Memahami
Kekhasan Agama-Agama di Indonesia.
Agama : ajaran atau system yang berisi aturan ritual / hubungan manusia terhadap Allah, dan hubungan sosial, manusia terhadap sesama dan alam.
Agama Islam
1)
Sumber ajaran Kitab suci : Al-Quran dan hadist : kumpulan sabda, ajaran
dan kebiasan-kebiasaan Nabi Muhammad SAW.
2)
Shadat : “Laa ilaha illallah,
Muhammadur Rasulullah : Tiada Tuhan selain Allah, dan Mummad adalah
utusan-Nya.
Menjalankan 5 Rukun Islam :
a)
Mengucapkan 2 kalimat syahadat.
b)
Mendirikan shalat wajib lima waktu.
c)
Berpuasa pada bulan Ramadhan.
d)
Membayar Zakat.
e)
Menunaikan ibadat haji bagi mereka yang mampu.
Agama Hindu
A.
Hindu -> Sanskerta ‘Sindhu’
B.
Dalam satu satu filsafat Hindu, Adwaita
Wedanta dikatakan: Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Namun Hindu percaya juga
pada dewa-dewi, yang kedudukannya tidak setinggi Tuhan atau Brahman. Brahman disebut sebagai
satu-satunya kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada , yang
memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk.
C.
5
Kepercayaan Hindu (Pancasradha)
1.
Widhi
Tattwa – percaya kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya;
2.
Atma
Tattwa – percaya dengan
adanya jiwa dalam setiap makhluk;
3.
Karmaphala
Tattwa – percaya dengan
adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan;
4.
Punarbhawa
Tattwa – percaya dengan
adanya proses kelahirankembali (reinkarnasi);
5.
Moksa
Tattwa – percaya bahwa
kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia.
D. Kitab Suci :
§ Weda,
§ Upanishad,
§ Tantra,
§ Agama,
§ Purana dan
§ dua
Itihasa (epos), yaitu Ramayana dan
Mahabharata.
Agama Budha
a.
Pendiri : Siddharta Gautama.
b.
Inti ajaran : Catur Arya Satya -> Empat Kasunyatan atau
Kebernaran Mulia.
1.
Satya : hidup adalah penderitaan;
2.
Satya : penderitaan disebabkan manusia memiliki keinginan dan nafsu;
3. tya :: penderitaan dapat dilenyapkan (moksha) dan mencapai nirvana (kebahagiaan)
dengan membuang
segala keinginan dan nafsu;
4.
Mar a : jalan dapat masuk ke dalam
Nirvana adalah Delapan Jalan Utama
(asta-arya-marga)
c.
Kitab :
Tripitaka
d.
Tempat Ibadah :
Vihara
Kristen Protestan
Pencetus : Protestantisme muncul akibat reaksi Martin Luther
yang tidak ditanggapi dengan baik oleh Vatikan tahun 1517. Ada 95 dalil dalam
suratnya yang menentang / protes terhadap aturan Vatikan yang tidak bijaksana,
misalnya menjual sakramen untuk pembangunan gereja. Dan juga refleksi imannya
sehingga tidak sesuai dengan ajaran iman resmi gereja Vatikan, dan Ortodoks.
Dia lalu diekskomunikasi. Ajarannya dianggap sesat (heresi)
Tiga dasar teologis ajaran Martin Luther.
6. Sola Gratia : (gratia – grace – rahmat) Hanya
Rahmat Allah semata yang dapat menyelamatkan manusia.
7. Sola Scriptura
: (Scripura – scrip – naskah) Hanya
Kitab Suci sebagai sumber ajaran iman yang menyelamatkan.
8. Sola Fide : (Fide – faith – iman) Hanya Imanlah
yang membuat seseorang bisa masuk surga.
Ciri Kristen
Protestan :
1)
Gereja
diadakan oleh rahmat Tuhan, pilihan, sabda, Sakramen, dan anugerah iman.
2)
Kitab
Suci adalah satu-satunya sumber ajaran dan susunan Gereja (sola scriptura)
3)
Pembenaran
orang dari semula dampai selesai semata-mata rahmat ilahi (sola gratia).
4)
Sabda
ilahi adalah satu-satunya sarana rahmat yang dapat berbentuk Alkitab, khotbah,
sakramen, dan pembicaraan rohani.
5)
Imamat
umum semua orang beriman saja yang diakui sehingga pendeta dan orang awam hanya
berbeda menurut fungsi saja tanpa perbedaan rohani secara eksistensial.
