Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Monday, May 31, 2021

VIii Ciri Gereja Paguyuban

 Kompetensi Dasar

1.6 Menghayati makna Gereja sebagai Paguyuban umat beriman.
2.6 Bertanggung jawab mengembangkan kehidupan agar Gereja makin dirasakan sebagai Paguyuban umat beriman.
3.6 Menggali informasi penghayatan umat tentang makna Gereja sebagai Paguyuban umat beriman.
4.6 Melakukan aktivitas berkaitan dengan makna Gereja sebagai paguyuban umat beriman.

Pokok Bahasan
1. Jemaat Perdana: cikal bakal berdirinya Gereja
2. Ciri-ciri Gereja: satu, kudus, katolik dan apostolik
3. Usaha untuk mewujudkan ciri-ciri Gereja

--

RANGKUMAN MATERI


Cikal bakal Gereja adalah Jemaat Perdana atau jemaat para rasul.

Kebiasaan hidup dari Gereja Perdana sebagai persekutuan sampai sekarang masih dipelihara dan dilanjutkan oleh Gereja.

Kekhasan hidup Jemaat Perdana adalah: bertekun dalam ajaran para rasul, berkumpul memecahkan roti dan berdoa, saling memerhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup, memuji Allah. 

Gereja Katolik masih senantiasa bertekun dalam pengajaran para rasul dengan memelihara dan tetap berpegang pada tradisi Gereja.

Gereja masih memerhatikan anggotanya dalam berbagai karya sosial untuk memerhatikan kebutuhan hidup jemaatnya → melalui sakramen-sakramen berusaha untuk senantia samenjaga kekudusan jemaatnya, agar jemaat selalu memuji dan memuliakan Allah.

Dalam doa syahadat Katolik, kita mengenal dan mengamini akan ciri-ciri Gereja, yaitu: 
Gereja yang Satu
Gereja yang Kudus
Gereja yang Katolik
Gereja yang Apostolik



GEREJA YANG SATU
Tampak dalam satu Injil, satu Baptisan, dan satu jabatan yang dikaruniakan kepada Petrus dan kedua belas Rasul.

Kesatuan Gereja → lahir dari persekutuan dalam persaudaraan baik dalam pengungkapan iman liturgis dan kateketis maupun dalam perwujudan persekutuan dalam organisasi atau penampilan dalam masyarakat.

Menurut KGK, Gereja itu satu karena:
  * asal dari Gereja itu sendiri
  * pendiri Gereja itu sendiri
  * menurut jiwanya


GEREJA YANG KUDUS
Gereja menjadi perwujudan kehendak Allah yang mahakudus untuk bersatu dengan manusia dan mempersatukan manusia dalam kekudusannya.

Gereja itu kudus, karena:
  * sumber dari mana ia berasal adalah kudus
  * tujuan ke mana ia diarahkan adalah menuju kekudusan
  * jiwa dari Gereja itu sendiri adalah kudus
  * unsur-unsur ilahi yang otentik di dalamnya adalah kudus
  * anggotanya adalah kudus


GEREJA YANG KATOLIK
Gereja diperuntukkan bagi semua manusia dari segala bangsa, tempat dan zaman. 

“katolik” → memiliki arti umum, universal, meresapi segala-galanya.

Kekatolikan Gereja antara lain tampak dalam:
  * rahmat dan keselamatan yang ditawarkan
  * iman dan ajaran Gereja yang bersifat umum (dapat diterima dan dihayati siapa pun)


GEREJA YANG APOSTOLIK
Gereja dibangun atas dasar para rasul dengan Kristus sebagai Batu Penjuru.

Gereja berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman mereka.

Gereja bersifat apostolik → Gereja mengakui sama dengan Gereja Perdana, yakni Gereja Para Rasul. 

Gereja disebut Apostolik karena Gereja berhubungan dengan para rasul yang diutus Kristus. Hubungan itu tampak dalam:
  * Fungsi dan kuasa hierarki dari para rasul
  * ajaran-ajaran Gereja diturunkan dan berasal dari kesaksian para rasul
  * Ibadat dan struktur Gereja pada dasarnya berasal dari para rasul



Sifat atau ciri Gereja yang satu, kudus, Katolik dan Apostolik akan tetap berjalan seterusnya apabila semua komponen dalam Gereja turut mengusahakan agar semuanya senantiasa diwujudkan dalam berbagai usaha/kegiatan nyata yang diikuti oleh semua manusia


Berbagai usaha untuk mewujudkan ciri-ciri Gereja
Mewujudkan Kesatuan Gereja
- memperkuat persatuan ke dalam:
- aktif dalam kehidupan Gereja
- setia dan taat pada persekutuan umat, termasuk hierarki

menggalang persatuan antar Gereja:
- lebih bersifat jujur dan terbuka satu sama lain
- lebih melihat kesamaan daripada perbedaan
- mengadakan berbagai kegiatan sosial maupun peribadatan bersama


Mewujudkan kekudusan Gereja
- Saling memberi kesaksian hidup sebagai putera/i Allah
- memperkenalkan anggota-anggota Gereja yang hidup secara heroik untuk mencapai kekudusan
- merenungkan dan mendalami Kitab Suci khususnya ajaran dan hidup Yesus yang merupakan pedoman hidup kita

Mewujudkan kekatolikan Gereja:
- terbuka dan menghargai kebudayaan, adat istiadat dan bahkan agama bangsa manapun
- bekerja sama dengan pihak mana saja yang berkehendak baik dalam mewujudkan nilai-nilai yang luhur di dunia ini 
- berusaha untuk memprakarsai dan mewujudkan suatu kehidupan di dunia yang baik untuk seluruh umat manusia

Mewujudkan keapostolikan Gereja :
- setia dan mempelajari Injil yang merupakan iman Gereja para rasul
- Menafsirkan dan mengevaluasi situasi konkret dengan didasarkan atas iman Gereja para rasul
- setia dan royal kepada hierarki sebagai pengganti para rasul

No comments:

Post a Comment