaran sosial Gereja" mencakup surat Uskup (pribadi, konferensi Uskup Sinode, Konferensi Regional seperti Medellin, Puebla, San Dominggo, Surat Para Uskup USA, dll), juga termasuk karya (yang disajikan) para teolog yang menganalisa dan mensistematisasi ajaran magisterium mengenai realitas sosial.


Thursday, February 16, 2023

PESERTA UJIAN PRAKTEK SISWA KATOLIK SMPN 16 YOGYAKARTA TA 23

DAFTAR SISWA SISWI KATOLIK 9A

  1. Adinda Kristiani Anggraeni --> AKA 
  2. Andhika Putra Bagaskara  --->APA 2
  3. Ananda Putra Bagaskara  -->APA 1
  4. Angelina Putri Armadea K ---> APAK
  5. Ayla Meilistya ---> AM
  6. Carolus Bintang  ---> CB
  7. Diacita Satya Gandhi -->DSG
  8. Dymphna Asyera Tarra  -->DAT
  9. Desira Tabitha Girindra   --->DTG
  10. E Dita Kintana Sekar   ---> EDK
  11. Genoveva Kanaya Dewanda   ---> GKD
  12. Jovani Keysa Andhani   -> JKA

DAFTAR SISWA-SISWI KATOLIK 9G

  1. Katarina Armelia Deswinta  --->KAD
  2. Katarina Ayoka Kidung Widiani   --->KAK
  3. Lucky Valent Arta Fewina    --->LVA
  4. Margareta Retno Dwi Lestari    --->MRD
  5. Margherita Giovanny Putri   --->MGP
  6. Michelle Zafanya Abigail     --->MZA
  7. Nathanael Christian Adisaputra    --->NCA
  8. Nicolaus Damar Kristianto   --->NDK
  9. Petrus Ardykalyana Gyaneshwa    --->PAG
  10. Taddea Kanya Pawestri    --->TKP
  11. Theodora Naraku Natanayla    --->TNN
  12. Veronica Adenia Pradya Dewi    --->VAP
  13. Zefanya Yasinta Arya Riyadi     ---> ZYA

PESERTA UJIAN PRAKTEK SMPN 5 YOGYAKARTA TA 22/23


DAFTAR SISWA-SISWI KATOLIK 9E


  1. Angela Prajnaparamita Galuh Handaya
  2. Brigitta Dona Lucia
  3. Chaterine Berliana Larashati Novena Yudono
  4. Christian Ricardo Savero Silahoy
  5. Daniel Lintang Samodra
  6. Damianus Mixolydian Marvel Anrizta
  7. Faustina Threesya Putri
  8. Lithani Irene Hagni
  9. Maria Christa Ruby Budisantosa
  10. Maria Darajya Dian Nareswari
  11. Maria Immanuela Maharyana Larasati

DAFTAR SISWA-SISWI KATOLIK 9F


  1. Ajeng Anggra Wesi
  2. Andreas Gerardo Jefri Sangkakala
  3. Anindita Adyandamari
  4. Daniel Agstya Naranda
  5. Dejan Putra Laksana
  6. Fabiola Anenina Karissa
  7. Geneveva Deandra Carissa Audrey
  8. Gibertus Valentin Sarjito
  9. Marcellus Agastya Pradnya Widya
  10. Marcellus Dipta Dhaneswara

DAFTAR SISWI KATOLIK 9J
  1. Gabriela Widya Pratistha
  2. Maria Clara Naya

UJIAN PRAKTEK AGAMA KATOLIK SMP

TERTULIS

membuat panduan teks ibadat atau TPE berkaitan dengan tema sehari-hari yang sering terjadi dan dilakukan oleh umat KATOLIK dalam Gereja atau Lingkungan yakni

    • pemberkatan rumah
    • mitoni
    • midodareni
    • pesta perak perkawinan
    • pesta emas perkawinan
    • perkawinan
    • peringatan arwah 3 hari
    • peringatan arwah 40 hari
    • peringatan  arwah 100 hari
    • peringatan arwah 1000 hari
    • pesta ulang tahun




