Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sunday, September 8, 2019

antara LAKI atau Perempuan

Laki-laki
Perempuan
Melindungi dan Menyejahte-rakan
Dengan kekokohan tubuhnya dan keperkasaan jiwanya, laki-laki dituntut untuk melindungi, ter-masuk melindungi kaum perem-puan. Kekurangan dan keperka-saannya bukan untuk merusak, tetapi untuk melindungi dan menyejahterakan.





Menjadi “Ayah” yang memberi benih kehidupan
Setiap laki-laki disiapkan untuk mejadi seorang ayah. Sebagai ayah, ia member benih kehidup-an. Ia “menciptakan” keturunan. Ia laksana langit dan air hujan yang jatuh kebumi menumbuhkan berbagai jenis kehidupan.






Menjadi Kekasih dan Partner.
Secara biologis dan psikologis, manusia diciptakan untuk saling melengkapi. Laki-laki diciptakan untuk menjadi teman, partner dan kekasih bagi perempuan. Hal ini sudah menjadi tuntutan kodrat. Maka setiap laki-laki harus dapat menjadi partner dan kekasih bagi perempuan, menjadi seorang suami yang baik bagi istrinya dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.
Menciptakan keindahan dan keharmonisan
Dengan sosok tubuhnya yang indah dan halus, jiwa teduh dan damai, kehadiran perempuan ha-rus dapat memberikan sentuhan indah, harmonis, tenang, dan damai. Kehalusan dan kelembutan perilaku, dan tutur kata yang baik dapat menjadikan suasana keluarga damai, indah dan te-nang, sehingga orang merasa be-tah untuk tinggal dirumah.


Menerima, Mengandung, Melahirkan, dan Memelihara
Seluruh bagian tubuh dan struktur organ kelamin seorang perempuan, diciptakan untuk menerima, mengandung, melahir-kan dan memelihara. Ia menerima benih yang diberikan oleh laki-laki, mengandung, menyuburkan dan melahirkan manusia baru. Memeliharanya dengan tekun, teliti sabar dan penuh rasa bangga.


Mengasihi tanpa Pamrih.
Cinta seorang laki-laki sering ada pamrihnya, tetapi cinta seorang perempuan/istri, ibu sering tanpa pamrih.
Sebagai perempuan/istri/ibu, ia menghembuskan udara kasih dalam keluarga. Dari seluruh dirinya terpancar kasih. Sang istri/ibu sungguh memberikan nafas kasih yang dapat mengubah sebuah rumah sederhana menjadi surga.

No comments:

Post a Comment