KEJUJURAN
Jujur berarti tulus hati, tidak curang terhadap diri sendiri dan tidak curang terhadap orang lain. Kejujuran merupakan keselaranan antara kata hati dan kata yang diucapkan, antara kata yang diucapkan dan sikap serta perbuatan nyata. Sebagai orang Kristen kita dinasehati untuk selalu berbuat jujur, di tengah berbagai ketidakjujuran danketidakbenaran, kita harus tetap bersikap benar, jujur dan adil.
A. Bentuk – Bentuk Ketidakjujuran Dalam Masyarakat
Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang penuh kebohongan. Banyak orang bersikap dan bertindak tidak jujur, dalam berbagai bidang, seperti :
- Bidang Politik :
a. Banyak penguasa curang, korup, untuk kepentingan diri dan golongannya sendiri. Mereka dapat memanipulasi undang-undang dan peraturan atau menggunakan agama untuk kepentingan politik.
b. Rakyat banyak menghadapi kekuasaan sewenang-wenang akan bersikap munafik, formalitik, ABS dsb.
- Bidang Ekonomi
a. Penguasa dan pengusaha melakukan tren kredit macet, menggelapkan uang Negara, menyusun proyek fiktif.
b. Rakyat berusaha untuk menyuap, menipu dan bersikap ABS
- Bidang Sosial dan Budaya
a. Demi alasan kepentingan bersama banyak penguasa melakukan penipuan, mendikreditkan budaya daerah lain, mengisolir budaya daerah tertentu, hanya untuk kepentingan tertentu.
b. Rakyat akan bersikap formalistic dan munafik
- Bidang Pendidikan
a. Penguasa merekayasa pendidikan, termasuk undang-undangnya, demi proyek kelompok tertentu.
b. Rakyat dan anak didik akan bersikap formalistic dan munafik
B. Alasan dan akibat ketidakjujuran
1. Alasan
a. Alasan ketidak jujuran dalam bidang politik tentau saja keserakahan pada kekuasaan. Orang terdorong untuk selalu menambah dan mempertahankan kekuasaannya apapun teruhannya, dengan cara menghalalkan segala cara. Rakyat melakukan ketidakjujuran demi rasa aman.
b. Alasan ketidakjujuran di bidang ekonomi adalah keserakahan pada harta, khususnya pada uang. Uang menjadi dewa baru bagi manusia zaman ini, yang sudah hanyut dalam budaya konsumerisme dan hedonisme. Bahkan dengan uang orang dapat membeli kejujuran. Rakyat kecil terpaksa melakukan ketidak jujuran untuk mempertahankan hidup.
c. Alasan ketidakjujuran di bidang budaya seperti harmoni palsu. Orang bersopan santun secara formal dan munafik demi harmoni palsu.
2. Akibat
a. bagi para pelaku
· hidup berkelimpahan tapi belum tentu bahagia
· hati nurani tidak berfungsi
· kemerosotan moral
· penderitaan batin
b. bagi masyarakat luas
· ketidakjujuran merupakan salah satu akar berbagai krisis multi dimensi yang dialami Negara kita. Karena ketidakjujuran (dan ketidakadilan), kita mengalami krisis di bidang politik / hokum, ekonomi, linkungan hidup, budaya dsb.
C. Arti dan makna memperjuangkan kejujuran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ditulis, jujur berarti tidak curang dan tidak berbohong. Jujur juga kerap diartikan satunya kata dengan perbuatan. Apa yang ada dalam hati sama dengan apa yang diucapkan.
1. Kejujuran bisa menjadi modal baik untuk perkembangan pribadi maupun kemajuan kelompok. Orang yang jujur sanggup menerima kenyataan pada dirinya, pada orang lain, kelompok.
2. Kejujuran menimbulkan kepercayaan, yang menjadi landasan dari pergaulan dan hidup bersama! Tanpa kejujuran orang tidak dapat bergaul dan hidup secara wajar.
3. Kejujuran mampu memecahkan banyak persoalan, baik pribadi, kelompok, masyarakat dan negara. Kalau kita berpolitik secara jujur, membangun hidup ekonomi secara jujur, berbudaya jujur, maka krisis multi dimensi dapat teratasi.
D. Memperjuangkan Kejujuran
1. Menjadikan kejujuran sebagai gerakan moral, artinya kejujuran adalah suatu sikap yang tidak bisa diselelsaikan dalam waktu yang singkat, maka diperlukan suatu proses yang dinamis, gampang menyesuaikan diri, teruka merangkul siapa saja, seperti gerakan Kerajaan Allah yang dipelopori Yesus sendiri. Gerakan moral ini bukan gerakan khusus Gereja Katolik.
2. Gerakan moral jangan sekedar menjadi gerakan rohani, walaupun hal – hal rohaniah juga sangat dibutuhkan. Gerakan ini harus bermuara pada aksi untuk pembaran dan pembangunan masyarakat yang sejahtera dan adil.
3. gerakan moral hendaknya mulai bertumbuh dan menguat dalam basis-basis umat. Ia hendaknya mulai bertumbuh dari akar rumput, semakin lama semakin menyebar dan meluas.
4. pendekatan yang dipakai hendaklah pendekatan proses yang komunikatif, metode informasi, instruksi dan pengarahan tidak cukup efektif untuk menghasilkan suatu gerakan. Suatu gerakan haya bisa terjadi kalau orang menyadari bahwa ada situasi yang memprihatinkan.
5. Gerakan moral harus dimulai dari dalam diri kelompok sendiri. Jangan menunggu. Kita sendiri harus mulai dengan pola hidup alternatif yang mempunyai daya pikat, dalam hal ini hidup jujur apapun tantangannya.
Evaluasi
- Mengapa di negara Indonesia masih terjadi ketidakjujuran dalam masyarakat?
- Apa akibat langsung dari ketidakjujuran
- Apa arti dan makna dari kejuuran itu?
- Jelaskan langkah-langkah di dalam memperjuangkan kejujuran!
No comments:
Post a Comment