LEKTOR

membacakan KITAB SUCI serta membuat refleksi singkat

Klik disini


PUJIAN

menyanyikan lagu rohani atau lagu liturgi yang telah dipilih sebagaimana telah dicantumkan dalam teks yang dibuat


DOA

membuat doa SPONTAN sesuai dengan kebutuhan  serta mendoakan DOA POKOK KATOLIK


KISI-KISI yang dapat digunakan adalah sebagai berikut


KISI-KISI UJIAN PRAKTIK
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2022 / 2023

NO

KOMPETENSI KELULUSAN

NO. SOAL

MATERI POKOK

KEMAMPUAN YANG DIUJI

1

Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus Sang pendoa sehingga dapat meneladani dan menerapkannya dalam kehidupan  sehari-hari dengan membiasakan mengucap syukur, berdoa dalam berbagai kesempatan (Fakultatif).

1

DOA SPONTAN

1.Menyusun Doa dengan bahasa sendiri dan mengucapkan Doa dalam berbagai kesempatan (Fakultatif) dengan memilih salah satu tema : Doa bagi keluarga dan orang tua, Bangsa dan Negara, Gereja.

2.Menunjukkan sikap yang pantas dan isi doa meliputi ; ungkapan syukur, permohonan, harapan kepada Allah.

3.Mengungkapkan pemahaman ,Apresiasi , alasan terhadap doa yang disusun dan diucapkan serta menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan  doanya.

2

Meneladan Yesus Kristus Sang pendoa sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan  sehari-hari dengan membiasakan berdoa  Bapa Kami sebagai Doa yang diajarkan Yesus sendiri.

 

2

DOA BAPA KAMI

1.Mengucapkan doa Bapa Kami dengan rumusan yang benar dan tidak mengurangi isi doa, dengan tegas dan jelas.

2.Menunjukkan sikap yang pantas dalam mengucapkan doa Bapa Kami.

3.Mengungkapkan pemahaman ,Apresiasi dan alasan terhadap doa yang diucapkan, menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan doanya.

 

3

Menyadari akan Keberadaan Allah sebagai Allah yang Esa, pencipta, dan penebus dosa mansuia melalui putraNya yag tunggal  ,sehingga terdorong untuk menerapkannya dalam kehidupan  sehari-hari dengan senantiasa memperbaharui Iman dan kepercayaanya dengan berdoa Aku Percaya ( Syahadat Para Rasul).

3

AKU PERCAYA

1.Mengucapkan Syahadat Katolik (Doa Aku percaya) dengan rumusan yang benar.

2.Menunjukkan sikap yang pantas dalam mengucapkan doa Aku Percaya.

3.Mengungkapkan pemahamanya mengenai Doa Aku percaya, menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan doanya.

4

Memahami arti dan nilai hidup beriman kristiani beserta konsekuensinya sehingga berusaha untuk mengembangkan dan memperjuangkan kedewasaan Imanya dengan mendekatkan dan semakin mencintai Kitab suci sebagai pedoman hidup dalam kebersamaan dengan jemaat

4

MEMBACA KITAB SUCI

o Membaca dengan penuh keyakinan, suara mantap dan jelas, memperhatikan intonasi dan penggalan kalimat , sikap yang pantas Teks Kitab Suci yang telah dipilih.

o Mengungkapkan Pemahamanya terhadap Teks Kitab Suci yang dipilih, sehingga pesanya dapat diterima dan dimengerti oleh orang lain, serta menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan teks Kitab Suci yang dilih

.