Selain Martin Luther sebenarnya sudah ada John Hus di
Ceko / Bohemia (1369) – alirannya berkembang menjadi gereja Calvinis sekarang
ini.
Perbedaan Pokok Katolik dan Protestan
Katolik
|
Kristen
|
Tekanan pada sakramen dan pada segi sakramen
(tanda kelihatan) dari karya Allah
|
Tekanan pada sabda/pewartaan dari pada segi
misteri karya keselamatan Allah
|
Kultis, yang mementingkkan kurban (Ekaristi)
|
Profetis, yang berpusat pada sabda (pewartaan)
|
Hubungan dengan Gereja menentukan hubungan dengan
Kristus
|
Hubungan dengan Kristus menentukan hubungan dengan
Gereja
|
Gereja secara hakiki bersifat hierarkis
|
Segala pelayanan
gerejawi adalah ciptaan manusia
|
Kitab suci dibaca dan dipahami di bawah pimpinan hierarki
|
Setiap orang membaca dan mengartikan Kitab Suci.
|
Jumlah Kitab Suci 74, termasuk Deuterokanonika,
yaitu 1-2 Makabe, Kebijaksanaan, Tobit, Yudith dan Barukh
|
Jumlah Kitab Suci 66, tidak termasuk Deuterokanonika
|
Ada 7 sakramen
|
Ada 2 sakramen: sakramen Baptis dan
Ekaristi/Perjamuan
|
Ada devosi kepada para
kudus
|
Tidak menerima devosi kepada para
kudus
|
Agama
Konghucu
Agama
Khonghucu adalah agama yang ada dengan mengambil nama Sang nabi KhongCu
(Kongzi/Kong Fuzi) yang lahir pada tanggal 27 bulan 8 tahun 551 SM di negeri Lu
(kini jazirah Shandong).
A.
Tempat Ibadah :
Kelenteng
B.
Inti Ajaran : 4 Intisari ajaran Khong hu :
( Hal. 55 – 57)
I.
Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui)
1) Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang
Tian);
2) Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie Die)
3) Sepenuh Iman menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming
Ming)
4) Sepenuh Iman percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui
Shen)
5) Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
6) Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu
Duo)
7) Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng
Qin Jing Shu)
8) Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
II.
Lima sifat Kekekalan (Wu Chang)
III. Lima Hubungan Sosial (Wu Lan):
IV.
1.
Li – Susila
2.
Yi – Bijaksana
3.
Lian – Suci Hati
4.
Chi – Tahu Malu
|
Delapan Kebajikan (Ba De):
a. Xiao – Laku Bakti
b. Ti – Rendah Hati
c. Zhong – Satya
d. Xin – Dapat Dipercaya
Aliran Kepercayaan / Agama-agama Asli Indonesia.
Ada yang sudah terstruktur rapi dan memiliki kitab
tertulis. Ada pula yang diwariskan secara turun-temurun melalui tradisi lisan
yang bahkan menjadi budaya masyarakat setempat. Inti ajaran pada umumnya
berciri alami, yakni kesatuan yang akrab dengan alam semesta. Melihat kekuasaan
tertinggi terwujud dalam bentuk kuasa-kuasa alam yang kelihatan dan dialami.
Dialog Antar Umat Beragama
dan Berkepercayaan Lain.
Dialog antara umat menuntut keterbukaan, kerendahan hati
dan pengetahuan yang baik.
Tujuan dialog
1)
agar tiap pemeluk agama mengerti dengan agamanya
sendiri dan agama orang lain.
2)
bukan untuk saling mencari pemeluk agama baru,
tidak untuk meyakinkan orang lain bahwa agamanya paling benar dan yang lalin
salah.
3)
Dialog membuka kesalingpahaman, saling hormat
dan membuka kerja sama untuk kebaikan bersama.
Cara-cara berdialog :
a)
Dialog kehidupan sehari-hari : interaksi antara
pemeluk agama dalam aneka kegiatan bermasyarakat.Saling memberi salam ketika
ada perayaan keagamaan, saling tegur sapa.
b)
Dialog formal : dalam rapat-rapat untuk mencari
kesamaan visi, atau dalam rangka mengajak persatuan bangsa.
c)
Dialog teologis : berkumpul bersama untuk saling
tukar informasi tentang ajaran iman masing-masing agama agar saling mengerti
dan melihat kebenaran dalam tiap-taiap agama.
d)
Dialog doa / iman: berkumpul bersama untuk
berdoa dalam suatu ujud, misalnya untuk proses pemilu yang lancar, atau di
lingkungan untuk keselamatan pengantin baru.
No comments:
Post a Comment