Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Friday, September 20, 2019

BKSN : BACKGROUND

  • Latar belakang dari Bulan Kitab Suci Nasional berhubungan dengan adanya Konsili Vatikan II. Terdapat salah satu dokumen dari hasil Konsili Vatikan II yang berbicara mengenai Kitab Suci. 
  • Dalam Dei Verbum nomor 2 dituliskan bahwa sebaiknya jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar untuk orang-orang yang beriman, serta mengajak seluruh umat untuk tekun dalam membaca Kitab Suci. Langkah pertama untuk mewujudkannya adalah dengan menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa setempat, salah satunya Indonesia. 
  • Kemudian, hiearki Gereja Katolik Indonesia mulai menerjemahkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan bekerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang berbasis agama Protestan.
  • Setelah diterjemahkan diresmikan oleh gereja Katolik dan gereja Protestan, baik umat Katolik maupun Protestan dapat menggunakan Alkitab terjemahan tersebut. Kita bisa melihat faktanya sekarang bahwa gereja Katolik dan gereja Protestan memiliki Alkitab yang sama. 
  • Perbedaan antara Alkitab Protestan dan Alkitab Katolik terletak pada Kitab Deuterokanonika, kitab yang digunakan oleh umat Katolik sedangkan Protestan tidak mengakuinya. 
  • Anda bisa mengetahui lebih lanjut tentang Kitab Deuterokanonika dengan membaca artikel perbedaan Alkitab Katolik dan Protestan. 
  • Selain dalam hal Alkitab, Anda dapat mengetahui perbedaan lain seperti perbedaan sakramen Katolik dan Protestan.
  • Walaupun sudah diterjemahkan dan sudah beredar, namun pada saat itu banyak umat Katolik yang belum mengenal dan belum pernah membaca Alkitab. 
  • Oleh karena itu, Lembaga Biblika Indonesia melakukan berbagai usaha untuk memperkenalkan Alkitab kepada umat Katolik. 
  • Cara yang ditempuh oleh Lembaga Biblikan untuk mengajak umat membaca Alkitab adalah dengan mengadakan Hari Minggu Kitab Suci Nasional, yang merupakan bibit dari terbentuknya Bulan Kitab Suci Nasional. 
  • LBI mendorong gereja-gereja Katolik di seluruh Indonesia untuk mengadakan ibadat khusus dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Kitab Suci pada hari Minggu tertentu. 
  • Lembaga Biblika Indonesia telah dua kali mencoba untuk mengadakan Hari Kitab Suci Nasional tersebut. 
  • Percobaan pertama dilakukan pada tahun 1975 untuk menyambut terbitnya Alkitab lengkap ekumenis. 
  • LBI menyarankan paroki untuk mengadakan Misa Syukur pada Bulan Agustus. 
  • Kemudian percobaan kedua dilakukan pada tahun 1976. Pada akhir Mei, bahan-bahan liturgi dan saran-saran kegiatan dikirimkan kepada pastor-pastor untuk perayaan Hari Minggu Kitab Suci Nasional yang pada saat ini diadakan pada tanggal 24-25 Juli 1976.
  • Setelah dua kali percobaan, ternyata hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Walau begitu, Lembaga Biblika Indonesia tetap optimis dan yakin bahwa Hari Kitab Suci Nasional harus dilanjutkan.
  • Pada tahun 1977, sidang Majelis Agung Waligereja Indonesia menetapkan agar Minggu tertentu dalam tahun gerejani dapat ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional. 
  • Dan Minggu yang dipilih adalah Minggu pertama pada bulan September. Kemudian dalam perkembangannya, umat semakin antusias dan memiliki keinginan kuat untuk membaca dan mendalami Kitab Suci. 
  • Mereka berpikir bahwa satu Minggu tidak cukup untuk melakukan kegiatan-kegiatan seputar Kitab Suci, maka diputuskan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dilangsungkan selama satu bulan, yaitu pada bulan September. 
  • Dan bulan inilah yang sekarang menjadi Bulan Kitab Suci Nasional.
Adapun tujuan dari Hari Minggu Kitab Suci Nasional adalah
  1. Memperkenalkan umat kepada sabda Allah. Tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam gereja, Kitab Suci juga diperuntukkan untuk masyarakat biasa. Dengan ini diharapkan bahwa semakin banyak umat yang mengenal sumber dari iman mereka, sehingga mereka juga dapat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.
  2. Mendorong umat Katolik untuk memiliki dan menggunakan Alkitab. Dalam setiap keluarga, paling tidak memiliki satu Alkitab supaya setiap umat dapat membacanya sendiri di rumah untuk memperdalam iman mereka.

13 comments:

  1. Saya sangat bersyukur karena kita dapat mengerti kepada sabda Allah.

    ReplyDelete
  2. Sangat senang karena dapat diberi pengalaman mendengarkan Sabda Tuhan bersama teman teman (Defa 8A)

    ReplyDelete
  3. Senang dan sangat bersyukur dapat memperlajari sabda Tuhan lebih dalam bersama teman teman

    ReplyDelete
  4. Senang karena dapat belajar untuk lebih dekat dengan Tuhan dengan bersyukur. Charles 8A

    ReplyDelete
  5. sangat bersyukur,sebab saya salah satu pilihan Yesus Kristus untuk masuk keKerajaan Allah

    ReplyDelete
  6. Saya bersyukur karena dengan membaca kitab suci saya bisa makin dekat dengan Yesus

