Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Friday, November 29, 2019

BERIMAN KRISTIANI - MENJADI KATOLIK 9 - 3

Bab 3 : Beriman Kristiani
Menjadi Katolik
Menjadi katolik artinya menerima dengan iman, wahyu Tuhan dan undangan dalam persatuan dengan-Nya. Sebagai murid Kristus, kita tidak hanya mengikuti sebuah buku, tetapi Seorang Pribadi  Yesus Kristus sendiri, itulah sebabanya kita disebut sebagai “Christ-ian” atau Kristiani/Kristen. Pribadi yang kita ikuti dan kita jadikan pusat dalam hidup kita ini, adalah Pribadi yang mengasihi kita. Karena kasih-Nya yang sempurna inilah, Kristus ingin terus tinggal di tengah kita dan bersekutu/bersatu dengan kita. Sebab kasih selalu menginginkan kebersamaan. Kristus menghendaki kebersamaan dan persekutuan antara kita dengan Dia, atas dasar kasih dan kebenaran, sebab Ia Allah yang adalah Sang Kasih (1 Yoh 4:8) dan Kebenaran (Yoh 14:6). Maka menjadi Katolik adalah menjadi seorang Kristiani sebab seorang Kristiani sudah seharusnya menerima segala yang diwahyukan Allah di dalam Kristus.
Iman
Iman menurut Konsili Vatikan II, Katekismus, dan pengajaran Paus Yohanes Paulus II adalah iman yang terdiri dari dua unsur, yaitu :
      1.       Unsur pribadi, yaitu percaya kepada Allah, akan segala kasih dan kebijaksanaan-Nya, sehingga kita mau menyerahkan diri kita tanpa syarat kepada-Nya.
      2.      Unsur obyektif, yaitu kita percaya akan isi wahyu yang diberikan Tuhan, memegangnya sebagai sesuatu yang ilahi.
Dengan demikian, iman dapat digambarkan dengan perkataan ini: Kalau Tuhan yang saya percayai sebagai Pribadi yang baik, penug cinta kasih dan bijaksana, telah mewahyukan sesuatu kepada saya, maka atas hormat dan kasih kepada-Nya, saya mau menerima apa yang diwahyukan-Nya itu.
Saat kita percaya dan menerima, mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka saat itu juga pemeteraian oleh Tuhan Yesus dan sekaligus yang diartikan sebagai Baptisan Roh terjadi atas kita terjadi. (Ef. 1:13)
Keselamatan adalah karena kasih karunia Allah kepada manusia. Allah memberikan anugerah keselamatan kepada manusia karena Allah tahu, tanpa kemurahan-Nya manusia tidak akan bisa selamat karena dosa tetapi Allah sangat mengasihi manusia (Yoh. 3:16) Allah mau kita bisa hidup bersama-Nya, dan barang siapa yan mau percaya beroleh hidup kekal, dan takkan binasa.
Kasih Karunia
 Anugerah atau hadiah itu Cuma Cuma diberikan dari yan atas kepada yang dibawah, yang sesungguhnya mereka tidak layak menerimanya. Demikian juga dari Tuhan kepada kita manusia, yang tidak layak menerima kebaikan Allah. Kasih karunia merupakan sarana Allah dalam :
      1.       Penyelamatan manusia berdosa
      2.      Persekutuan-Nya dengan manusia berdosa
      3.      Perdamaian antara Allah dengan manusia berdosa
Allah menyatakan dengan tegas bahwa keselamatan yang kita peroleh adalah anugerah Allah murni dan mutlak. Kalau masih ada unsur perbuatan manusia, itu artinya bukan lagi anugerah atau kasih karunia . sampai kapanpun, Allah akan tetap menyertai dan menyapa manusia. Pernyataan diri Allah kepada manusia disebut wahyu, sedangkan tanggapan manusia terhadap wahyu disebut iman. Bila wahyu Tuhan tidak ditanggapi oleh manusia, maka tidak ada artinya. Sebaliknya, manusia tidak mungkin beriman tanpa perwahyuan dari Allah.
Makna Beriman
1.       Beriman tidak hanya sekedar tahu atau percaya, melainkan berani melakukan apa yang diketahuinya dan dipercayainya.
2.      Beriman kepada Allah berarti menyerahkan diri secara total kepada kehendak Allah
3.      Penyerahan diri secara total muncul berdasarkan keyakinan bahwa Allah pasti memberikan dan melakukan yang terbaik bagi manusia. Yang dikehendaki Allah semata-mata adalah kebahagiaan dan keselamatan manusia.
4.      Sikap penyerahan diri secara total tersebut memungkinkan manusia tidak tawar menawar apalagi memaksakan kehendaknya, tidak ragu-ragu
Manfaat beriman bagi manusia antara lain: tidak was-was atau khawatir akan hidup yang sedang dijalani, dekat dengan Allah sehingga merasa bahagia, damai, aman, tenang, dan optimis dalam menata hidup. Dengan beriman, kita juga memiliki kekuatan dan keberanian dalam menghadapi masalah-masalah dalam hidupnya. Berikut ini adalah tokoh beriman yang ada dalam alkitab:
      1.       Abraham                   : Ia berani meninggalkan tanah airnya dan bersama seluruh keluarganya berjalan menuju tanah terjanji, tanah Kanaan.
      2.      Daud                          : Walaupun dipandang kecil, namun ia memiliki iman yang kuat sehingga dapat mengalahkan Gliat yang jauh lebih besar dan kuat.
      3.      Bunda Maria             : Walaupun ia menanggung banyak resiko, ia pasrah dengan sepenuhnya hati kepada kehendak dan rencana Allah.
      4.      Yesus Kristus            : Ia tetap setia pada kehendak Allah walaupun harus menanggung resiko sengsara dan kematia di kayu salib.
Aspek dalam beriman:
      1.       Iman adalah rahmat
      2.      Iman adalah anugerah
      3.      Iman itu personal
      4.      Beriman itu proses
      5.      Iman berkembang dalam kebersamaan dengan orang lain.
Iman yang mendalam harus tampak dalam perbuatan. Hidup beriman mendalam oleh Rasul Yakobus disebut sebagai hidup beriman dalam kesatuan antara ibadah dan perbuatan (Yak. 1:26). Menurut Rasul Yakobus, hubungan dengan Allah harus menjadi nyata dalam hubungan dengan sesama (Yak 1:19-21). Hal itu juga telah ditegaskan oleh Yesus, “Bukan setiap orang berseru : Tuhan, Tuhan! Akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.” (Mat 7:21).

No comments:

Post a Comment