Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Monday, May 31, 2021

VIII SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

Makna Sakit / Menderita Penyakit
Setiap orang pasti pernah mengalami sakit, meskipun berbeda-beda sakit yang diderita. 

Dalam menyikapi sakit yang dideritanya:
- ada yang menyikapinya secara positif, dengan menyesali tindakan sebelumnya yang menyebabkan sakit, banyak berdoa, dan berserah diri kepada Tuhan
- ada pula yang menyikapi secara negatif dengan terus-menerus mengeluh, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, merasa ditinggalkan sanak keluarga, dan takut mati

Apa pun sikap yang dimiliki oleh orang yang sakit, pada dasarnya mereka sangat membutuhkan dukungan dan motivasi dari orang lain untuk kesembuhannya.

Gereja senantiasa memperhatikan orang yang sakit, yaitu dengan memberikan pendampingan kepadanya melalui pemberian Sakramen Pengurapan Orang Sakit.

Sakramen Pengurapan Orang Sakit
- diberikan kepada orang beriman yang merasa mulai menghadapi bahaya maut karena sakitnya atau karena lanjut usia atau orang yang menghadapi operasi besar.
- dapat diterima seseorang lebih dari satu kali.


Dasar Alkitab Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Yak 5: 13-16
- doa (resmi Gereja) menjadi hal yang sangat penting karena dibawakan oleh para penatua jemaat
- selain doa resmi, dilakukan juga pengolesan dengan minyak dalam nama Tuhan
- kita percaya bahwa melalui doa Allah akan menyelamatkan orang sakit dan membangunkan dia serta mengampuni segala dosa-dosanya


Ajaran Gereja tentang Sakramen Pengurapan orang Sakit
Lumen Gentium art 11
Melalui perminyakan suci dan doa para imam, seluruh Gereja menyerahkan orang sakit kepada Tuhan, yang bersengsara dan telah dimuliakan, supaya Ia menyembuhkan dan menyelamatkan mereka; bahkan Gereja mendorong mereka untuk secara bebas menggabungkan diri dengan sengsara dan wafat Kristus dan dengan demikian memberikan sumbangan kepada umat Allah

Makna yang terkandung dalam Lumen Gentium art 11:
melalui sakramen pengurapan orang sakit, seseorang dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit dengan mulia yang menjadi sumber pengharapan dan kekuatan bagi si sakit

Sakramen Pengurapan Orang Sakit hanya boleh diberikan oleh imam atau uskup dengan mengoleskan minyak orang sakit (OI: oleum infirmorum) di dahi dan tangan si sakit sambil mengucapkan “semoga karena pengurapan suci ini, Allah yang Maharahim menolong saudara dengan rahmat Roh Kudus. Semoga Tuhan membebaskan saudara dari dosa san membangunkan saudara di dalam rahmat-Nya".

Dalam menerimakan Sakramen Pengurapan Orang Sakit dapat dilakukan di gereja, di rumah, atau di rumah sakit.

Simbol pokok yang harus kelihatan dalam sakramen ini adalah 
- uskup/imam yang meletakkan tangan ke atas orang sakit sambil berdoa bagi si sakit
- pengurapan dengan minyak.

Urutan perayaan sakramen ini adalah:
- jika masih memungkinkan, sangat baik jika pemberian sakramen ini didahului dengan penerimaan Sakramen Tobat
- Uskup/ Imam meletakkan tangan ke atas orang sakit sambil berdoa bagi si sakit.
- Pengurapan dengan minyak
- Jika memungkinkan juga dapat dilanjutkan dengan penerimaan komuni.

Dalam pelaksanaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, paling tidak ada tiga unsur pelakunya:
- Imam: pemimpin upacara yang menerimakan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, yang tidak dapat diwakili oleh orang yang tidak ditahbiskan.
- Si sakit: orang yang menderita sakit berat dan sudah dibaptis. Ia akan mendapat penghiburan dan kekuatan dari doa-doa Gereja serta rahmat Tuhan.
- Jemaat: keluarga si sakit beserta umat lingkungan setempat yang menjadi pendukung si sakit untuk menerima rahmat Tuhan. 

Makna dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit
- menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si penderita mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan akibat sakitnya.
- mengajak si sakit untuk mempersatukan penderitaan yang dialaminya dengan penderitaan Yesus Kristus.
- menganugerahkan rahmat Gerejani, keikutsertaan dalam penderitaan dan sengsara Kristus menyucikan dirinya.
- menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa.


Rahmat yang diterima dari sakramen pengurapan orang sakit:
- menganugerahkan Roh Kudus yang menjadikan si penerima mempunyai kekuatan, ketenangan dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan
- menganugerahkan rahmat Gerejani
- mengajak penderita untuk mempersatukan penderitaannya dengan penderitaan Yesus
- Menyiapkan agar bila penerimanya meninggal ia layak menghadap Bapa

No comments:

Post a Comment