    ReplyDelete
  7. Saya sangat besyukur kit dapat mendegarkan sabda Tuhan (Satria 8G)

    ReplyDelete
  8. Adapun tujuan dari Hari Minggu Kitab Suci Nasional adalah
    Memperkenalkan umat kepada sabda Allah. Tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam gereja, Kitab Suci juga diperuntukkan untuk masyarakat biasa. Dengan ini diharapkan bahwa semakin banyak umat yang mengenal sumber dari iman mereka, sehingga mereka juga dapat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.
    Mendorong umat Katolik untuk memiliki dan menggunakan Alkitab. Dalam setiap keluarga, paling tidak memiliki satu Alkitab supaya setiap umat dapat membacanya sendiri di rumah untuk memperdalam iman mereka.Selain dalam hal Alkitab, Anda dapat mengetahui perbedaan lain seperti perbedaan sakramen Katolik dan Protestan.Anda bisa mengetahui lebih lanjut tentang Kitab Deuterokanonika dengan membaca artikel perbedaan Alkitab Katolik dan Protestan.Lembaga Biblika Indonesia telah dua kali mencoba untuk mengadakan Hari Kitab Suci Nasional tersebut.Perbedaan antara Alkitab Protestan dan Alkitab Katolik terletak pada Kitab Deuterokanonika, kitab yang digunakan oleh umat Katolik sedangkan Protestan tidak mengakuinya.Setelah diterjemahkan diresmikan oleh gereja Katolik dan gereja Protestan, baik umat Katolik maupun Protestan dapat menggunakan Alkitab terjemahan tersebut.Kemudian, hiearki Gereja Katolik Indonesia mulai menerjemahkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan bekerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang berbasis agama Protestan.Dalam Dei Verbum nomor 2 dituliskan bahwa sebaiknya jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar untuk orang-orang yang beriman, serta mengajak seluruh umat untuk tekun dalam membaca Kitab Suci.-aurelia emilu d 8G-

    ReplyDelete
  9. Latar belakang dari Bulan Kitab Suci Nasional berhubungan dengan adanya Konsili Vatikan II.Dalam Dei Verbum nomor 2 dituliskan bahwa sebaiknya jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar untuk orang-orang yang beriman, serta mengajak seluruh umat untuk tekun dalam membaca Kitab Suci.Kemudian, hiearki Gereja Katolik Indonesia mulai menerjemahkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan bekerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang berbasis agama Protestan.Setelah diterjemahkan diresmikan oleh gereja Katolik dan gereja Protestan, baik umat Katolik maupun Protestan dapat menggunakan Alkitab terjemahan tersebut.Perbedaan antara Alkitab Protestan dan Alkitab Katolik terletak pada Kitab Deuterokanonika, kitab yang digunakan oleh umat Katolik sedangkan Protestan tidak mengakuinya.Oleh karena itu, Lembaga Biblika Indonesia melakukan berbagai usaha untuk memperkenalkan Alkitab kepada umat Katolik.
    Cara yang ditempuh oleh Lembaga Biblikan untuk mengajak umat membaca Alkitab adalah dengan mengadakan Hari Minggu Kitab Suci Nasional, yang merupakan bibit dari terbentuknya Bulan Kitab Suci Nasional.Memperkenalkan umat kepada sabda Allah. Tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam gereja, Kitab Suci juga diperuntukkan untuk masyarakat biasa. Dengan ini diharapkan bahwa semakin banyak umat yang mengenal sumber dari iman mereka, sehingga mereka juga dapat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.~Felicia 8G

    ReplyDelete
  10. Latar belakang dari Bulan Kitab Suci Nasional berhubungan dengan adanya Konsili Vatikan II.Dalam Dei Verbum nomor 2 dituliskan bahwa sebaiknya jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar untuk orang-orang yang beriman, serta mengajak seluruh umat untuk tekun dalam membaca Kitab Suci.Kemudian, hiearki Gereja Katolik Indonesia mulai menerjemahkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan bekerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang berbasis agama Protestan.Setelah diterjemahkan diresmikan oleh gereja Katolik dan gereja Protestan, baik umat Katolik maupun Protestan dapat menggunakan Alkitab terjemahan tersebut.Perbedaan antara Alkitab Protestan dan Alkitab Katolik terletak pada Kitab Deuterokanonika, kitab yang digunakan oleh umat Katolik sedangkan Protestan tidak mengakuinya.Oleh karena itu, Lembaga Biblika Indonesia melakukan berbagai usaha untuk memperkenalkan Alkitab kepada umat Katolik.
    Cara yang ditempuh oleh Lembaga Biblikan untuk mengajak umat membaca Alkitab adalah dengan mengadakan Hari Minggu Kitab Suci Nasional, yang merupakan bibit dari terbentuknya Bulan Kitab Suci Nasional.Memperkenalkan umat kepada sabda Allah. Tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam gereja, Kitab Suci juga diperuntukkan untuk masyarakat biasa. Dengan ini diharapkan bahwa semakin banyak umat yang mengenal sumber dari iman mereka, sehingga mereka juga dapat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus. -adit8g

    ReplyDelete
  11. Saya senang karena bisa membaca kitab suci dan mengerti isinya dan Sangat senang karena dapat diberi pengalaman mendengarkan Sabda Tuhan bersama teman teman

    ReplyDelete
  12. Saya sangat bersyukur karena kita dapat mengerti sabda Allah dan dengan mengerti kita dapat mewartakanya kepada teman teman kita

    ReplyDelete