5

Memahami arti dan nilai hidup beriman kristiani beserta konsekuensinya sehingga berusaha untuk mengembangkan dan memperjuangkan kedewasaan Imannya melalui Pujian/Lagu Rohani dan Peribadatan melalui berliturgi yang baik dan benar

5

 

PUJIAN DAN LITURGI

o Mengidungkan lagu pujian yakni lagu-lagu Rohani baik itu yang ada dalam Madah Bakti, Puji Syukur atau Pop Rohani lain sebagai sarana berdoa melalui pujian yang diharapkan aktif dalam kegiatan koor baik di lingkungan atau paroki.

o Membuat teks peribadatan yang sering dilakukan di lingkungan atau paroki sebagai bentuk hidup rohani dalam berliturgi yang baik dan benar.

 

 Guru Pendidikan Agama Katolik

  R. SLAMET WIDIANTONO,SS


PEDOMAN PENILAIAN
UJIAN PRAKTEK PEND. AGAMA KATOLIK
TAHUN AJARAN 2022/20023

NO. SOAL

MATERI POKOK

KOMPETENSI YG DIUJI

TOTAL SKOR

SKOR PEROLEHAN

1

DOA SPONTAN

o Menyusun Doa dengan bahasa sendiri dan mengucapkan Doa dalam berbagai kesempatan (Fakultatif) dengan memilih salah satu tema : Doa bagi keluarga dan orang tua, Bangsa dan Negara, Gereja.

 

10

 

 

o Menunjukkan sikap yang pantas dan isi doa meliputi ; ungkapan syukur, permohonan, harapan kepada Allah.

 

 

5

 

o Mengungkapkan pemahaman ,Apresiasi , alasan terhadap doa yang disusun dan diucapkan serta menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan  doanya.

 

 

5

 

2

DOA BAPA KAMI

o Mengucapkan doa Bapa Kami dengan rumusan yang benar dan tidak mengurangi isi doa, dengan tegas dan jelas.

 

10

 

o Menunjukkan sikap yang pantas dalam mengucapkan doa Bapa Kami.

 

 

5

 

o Mengungkapkan pemahaman ,Apresiasi dan alasan terhadap doa yang diucapkan, menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan doanya.

5

 

3

DOA AKU PERCAYA

 

o Mengucapkan Syahadat Katolik (Doa Aku percaya) dengan rumusan yang benar.

 

10

 

o Menunjukkan sikap yang pantas dalam mengucapkan doa Aku Percaya.

 

5

 

o Mengungkapkan pemahamanya mengenai Doa Aku percaya, menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan doanya

 

 

5

 

4

MEMBACA KITAB SUCI

o Membaca dengan penuh keyakinan, suara mantap dan jelas, memperhatikan intonasi dan penggalan kalimat , sikap yang pantas Teks Kitab Suci yang telah dipilih.

 

 

10

 

o Mengungkapkan Pemahamannya terhadap Teks Kitab Suci yang dipilih, sehingga pesanya dapat diterima dan dimengerti oleh orang lain, serta menyebutkan praktek/perwujudan yang dapat dilaksanakan dalam hidupnya berkaitan dengan teks Kitab Suci yang dilih..

 

 

 

 

10

 

 

 

5

 

 

 

PUJIAN DAN  LITURGI

o Mengidungkan lagu pujian yakni lagu-lagu Rohani baik itu yang ada dalam Madah Bakti, Puji Syukur atau Pop Rohani lain sebagai sarana berdoa melalui pujian yang diharapkan aktif dalam kegiatan koor baik di lingkungan atau paroki.

 

10

 

o Membuat teks peribadatan yang sering dilakukan di lingkungan atau paroki sebagai bentuk hidup rohani dalam berliturgi yang baik dan benar.

10

 

TOTAL PEROLEHAN SKOR/NILAI

100

 


DAFTAR NILAI
UJIAN PRAKTEK PEND. AGAMA KATOLIK

TAHUN AJARAN 2022/20023

 

TAHUN AJARAN 2022 / 2023

 

NO

 

NAMA PESERTA UJIAN

 

KOMP

1

KOMP

2

KOMP

3

KOMP

4

KOMP

5

TOTAL

SKOR

SKOR

PEROLEHAN

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

2

1

2

1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TOTAL PEROLEH SKOR / NILAI