1.9.Bersyukur atas sakramen inisiasi dalam hidup menggereja.
2.9.Bertanggung jawab atas panggilan dan perutusan anggota Gereja sebagai kon-sekuensi menerima sakramen inisiasi.
3.9.Memahami ajaran Gereja tentang makna dan konsekuensi sakramen inisisasi dalam hidup menggereja.
4.9.Melakukan aktivitas (misalnya mempraktikkan/mendramatisasikan/membuat produk) yang berkaitan dengan tata cara penerimaan sakramen inisiasi.
PENGANTAR: SAKRAMEN
Gereja merupakan sarana untuk mengomunikasikan rahmat Allah bagi umat beriman yang menerimanya.
Istilah "Gereja" dapat diartikan sebagai
- persekutuan orang beriman yang percaya kepada Kristus.
- tempat ibadah/bangunan untuk ibadah orang Kristiani.
Menurut ajaran Gereja, Lumen Gentium art. 1, Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat (LG1).
Tujuan utama Gereja ialah menjadi sakramen persatuan manusia dengan Allah secara mendalam.(KGK 775).
Dalam Katekismus Gereja Katolik no. 776 dinyatakan bahwa sebagai sakramen, Gereja adalah alat Kristus.
Menurut ajaran Gereja Lumen Gentium art. 9, 48 dan 45 Gereja di dalam tangan Tuhan adalah alat penyelamatan semua orang (LG 9), sakramen keselamatan bagi semua orang (LG 48), yang oleh Kristus menyatakan cinta Allah kepada manusia sekaligus melaksanakannya (GS 45,1).
Dalam Gereja Katolik dikenal 7 (tujuh) sakramen yakni sakramen baptis, ekaristi, penguatan (yang dimasukkan dalam sakramen inisiasi), kemudian sakramen tobat dan pengurapan orang sakit (dikelompokkan menjadi sakramen penyembuhan), dan sakramen imamat dan perkawinan (sakramen perutusan).
Membaptis berasal dari bahasa Yunani "baptizo" yang berarti pembasuhan atau pencucian.
Membaptis berarti membenamkan calon ke dalam air atau menuangkan air ke atas kepala sambil mengucap atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Sakramen baptis merupakan sakramen dasar bagi orang Kristiani.
Dengan dibaptis berarti orang bergabung menjadi anggota Gereja.
Setelah kebangkitan, Yesus memberikan tugas perutusan kepada para rasul untuk membaptis (Mat 28:19). Maka sejak Pentakosta Gereja melayani Sakramen pembaptisan kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus.
Ada beberapa istilah yang kita jumpai untuk mempelajari sakramen baptis, yakni:
- Katekumen (calon baptis)
- katekis (guru pengajar agama dalam gereja)
- katekese (bahan ajaran/pewartaan tentang Yesus Kristus)
- Katekismus (kamus/buku yang mencakup materi pewartaan Yesus Kristus)
1) Baptisan dewasa
2) Baptisan bayi
Dalam Gereja Katolik, secara umum yang lazim dipergunakan dalam pembaptisan adalah dengan menuangkan air ke dahi orang yang dibaptis.
Lambang yang dipergunakan dalam sakramen baptis antara lain:
- Air yang berarti membersihkan dari dosa-dosa.
- Lilin yang melambangkan cahaya Kristus sebagai penerang dalam kehidupan, karena kita adalah anak terang Kristus (Ef 5:8).
- Kain Putih yang melambangkan kita “mengenakan Kristus” artinya bahwa sesudah dibaptis kita mengandalkan kekuatan Kristus dalam menjalani hidup.
Dalam proses pembaptisan dewasa ada tahapan-tahapan yang harus dilalui yakni:
a) Masa Prakatekumenat yang diakhiri dengan upacara tahap pertama: pelantikan menjadi katekumen;
b) Masa Katekumenat yang diakhiri dengan upacara tahap kedua: Upacara pengukuhan Katekumenat terpilih;
c) Masa persiapan terakhir yang diakhiri dengan tahap ketiga Upacara penerimaan sakramen baptis;
d) Masa mistagogi, yaitu masa pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen baptis.
Menurut Kitab Hukum Kanonik (KHK Kan 872), hendaknya calon baptis didampingi oleh wali baptis, yang bertugas untuk mendampingi calon baptis dewasa dalam inisiasi kristiani, dan bersama orang tua calon baptis bayi untuk dibaptis, dan juga mengusahakan agar yang dibaptis hidup secara kristiani yang sesuai dengan baptisnya serta memenuhi dengan setia kewajiban-kewajiban yang melekat pada baptis itu
MAKNA SAKRAMEN BAPTIS BERDASARKAN KITAB SUCI
Baca Kis 2:37-47
- Seseorang yang ingin menjadi murid Kristus, syarat utamanya adalah harus percaya atau beriman kepada Yesus Kristus.
- Percaya, terlebih beriman tidak berarti hanya sekedar mengetahui, melainkan percaya dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya dan berupaya untuk mewujudkan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Buah/rahmat dari sakramen Baptis:
1) Menghapuskan dari segala dosa
2) Dilahirkan kembali menjadi anak Allah
3) Mendapat rahmat pengudusan dan pembenaran yang mempersatukan seseorang dengan Kristus dan Gereja-Nya
4) Ikut ambil bagian dari tugas Gereja
5) Dimateraikan yang menandakan menjadi milik Kristus selama-lamanya.
No comments:
Post a Comment