Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Monday, May 31, 2021

XI SMAK GEREJA DAN DUNIA : MASALAH DIHADAPI DUNIA

 Kompetensi Dasar

1.5.   Bersyukur atas hubungan Gereja dengan dunia sehingga dapat terlibat 
         dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.
2.5.  Bekerja sama mengembangkan keterlibatan Gereja dalam kegembiraan dan 
         keprihatinan dunia.
3.5.  Memahami hubungan Gereja dengan dunia agar dapat terlibat 
         dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.
4.5.  Melakukan aktivitas tentang hubungan Gereja dengan dunia 
         agar dapat terlibat dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia.


Sekilas Label
Acapkali muncul pertanyaan seputar sikap Gereja menghadapi keadaan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik dalam hidup sehari-hari. Bagaimanakah Gereja menyikapi umat yang hidup melarat, tidak cukup makan dan minum, tidak bisa bayar uang obat, tidak bisa mengecapi pendidikan dasar? Apakah Gereja hanya meminta mereka untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan supaya Dia menolong untuk menghadapi masalah-masalah yang sedang dihadapi di dunia ini? , Disamping memohon kepada Tuhan dengan tekun, Gereja juga mengambil sejumlah tindakan nyata untuk mengeluarkan mereka dari kungkungan sosial yang menyengsarakan, menyakitkan, dan menekan lahir dan batin.

Konsili Vatikan II merupakan tonggak pembaharuan hidup Gereja Katolik secara menyeluruh. Gaudium et Spes menaruh keprihatinan secara luas pada tema hubungan Gereja dan Dunia modern. Ada kesadaran kokoh dalam Gereja untuk berubah seiring dengan perubahan kehidupan manusia modern. Hal-hal yang disentuh oleh GS berkisar tentang kemajuan manusia di dunia modern. Selain menyoroti masalah jurang yang tetap lebar antara si kaya dan si miskin, hubungan Gereja dan dunia dibahas secara lebih gamblang. Sebagai contoh menyentuh nilai hubungan timbal balik antara Gereja dan dunia pada beberapa masalah mendesak, seperti; perkawinan, keluarga, kebudayaan, pendidikan kristiani; kehidupan sosial-ekonomi, perdamaian dan persatuan bangsa-bangsa, pencegahan perang serta kerja sama internasional. Konsili menegaskan bahwa kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusia-manusia zaman ini, terutama kaum miskin dan yang menderita, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga (GS art.1).

Dalam topik ini, kita akan belajar untuk memahami bahwa Gereja sebagai kumpulan orang beriman yang hidup dalam dunia yang dinamis, maka Gereja pun harus bersifat dinamis pula. Dalam dinamika itu, Gereja terpanggil untuk melaksanakan dan mewujudkan amanat Yesus Kristus. Gereja (kita semua) diutus ke tengah-tengah dunia untuk membangun kehidupan manusia yang damai, adil, sejahtera serta senantiasa menjaga keutuhan alam ciptaan Tuhan.


Permasalahan-Permasalahan yang Sedang Dihadapi Dunia Saat Ini
Ada 8 persoalan sosial yang sekarang ini dihadapi oleh manusia yaitu
Hak Asasi Manusia
Hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak awal kehidupan dan merupakan anugerah Allah sehingga harus dibela dan diperjuangkan.
Yang menjadi fokus Gereja dalam persoalan Hak Asasi Manusia adalah memperjuangkan agar hak asasi manusia ditegakkan sesuai dengan hakikatnya. Perjuangan ini dilakukan melalui antara lain melarang tindakan aborsi dan mengembangkan kepedulian sosial, terutama bagi kaum KLMTD (kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel)


Ketidakadilan Gender
Pembedaan sikap yang dilakukan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu, terhadap orang atau kelompok lain karena faktor jenis kelamin. Dalam persoalan ketidakadilan gender, yang menjadi fokus Gereja adalah mengembangkan kesetaraan martabat dan derajat antara laki-laki dan perempuan.
Perjuangan ini dilakukan antara lain dengan:
a. menempatkan suami istri sebagai kepala keluarga
b. memberi peran yang lebih banyak kepada perempuan dalam Gereja


