Agama adalah sesuatu yang melekat dalam diri seseorang, berupa ungkapan dan perwujudan keyakinan pribadi yang menuntun seseorang pada keselamatan kini dan nanti di akhirat.dari dahulu manusia sudah menyadari bahwa Allah merupakan sumber keselamatan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama didefinisikan sebagai ajaran / sistem yang mengatur tata keimanan (keimanan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan sesame manusia serta lingkunganya.
Dalam Glossary Katekimus Gereja Katolik dikatakan bahwa agama adalah satu perangkat kepercayaan dan tindakan yang diikuti oleh mereka yang berkomitmen untuk melayani dan menyembah Allah.
Ada berbagai alasan / motivasi yang muncul saat manusia menganut suatu agama, yaitu
- Untuk memperoleh kepastian jawaban terhadap rahasia tersembunyi atas hidupnya, untuk dihantar pada tujuan akhir yaitu kepada Tuhan yang dikenal sebagai penyelenggara dan tujuan akhir hidup manusia
- Menemukan jawaban : Manusia sering menghadapi berbagai pertanyaan yang sulit dipecahkan oleh kemampuan akal-budinya.
- Mencari perlindungan : Dalam hidupnya manusia kerap kali merasa tidak berdaya, manusia seringkali menyadari kekuatan yang jauh lebih hebat dari dirinya
- Meneguhkan tata nilai ;Melalui agama, segala nilai yang baik dan benar itu dihayati sebagai yang dikehendaki Allah, sedangkan yang jahat dan salah dianggap berlawanan dengan kehendak Allah
- Memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik : Akhirnya konsep tentang surga dijadikan harapan masa depan, sedangkan neraka dijadikan hal untuk dihindari.
Beberapa penghayatan / praktek agama yang tidak benar
- Menjalani hidup beragama hanya sebatas hal-hal lahiriah;
- Beragama KTP (beragama dirasa sudah cukup jika mencantumkan identitas agama yang dianutnya dalam KTP);
- Beragama hanya menjalankan perintah-perintah pemimpin agama saja;
- Menyalahgunakan agama untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya;
- Menjadikan agama untuk kepentingan politis, pribadi.
Berdasarkan Nostra Aetate art. 1, beragama yang benar adalah sebagai berikut.
UNSUR - UNSUR AGAMA
Beragama berdasarkan Mat 5:17-48
- Tidak bersikap formalities dalam beragama, artinya kita jangan hanya sebatas memenuhi tuntutan / kewajiban semata, apalagi hanya sekedar ingin dilihat dan dinilai baik orang lain.
- Benar-benar mendalami ajaran agama kita, sehingga kita tidak jatuh pada pemahaman yang dangkal dan setengah-setengah.
- Mengamalkan ajaran agama secara baik dan benar, tidak hanya sebatas mengetahui saja.
- Bersikap kritis dalam menyikapi pandangan agama sendiri maupun agama orang lain, dengan mengutamakan kehendak Allah sebagai ukuran kebenaran.
UNSUR - UNSUR AGAMA
- Jemaat : Biasanya umat beragama merasa dirinya dipersatukan bukan hanya atas inisiatif atau upaya para anggota. Tuhan sendirilah yang mempersatukan mereka.
- Tradisi : Salah satu unsur tradisi yang sangat penting adalah ajaran yang diteruskan secara turun temurun. Ajaran itu pada umumnya mengandung tiga bidang: ajaran keselamatan, ajaran moral dan ajaran ibadat.
- Ibadat:Ada yang melihat ibadat sebagai pertemuan antara Allah dan manusia. Ada juga yang membatasi ibadat pada ungkapan ketakwaan dan saling mengukuhkan iman
- Tempat ibadat :Tempat ibadat dipandang sebagai tempat yang dikhususkan bagi pertemuan dengan Tuhan. Selain itu tempat ibadat dipandang sebagai tempat yang suci.
- Petugas ibadat: Sebenarnya petugas ibadat itu suci, karena ibadat yang dilayani olehnya bersifat suci. Dalam hal ini ada perbedaan-perbedaan besar antara para petugas ibadat dari pelbagai agama.
Beragama berdasarkan Mat 5:17-48
- Menjauhi sikap formalistis dalam beragama
- Mendalami ajaran agama supaya tidak jatuh pada pemahaman yang dangkal dan setengah-setengah dan dapat mengamalkan ajaran agama secara benar
- Yesus mengkritik orang Farisi dan para pemuka agama yang merasa lebih baik dibandingkan orang lain.
- Yesus memuji pemungut cukai karena ia bersikap rendah hati di hadapan Allah
Praktik beragama yang benar
- Berusaha dan dimotivasi oleh keinginan menjalin hubungan yang akrab dan mendalam dengan Allah juga dengan sesama.
- Hidup beragama itu sendiri harus didasarkan pada dorongan dari dalam untuk mencari kebenaran sehingga agama menjadi pedoman hidup dan sarana bagi manusia menuju Allah sebagai sumber keselamatan sejati
Dampak beragama yang baik dan benar
- Merasa damai
- Hidup dalam kasih dan persaudaraan
- Hidup tertata dengan baik
- Relasi dengan sesama rukun
- Hati mereka tak pernah tenang melihat penderitaan sesama
- Berani menanggung risiko dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan bahkan rela berkorban sampai mati
No comments:
Post a Comment