Kompetensi Dasar
1.6 Bersyukur atas kehadiran Gereja sebagai paguyuban umat beriman.
2.6 Peduli terhadap kegiatan Gereja sebagai paguyuban umat beriman.
3.6 Memahami makna Gereja sebagai paguyuban umat beriman.
4.6 Melakukan aktivitas berkaitan dengan makna Gereja sebagai paguyuban umat beriman.
Pokok Bahasan:
- Ciri-ciri perkumpulan yang disebut sebagai persekutuan (communio)
- Gereja sebagai suatu persekutuan / paguyuban umat Allah
- Keanggotaan dalam Gereja
Rangkuman Materi
Ciri perkumpulan yang disebut sebagai Persekutuan (communio)
- Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai banyak kelompok atau perkumpulan.
- Tidak semua bentuk kelompok atau perkumpulan dapat disebut sebagai
communio/persekutuan
- Suatu kelompok atau perkumpulan akan dikatakan sebuah komunio, jika dalam kelompok
atau perkumpulan tersebut
* komunikasi dan interaksi berlangsung terus-menerus
* saling memperhatikan, saling memiliki, memberi, mendukung, menasihati,
mengingatkan, mengembangkan, melayani
* berusaha agar kebersamaan tersebut terus-menerus terjaga keutuhannya demi
kebahagiaan bersama
Gereja sebagai Sebuah Persekutuan/Paguyuban Umat Allah
- Model orang-orang yang berkumpul untuk membentuk persekutuan (communio) bisa kita
lihat dalam kehidupan para murid Yesus, sebagaimana dikisahkan dalam Kis 2: 41-47.
- Persekutuan para murid Kristus ini sering disebut sebagai Gereja Perdana.
- Gereja Perdana adalah cikal bakal Gereja yang hingga kini memiliki berbagai unsur
keanggotaan Gereja.
- Ciri hidup Jemaat perdana:
* Memiliki iman yang sama kepada Kristus
* Menjalankan cara hidup yang sesuai dengan kehendak Kristus
* Mereka selalu hidup dalam persekutuan dengan bertekun dalam pengajaran para rasul
* Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa bersama
* Segala kepunyaan mereka adalah milik bersama
* Satu sama lain saling melayani dan berkurban
* Selalu hidup dengan gembira dan tulus hati
- Santo Paulus kepada jemaat di Galatia → “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau
orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan,
karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus” (Gal 3:27-28).
- Sebagai suatu paguyuban, Gereja memiliki banyak anggota tetapi satu tubuh; oleh karena
itu bila ada satu orang menderita semua orang ikut menderita atau bila satu anggota
dihormati semua anggota ikut bergembira.
- Kesatuan tubuh tidak menghapus perbedaan anggota dan tugas.
- Walaupun mereka satu tubuh, tetapi di dalam setiap anggota itu memiliki peran dan tugas
masing-masing yang berbeda satu sama lain.
- Dalam ajaran Gereja Lumen Gentium dikatakan: “Dalam Tubuh itu hidup
Kristus dicurahkan ke dalam umat beriman. Melalui sakrame-sakramen mereka itu
secara rahasia namun nyata dipersatukan dengan Kristus yang telah menderita dan
dimuliakan”
- Artinya: orang beriman yang menjawab sabda Allah dan menjadi anggota Tubuh Kristus
dipersatukan secara erat dengan Kristus.
Keanggotaan Gereja
- Anggota Gereja dengan berbagai tugas dan peran masing-masing, antara lain:
1) Kaum Klerus/Tahbisan yang terdiri dari episkopat (uskup), presbiterat (imam), dan
diakonat (diakon).
Tugas utama mereka adalah pelayanan rohani dan menguduskan Gereja melalui
perayaan-perayaan sakramen.
2) Kaum Hidup Bakti/biarawan-biarawati yang terdiri dari tarekat religius dan tarekat
sekular.
Mereka membaktikan diri untuk mewartakan kabar gembira dalam pelayanan
pendidikan, medis, rumah-rumah retret, dan lain-lain.
3) Kaum Awam
Mengemban tugas perutusan dalam Gereja dan dunia sesuai kehendak Allah yakni
mengelola tata dunia dengan nilai Kristiani.
Di antara kaum awam ada yang menikah dan ada yang tidak menikah (selibat).
No comments:
Post a Comment