Ideologi
Ideologi adalah sekumpulan gagasan atau ide yang digunakan sebagai dasar hidup bagi seseorang atau sekelompok orang tertentu.
a. Liberalisme : ideologi yang mengagungkan kebebasan individu sebesar-besarnya
b. Komunisme : ideologi yang mencita-citakan kehidupan bersama tanpa hak pribadi
c. Monarkisme : ideologi yang menempatkan pemimpin sebagai penguasa mutlak
d. Demokrasi : ideologi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan
Yang menjadi fokus Gereja dalam persoalan ideologi adalah mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik melalui penerapan ideologi yang seimbang. Hal itu dilakukan melalui penyebarluasan pemahaman bahwa ideologi yang seimbang adalah ideologi yang dapat mengarahkan hidup pada kesejahteraan umum atau bonum commune.


Sistem Ekonomi
Pola yang dipakai seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu untuk mengatur kehidupan ekonomi di wilayahnya.
Secara umum ada 3 sistem ekonomi, yaitu:
a.Pasar bebas: memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap orang untuk menjalankan usaha.
b.Sentralistik: mewujudkan kesejahteraan melalui kepemilikan bersama atas alat produksi dan pembatasan kepemilikan pribadi.
c. Campuran: kombinasi antara 2 sistem ekonomi pasar bebas dan sentralistik. Ada dua contoh sistem dari sistem ekonomi campuran, yaitu Welfare State dan Pancasila.
d.Welfare State: warga kaya ditarik pajak tinggi untuk membantu kesejahteraan warga miskin.
e.Pancasila: sektor ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara, sedang yang lain diberikan pada swasta.
Fokus Gereja dalam persoalan Sistem Ekonomi adalah mendorong semakin banyak orang mengembangkan sistem ekonomi yang berkeadilan. Gereja selalu mengusahakan tercapainya sistem ekonoi yang berkeadilan. Menurut Gereja Katolik, sistem ekonomi yang berkeadilan adalah sistem ekonomi yang mengembangkan prinsip “solidaritas” dan “subsidiaritas” dalam kehidupan bersama.


Keutuhan Lingkungan Hidup
Keutuhan lingkungan hidup adalah keseluruhan hidup dan relas harmonis yang terjadi serta berkembang di antara manusia dan ciptaan lainnya. Keutuhan lingkungan hidup ini terancam akibat aktivitas manusia yang cenderung mengakibatkan kerusakan dan tidak memperhatikan keseimbangan alam ciptaan. Sebagai tanggapan atas persoalan yang mengancam lingkungan hidup sudah ada 3 gerakan menjaga keutuhan lingkungan hidup, misalnya:
a. etika ekologis : sikap sadar bahwa manusia merupakan sebagian kecil dari ekosistem yang bertugas mengakui dan memelihara keseluruhan ekosistem tersebut.
b. ekologi sosial : sikap mau membatasi aktivitas manusia dan menjaga keharmonisan agar tidak terjadi dominasi kekuasaan manusia terhadap alam ciptaan
c. eko-feminisme : sikap yang mewujudkan culture of caring (budaya memelihara) dalam segala aktivitas manusia.
Berkenaan dengan persoalan lingkungan hidup, fokus yang diambil Gereja adalah mengembangkan bentuk kehidupan yang berpusat pada pemeliharaan keutuhan alam ciptaan. Tindakan ini dilakukan melalui penyebaran pandangan ekopastoral serta sosialisasi dan aksi pemeliharaan keutuhan alam ciptaan, seperti Gereja Ramah Lingkungan, Silih Ekologis, Bank Sampah Gereja, dan sebagainya.


