Bab 3 : Beriman Kristiani
Menjadi Katolik
Menjadi
katolik artinya menerima dengan iman, wahyu Tuhan dan undangan dalam
persatuan dengan-Nya. Sebagai murid Kristus, kita tidak hanya mengikuti
sebuah buku, tetapi Seorang Pribadi Yesus Kristus sendiri, itulah
sebabanya kita disebut sebagai “Christ-ian” atau
Kristiani/Kristen. Pribadi yang kita ikuti dan kita jadikan pusat dalam
hidup kita ini, adalah Pribadi yang mengasihi kita. Karena kasih-Nya
yang sempurna inilah, Kristus ingin terus tinggal di tengah kita dan
bersekutu/bersatu dengan kita. Sebab kasih selalu menginginkan
kebersamaan. Kristus menghendaki kebersamaan dan persekutuan antara kita
dengan Dia, atas dasar kasih dan kebenaran, sebab Ia Allah yang adalah
Sang Kasih (1 Yoh 4:8) dan Kebenaran (Yoh 14:6). Maka menjadi Katolik
adalah menjadi seorang Kristiani sebab seorang Kristiani sudah
seharusnya menerima segala yang diwahyukan Allah di dalam Kristus.
Iman
Iman
menurut Konsili Vatikan II, Katekismus, dan pengajaran Paus Yohanes
Paulus II adalah iman yang terdiri dari dua unsur, yaitu :
1. Unsur
pribadi, yaitu percaya kepada Allah, akan segala kasih dan
kebijaksanaan-Nya, sehingga kita mau menyerahkan diri kita tanpa syarat
kepada-Nya.
2. Unsur obyektif, yaitu kita percaya akan isi wahyu yang diberikan Tuhan, memegangnya sebagai sesuatu yang ilahi.
Dengan demikian, iman dapat digambarkan dengan perkataan ini: Kalau
Tuhan yang saya percayai sebagai Pribadi yang baik, penug cinta kasih
dan bijaksana, telah mewahyukan sesuatu kepada saya, maka atas hormat
dan kasih kepada-Nya, saya mau menerima apa yang diwahyukan-Nya itu.
Saat
kita percaya dan menerima, mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat,
maka saat itu juga pemeteraian oleh Tuhan Yesus dan sekaligus yang
diartikan sebagai Baptisan Roh terjadi atas kita terjadi. (Ef. 1:13)
Keselamatan
adalah karena kasih karunia Allah kepada manusia. Allah memberikan
anugerah keselamatan kepada manusia karena Allah tahu, tanpa
kemurahan-Nya manusia tidak akan bisa selamat karena dosa tetapi Allah
sangat mengasihi manusia (Yoh. 3:16) Allah mau kita bisa hidup
bersama-Nya, dan barang siapa yan mau percaya beroleh hidup kekal, dan
takkan binasa.
Kasih Karunia
Anugerah
atau hadiah itu Cuma Cuma diberikan dari yan atas kepada yang dibawah,
yang sesungguhnya mereka tidak layak menerimanya. Demikian juga dari
Tuhan kepada kita manusia, yang tidak layak menerima kebaikan Allah.
Kasih karunia merupakan sarana Allah dalam :
1. Penyelamatan manusia berdosa
2. Persekutuan-Nya dengan manusia berdosa
3. Perdamaian antara Allah dengan manusia berdosa
Allah
menyatakan dengan tegas bahwa keselamatan yang kita peroleh adalah
anugerah Allah murni dan mutlak. Kalau masih ada unsur perbuatan
manusia, itu artinya bukan lagi anugerah atau kasih karunia . sampai
kapanpun, Allah akan tetap menyertai dan menyapa manusia. Pernyataan
diri Allah kepada manusia disebut wahyu, sedangkan tanggapan manusia terhadap wahyu disebut iman.
Bila wahyu Tuhan tidak ditanggapi oleh manusia, maka tidak ada artinya.
Sebaliknya, manusia tidak mungkin beriman tanpa perwahyuan dari Allah.
Makna Beriman
1. Beriman tidak hanya sekedar tahu atau percaya, melainkan berani melakukan apa yang diketahuinya dan dipercayainya.
2. Beriman kepada Allah berarti menyerahkan diri secara total kepada kehendak Allah
3. Penyerahan
diri secara total muncul berdasarkan keyakinan bahwa Allah pasti
memberikan dan melakukan yang terbaik bagi manusia. Yang dikehendaki
Allah semata-mata adalah kebahagiaan dan keselamatan manusia.
4. Sikap
penyerahan diri secara total tersebut memungkinkan manusia tidak tawar
menawar apalagi memaksakan kehendaknya, tidak ragu-ragu
Manfaat beriman bagi
manusia antara lain: tidak was-was atau khawatir akan hidup yang sedang
dijalani, dekat dengan Allah sehingga merasa bahagia, damai, aman,
tenang, dan optimis dalam menata hidup. Dengan beriman, kita juga
memiliki kekuatan dan keberanian dalam menghadapi masalah-masalah dalam
hidupnya. Berikut ini adalah tokoh beriman yang ada dalam alkitab:
1. Abraham
: Ia berani meninggalkan tanah airnya dan bersama seluruh keluarganya
berjalan menuju tanah terjanji, tanah Kanaan.
2. Daud
: Walaupun dipandang kecil, namun ia memiliki iman yang kuat sehingga
dapat mengalahkan Gliat yang jauh lebih besar dan kuat.
3. Bunda
Maria : Walaupun ia menanggung banyak resiko, ia pasrah
dengan sepenuhnya hati kepada kehendak dan rencana Allah.
4. Yesus
Kristus : Ia tetap setia pada kehendak Allah walaupun harus
menanggung resiko sengsara dan kematia di kayu salib.
Aspek dalam beriman:
1. Iman adalah rahmat
2. Iman adalah anugerah
3. Iman itu personal
4. Beriman itu proses
5. Iman berkembang dalam kebersamaan dengan orang lain.
Iman
yang mendalam harus tampak dalam perbuatan. Hidup beriman mendalam oleh
Rasul Yakobus disebut sebagai hidup beriman dalam kesatuan antara
ibadah dan perbuatan (Yak. 1:26). Menurut Rasul Yakobus, hubungan dengan
Allah harus menjadi nyata dalam hubungan dengan sesama (Yak 1:19-21).
Hal itu juga telah ditegaskan oleh Yesus, “Bukan setiap orang berseru :
Tuhan, Tuhan! Akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku di surga.” (Mat 7:21).
No comments:
Post a Comment