Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Friday, September 13, 2019

ARTI SALIB



SALIB TUHAN YESUS

Secara sederhana, arti salib adalah kematian,
Dari abad ke-6 S.M sampai dengan abad ke-4 setelah masehi,
salib adalah metode eksekusi yang mengakibatkan kematian
dengan cara kejam dan sangat menyakitkan.

Ketika disalib, korban itu diikat atau dipaku ke kayu salib
dan dibiarkan tergantung disana sampai mati.
Kematian tersebut adalah proses yang panjang dan membuat korbannya sangat menderita.
Namun, karena Kristus dan kematian-Nya di atas salib,
maka makna salib pada hari ini jauh berbeda.

Dalam agama Kristen, 
salib adalah pertemuan antara kasih Allah dan keadilan Allah. 

Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia (Yohanes 1:29).

Rujukan Anak Domba Allah kepada Yesus ditemui
pada penetapan hari raya Paskah di dalam Keluaran 12.
Bangsa Israel diperintah untuk menyembelih domba yang tak bercacat dan mengoleskan darahnya di atas kusen rumah mereka.
Darah itu menjadi pertanda bagi Malaikat Kematian supaya melewati rumah tersebut,
meninggalkan penghuni rumah dalam keadaan aman.

Ketika Yesus dibaptis Yohanes Pembaptis,
Yohanes mengenali Dia dan berseru,
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29),
dengan demikian mengidentifikasi Dia serta rencana Allah
supaya Ia dikorbankan bagi dosa.

Mungkin ada yang bertanya mengapa Yesus harus mati.

Inilah pesan yang menyeluruh dalam Alkitab - kisah penyelamatan.
Allah menciptakan langit dan bumi, dan
Ia menciptakan pria dan wanita menurut rupa-Nya dan
menempatkan mereka di Taman Eden untuk menjadi pengurus-Nya di bumi.

Akan tetapi karena godaan Setan (sang ular),
Adam dan Hawa jatuh dan kehilangan rahmat Allah.
Lebih dari itu, mereka mewariskan kutukan dosa pada keturunan mereka
sehingga semua orang menerima warisan dosa dan rasa bersalah mereka.

Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia
untuk menjadi manusia dan menjadi Juruselamat umat-Nya.

Dilahirkan dari seorang perawan,
Yesus menghindari kutukan yang menulari semua manusia lain.
Sebagai Anak Allah yang tidak berdosa,
Ia dapat menjadi korban yang tidak bercacat yang disyaratkan Allah.

Keadilan Allah menuntut keadilan dan hukum atas dosa;
kasih Allah menggerakkan DiriNya untuk mengutus Anak-Nya yang tunggal
menjadi korban pendamaian atas semua dosa.

Karena pengorbanan penebusan Yesus di kayu salib, 
semua yang beriman dan percaya pada-Nya saja 
bagi keselamatan dijamin kehidupan kekal (Yohanes 3:16). 

Akan tetapi, Yesus juga memanggil pengikut-Nya untuk menyangkal diri mereka,
menanggung salib pribadi mereka sendiri dan mengikuti Dia (Matius 16:24).

Konsep "memikul salib" pada jaman ini seringkali kehilangan makna aslinya.
Seringkali kita menggunakan "salib" sebagai kiasan akan situasi yang sukar
dan tidak menyenangkan
(contoh: tingkah laku anak remajaku ini adalah salib yang harus kupikul).

Akan tetapi, kita perlu mengingat bahwa Yesus memerintahkan pengikut-Nya 
untuk menyangkal diri secara radikal. 
Bagi orang yang tinggal di abad pertama, 
salib hanya mempunyai satu makna - kematian. 

"Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan memperolehnya" (Matius 16:25).

Kitab Galatia mengulangi tema kematian terhadap diri
yang berdosa dan bangkit untuk berjalan dengan Kristus dalam kehidupan baru:
"Aku telah disalibkan dengan Kristus; 
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, 
melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. 

Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, 
adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah 
yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" (Galatia 2:20).

Ada berbagai tempat di dunia
dimana orang Kristen sedang dianiaya, sampai matipun, hanya karena iman mereka.
Mereka kenal baik makna
di balik memikul salib pribadi dan mengikuti Yesus dengan nyata.
Bagi kita yang belum dianiaya sedemikian rupa,
tugas kita masih tetap setia kepada Kristus.

Biarpun kita mungkin tidak pernah dipanggil untuk melakukan pengorbanan yang agung, 
kita harus siap menyerahkan nyawa kita demi kasih Yesus 
yang telah menyelamatkan Diri-Nya 
dan memberi nyawa-Nya bagi kita



No comments:

Post a Comment