Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Friday, August 30, 2019

TALENTA

Talenta

1 talenta = 6000 dinar. 1 dinar = upah sehari ( + Rp.  11.000). 6000 dinar = 66.000.000.
Kemampuan / kelebihan seseorang bisa terbentuk karena :
  1. Talenta / bakat. Bakat adalah kemampuan bawaan sejak seseorang mulai tercipta. Karena itu talenta adalah murni karunia Allah. Bakat adalah warisan dari Allah lewat kedua orang tuanya. Namun dalam diri seseorang bakat / talenta itu selalu berupa potensi. Jika tidak dipicu, diasah/ dilatih dan dipakai, talenta ini tidak akan tampak. Ini yang kita sebut bakat terpendam. 
  2. Pembiasaan dan latihan.  Orang yang sama sekali tidak tertarik pada musik akan bisa bermain musik jika memaksakan diri untuk terus berlatih.
  3. Hoby atau daya Tarik. Hoby adalah ketertarikan pada suatu aktifitas.  Hoby yang terus dilatih bisa tampak menjadi suatu bakat. Hoby bisa muncul kapan saja, ketika ada hal obejek yang dapat membuat daya tarik.
  4. Pengalaman Hidup. Tempaan pengalaman hidup/ latihan hidup dapat membuat kemampuan tiap orang berbeda-beda. Orang yang memiliki naluri bisnis adalah orang yang telah lama berbisnis, memiliki pengetahuan tentang itu dan juga pernah pengalami kepahitan. Orang sering keluar / melewati masalah akan menjadi orang yang kuat dan pintar menghadapi persoalan.
Matius 25 : 14 – 30.
Injil ini menceritakan tentang bagaimana sikap tiga orang hamba terhadap talenta yang dikaruniakan kepada mereka. Si Tuan memberikan mereka talenta karena percaya pada kemampuan mereka masing-masing. Hamba pertama diberikan 5 talenta (Rp. 330.000.000) dan ia begitu tekun dan setia mengembangkan talenta itu sehingga menjadi 10 talenta (Rp. 660.000.000). Hamba kedua diberikan 2 talenta (Rp. 132.000.000), meski tidak maksimal  tapi dia tetap ber-tanggung jawab untuk mengembangkannya. Hasilnya adalah 4 talenta. Sedangkan hamba terakhir mendapat 1 talenta. Walau jumlah itu tidak sedikit, tapi dia lebih memilih untuk menguburkannya. Entah karena malas, atau minder atau tidak percaya diri, atau takut atau juga memberontak. Dia menyusun konsep pembenaran untuk tindakannya itu bahwa dia tidak perlu mengembangkannya karena tuannya itu curang dan kejam, yang memanen dari tempat dia tidak menabur.  
            Ada beberapa pesan yang bisa kita ambil dari kisah ini:
  1. Allah memberikan kita bakat berbeda-beda tiap orang.
  2. Allah meminta kita untuk tekun dan setia, serta bertanggung jawab mengembangkannya.
  3. Allah lebih menyukai proses dari pada hasilnya. Terbukti hamba yang pertama dan kedua meski hasilnya berbeda jauh dihargai sama. Lihat juga dalam Matius 20: 9 – 13, seorang tua memberikan upah yang kepada semua pekerja pada durasi kerja mereka berbeda-beda.
  4. Allah tidak suka pada mereka yang tidak bekerja tapi justru melakukan protes paling keras. Mereka tidak mengembangkan talenta lalu mencari alasan pembenaran diri untuk kelemahan mereka.
  5. Dalam kasus seperti ini aksi protes sebenarnya tidak mendatangkan kerugian kepada si tuan, atau keuntungan kepada si hamba. Aksi protes hanya merugikan diri sendiri. Jika ada anak yang protes kepada orang tuanya dengan cara tidak mau belajar, maka tentu dia sedang menyiapkan kubur untuk dirinya sendiri. 
  Allah melihat semuanya baik.
Dalam Kejadian 1 : 31, tertulis bahwa setelah menyelesaikan semua proses penciptaan, Allah membuat evaluasi. Allah melihat hasilnya dan semuanya “Sungguh Amat Baik.”
Namun ternyata dalam diri kita tetap ada kelemahan dan keterbatasan. Bahkan ada orang yang lahir tanpa kelengkapan indra atau organ seperti umumnya orang lain. Mengapa demikian ?
  1. Alasan Kodrati : Sebagai makhluk yang tercipta manusia pasti memiliki kelemahan dan keterbatasan. Semua yang tercipta pasti tidak kekal. Semua yang tidak kekal akan menuju kepada ketidak-kekalan. Maka dalam dirinya pasti ada kelemahan.
  2. Alasan Teologis : Injil Yohanes 9:1 – 7 menceritakan tentang seorang pemuda yang lahir buta. Masyarakat menuduh orang tuanya atau dirinya telah berdosa sehingga dia buta. Namun Yesus memberikan alasan teologis bahwa dalam diri orang inilah Pekerjaan Allah dinyatakan.
NAPOLEON
Disfable / cacat
Kalau begitu apakah cacat berasal dari Allah? Jawabannya TIDAK. Ada banyak faktor alam dan gen yang menyebabkannya. Namun dalam dirinya Allah tetap memberikan bekal istimewa.  Apa yang orang normal tidak miliki, justru ada pada mereka. Misalnya:
a.      Napoleon yang berpostur mungil – pendek, ternyata memiliki jiwa pemimpin yang tiada tandingnya. Dia menjadi panglima perang terhebat dalam sejarah Prancis, memimpin ribuan pasukan gagah dan tinggi-tinggi.
b.      Louis Braille yang buta ternyata memiliki tingkat keterampilan yang hebat.

Darinya tercipta tulisan braille, sehingga orang buta bisa melihat.
c.       Albert Einstein
yang dicap bodoh waktu sekolahnya, sehingga akhirnya putus sekolah ternyata adalah penemu masyur. Dia menghalaukan kegelapan malam dengan lampu pijarnya, dan menghemat berjuta-juta minyak bumi karena menggudangkan jutaan lampu petromaks.
d.      Bethoven yang tuli ternyata adalah seorang komposer masyur sepanjang masa. 





Mereka itu sudah tiada ratusan atau puluhan tahun lalu, namun karya dan kehebatan mereka masih hidup hingga kini. Dan masih banyak contoh lainnya, sebagai bukti bahwa Allah menyatakan karya-karya hebatnya dalam kelemahan mereka. Kelemahan adalah karunia. 


No comments:

Post a Comment