Pemanfaatan Media
Massa Media massa adalah seperangkat alat yang dipakai oleh manusia untuk menyebarkan informasi secara luas. Media massa ibarat dua sisi mata uang. Jika dimanfaatkan secara benar, hasilnya akan baik dan jika dimanfaatlam secara salah, hasilnya pun tidak kalah merusak.
Ada 4 persoalan yang ada dalam media massa, yaitu:
a. Pengaruh televisi : bobot siaran televisi semakin tidak mendalam dan hanya menekankan yang diminati saja, tanpa mempertimbangkan kualitas isi
b. Sensor : sensor kadangkala tidak didasarkan pada hukum yang adil sehingga sensor tidak sepenuhnya dapat dikatakan memadai bagi masyarakat.
c. Pornografi : tidak ada pemahaman yang sama mengenai pornografi sehingga persoalan ini tidak dapat diputuskan secara pasti
d. Tanggung jawab konsumen : tidak semua konsumen media massa dapat bertindak secara bijaksana sehingga tidak sedikit yang terjerumus pada hal-hal yang merugikan.
Terhadap persoalan media massa, Gereja memiliki pokok perhatian, yaitu mendorong umat beriman serta umat manusia untuk mengembangkan sikap yang sehat dalam pemanfaatan media massa. Tindakan ini dilakukan melalui penyampaian pesan pemanfaatan media komunikasi sosial secara sehat, terutama pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia.


Rekayasa Genetika
Rekayasa Genetika adalah proses pemuliaan makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan melalui teknologi canggih agar memiliki kualitas yang lebih baik. Beberapa contoh hasil rekayasa genetika: cairan insulin buatan (1978), tembakau, jagung dan kedelai transgenik (1983). Meskipun sudah banyak dilakukan, rekayasa genetika masih menimbulkan keraguan berkenaan dengan kemungkinan akibat yang ditimbulkan dari pemanfaatan hasil rekayasa genetika terhadap kesehatan manusia.
Berkenaan dengan persoalan Rekayasa Genetika, fokus yang diambil oleh Gereja adalah memberikan pemahaman agar seluruh umat manusia dapat memanfaatkan produk-produk hasil rekayasa genetika secara aman sehingga kesehatan manusia Gereja Katolik melihat sudah ada usaha untuk memberikan jaminan keamanan terhadap pemanfaatan produk rekayasa genetika seperti yang dinyatakan dalam Protokol Kartanega. Protokol Kartagena telah memberikan pemecahan terhadap persoalan ini melalui prinsip kehati-hatian (precautionary principles). Prinsip inilah yang diadopsi Gereja dalam bersikap menyadarkan masyarakat dalam memanfaatkan produk hasil rekayasa genetika.


Perdamaian
Perdamaian adalah situasi yang memungkinkan manusia dan masyakart hidup dengan tenang tanpa kekhawatiran sehingga dapat mengejar tujuan hidupnya secara paripurna. Ajaran mengenai perdamaian tersebar secara luas dalam Kitab Suci (lih. Bil 6:26; Yes 11:6-9; 48:18-19; 54:13; dan sebagainya).
Berkaitan dengan persoalan perdamaian yang menjadi fokus Gereja adalah mengembangkan bentuk kehidupan yang mengusahakan terciptanya perdamaian demi kesejahteraan manusia. Sikap ini sudah dinyatakan dalam beberapa tindakan Gereja berikut, antara lain:
- Menetapkan Hari Perdamaian Dunia
- Menolak perang dan usaha penyelesaian persoalan dengan menggunakan kekerasan
- Membudayakan kasih dan pengampunan sebagai solusi persoalan sosial


Ajaran Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Keadilan, Perdamaian, dan Lingkungan Alam.
Ajaran Kitab Suci tentang Perdamaian dan Keadilan
Mat 5: 13-16
Yesus yang mulai membangun Kerajaan Allah di bumi ini telah mengamanatkan kepada kita para pengikut-Nya agar menjadi garam dan terang dunia (lih. Mat 5:13-16) serta ragi bagi masyarakat.
Yesus Kristus Sang Juru Selamat, Sang Raja Damai, akan membangun kerajaanNya di bumi ini, tempat manusia akan mengalami kesejahteraan lahir dan batin.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk berperan serta secara aktif dalam membangun Kerajaan Allah di dunia, supaya dunia lebih manusiawi dan layak untuk dihuni.


Ajaran Gereja tentang Perdamaian dan Keadilan, serta Kesejahteraan
Gaudium et Spes.art.26
Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan menderita, merupakan keprihatinan Gereja.
Gereja mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia serta sejarahnya. Gereja yang hidup dalam dunia yang dinamis, maka Gereja pun harus hidup dinamis. Dalam dinamika itu, Gereja terpanggil untuk melaksanakan dan mewujudkan amanat Yesus Kristus. Gereja diutus ke tengah-tengah dunia untuk membawa damai sejahtera.

No comments:

Post a Comment